Bab 10 : Mr Presiden Atau Playboy Kampus ?

18 1 0
                                    

Undangan makan malam dari Mr presiden

Beberapa hari setelah ayahnya tinggal bersamanya, Kimy merasa cukup senang menjalani hari-harinya.

Dengan bantuan bibi He, kesehatan ayahnya semakin membaik. Dia Mulai bisa beraktivitas seperti sebelumnya.

Sedangkan dalam pekerjaannya Kimy juga tidak mengalami kesulitan yang berarti. Timmya sangat kompak dan solid.

Meski Chu chu cukup sering merecoki mereka dengan sikap sok bossy-nya, Kimy masih bisa menangani itu semua.

Proyek penthouse Gu tianmin berjalan sesuai rencana. Meski cukup sibuk, Gu tianmin selalu meluangkan waktu untuk memantau kemajuan proyek tersebut.

Dia juga mudah diajak bekerjasama. Hampir semua desain yang diajukan Kimy disetujuinya.

Dia hanya menambahkan sedikit detail dan mengubah pemilihan warna dan material. Selebihnya Gu tianmin menyerahkannya pada Kimy.

Kimy betul-betul memanfaatkan proyek itu sebaik mungkin. Dia mengeksplorasi seluruh kemampuannya untuk mengerjakan desain penthouse Mr presiden.

Apalagi Gu tianmin memberinya kebebasan untuk mengeksplorasi ide-idenya. Mereka berdua menjadi lebih akrab selama pengerjaan proyek itu.

Gu tianmin hampir setiap hari mengajaknya ngobrol di wechat. Pada awalnya Kimy mengira Gu tianmin hanya ingin memantau pekerjaannya.

Namun akhir-akhir ini Gu tianmin sering melenceng dari jalur. Dia kerap mengirim paket take away untuk Kimy. Bahkan setelah tahu ayahnya dalam proses penyembuhan, dia mengirimi banyak herbal mahal untuk ayahnya.

Kimy mulai merasa tidak enak hati. Dia tidak ingin berburuk sangka juga tidak ingin terlalu memikirkan diri sendiri.

"Hy Kimy, di mana kau? "
Siang itu pun Gu tianmin mengiriminya pesan wechat.

"Aku sedang makan siang dengan timku. Bagaimana denganmu?"

Kimy sengaja berbohong. Dia tidak ingin Gu tianmin mengiriminya paket take away lagi. Rekan-rekan kerjanya mulai curiga. Mereka mengira Kimy memiliki penggemar rahasia. Mengingat paket take away untuknya selalu dari restauran mahal dan terkenal.

"Haiya kenapa kau tidak menungguku untuk makan siang bersama? Kimy Kau sungguh tidak berperasaan. "

Kimy terbelalak membaca balasan pesan darinya. Apakah ini benar-benar presiden negeri ini yang berwibawa? Kenapa dia merasa sedang chat dengan playboy kampus?

"Maaf Mr presiden, kita memang belum pernah makan siang bersama kan? "

"Kimy jangan marah ah. Aku hanya bercanda. Bagaimana dengan makan malam bersamaku? "

Kimy kembali tercengang. Mr presiden mengajaknya makan malam? Mimpikah ini? 

"Tianmin gege jangan menggodaku, please... please." tentunya Kimy mengakhiri pesannya ini dengan emoji memohon.

"Aku tidak menggodamu. Sudah diputuskan kita akan makan malam bersama. Sampai jumpa nanti malam. "

Kimy tahu dia tidak bisa menolak, Jadi dia hanya membalas dengan oke. Kimy melanjutkan pekerjaannya bersama timnya. Mereka tengah membuat desain kitchen set untuk pantri di penthouse.

Kunjungan ibu dan Angie

Sore hari setelah jam kerja, Kimy mampir berbelanja beberapa bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Saat di mini market dekat apartemen ponselnya berbunyi. Kimy segera mengangkatnya saat melihat identitas penelepon, itu ayahnya.

"Halo ayah, apakah semua baik-baik saja?" Kimy khawatir terjadi sesuatu pada ayahnya.

"Kimy, ibu dan kakakmu ada di sini." Suara ayahnya terdengar jengkel namun juga cemas.

"Oke, aku segera kembali ayah." Kimy mematikan teleponnya.

Kimy bergegas membayar belanjaannya di kasir. Untungnya tidak ada antrian yang panjang di mini mart itu.

Dengan tergesa-gesa Kimy menaiki lift untuk menuju lantai 23 di mana apartemennya berada. Dia tidak tahu apa tujuan ibu dan kakaknya mengunjunginya. Sudah pasti tidak hanya untuk menengok ayahnya.

Begitu sampai di lantai tujuan, Kimy segera bergegas. Kimy membuka pintu apartemennya, tampak ibunya tengah duduk dengan ayahnya. Sedangkan Angie tidak tampak di ruang bawah.

Tanpa menoleh pada ayah dan ibunya, Kimy bergegas menuju kamarnya di lantai mezanin. Dia sudah menebak, kakaknya pasti ada di kamarnya.

Kimy berdiri di pintu kamarnya. Dia menghampiri Angie yang tengah mengaduk-aduk lemari pakaiannya. Angie tidak menyadari kedatangan Kimy.

"Jiejie apa yang kau lakukan di kamarku? "

Angie terkejut mendengar suara Kimy, dia menjatuhkan setumpuk dokumen yang tengah dipegangnya.

"Meimei kapan kau kembali?  Aku hanya melihat-lihat kamarmu."

Angie terlihat salah tingkah. Meskipun ini bukan pertamakalinya dia melakukan hal seperti ini.

"Jiejie aku rasa kau tidak hanya melihat-lihat kamarku. Sepertinya kau berencana memindahkan barang-barangku."

Kimy melirik tumpukan pakaian di tempat tidur. Sepertinya Angie telah memilih beberapa pakaian, sepatu, tas dan aksesoris yang akan dibawanya pulang.

"Itu itu... " Angie tergagap tidak tahu harus menjawab apa
Dikiranya Kimy akan pulang larut malam, jadi dia memutuskan untuk menguras isi lemari adiknya.

"Itu namanya merampok dan merampas jiejie. " Kimy menarik Angie dengan lembut. Ditatapnya kakaknya itu dengan tajam.

"Jiejie ingat, aku masih menyimpan bukti pencurian sepeda motorku yang dilakukan olehmu dan ibu. Jika kau atau ibu membawa pergi barangku dari apartemen ini, aku tak akan segan melaporkan kalian. "

Angie ketakutan sekaligus marah. Dia bingung dengan perubahan adiknya itu. Dulu Kimy selalu memaafkan dan membiarkannya mengambil apapun darinya. Bahkan saat Angie berselingkuh dengan Lin fengpun, Kimy memaafkannya. Namun sekarang Kimy sangat protektif dengan barang-barang miliknya.

"Ayo turun, ayah dan ibu menunggu kita di bawah." Kimy menarik kakaknya untuk turun ke bawah. Kimy tidak memperdulikan apakah kakaknya mau atau tidak. Juga tidak memperdulikan ekspresi marahnya.

Di ruang bawah, ayah ibu mereka tertegun melihat Kimy yang tampak sedang menyeret Angie. Di belakangnya tampak Angie yang tertekan dengan tindakan Kimy.

"Kimy kenapa kau  menyeret kakakmu seperti itu?  Lepaskan kakakmu gadis kumuh! "

Ibunya meraung keras dan memelototi putri bungsunya itu.

"Ibu di sini kau tidak bisa bermain drama seperti di rumah. Tidak akan ada yang peduli dan bersimpatik padamu. Teriaklah sekerasnya dan polisilah yang akan datang ibu!"

Kimy menatap ibunya dengan tenang. Hari ini dia bertekad untuk membuat mereka jera dan tidak mengganggunya lagi.

"Sudah, sudah! Qiao yun dan kalian berdua duduklah. Aku sudah bosan melihat kalian bertengkar!"

Lao chen dengan tegas menyuruh mereka untuk duduk. Setiap mereka berkumpul, pasti akan ada keributan. Terutama istrinya akan menekan dan memarahi putri bungsunya.

"Ayah, aku tidak berbuat apa-apa, aku hanya melihat-lihat kamarnya. Tapi Kimy menuduhku mencuri." Angie terisak-isak sedih seakan dirugikan dengan sangat.

"Duduk, aku bilang duduk. Dan berhentilah menangis!!" Lao chen berteriak keras. Sehingga Angie terlonjak mendengarnya. Begitu juga dengan Qiao yun. Selama berumah tangga, baru kali ini suaminya marah besar.

Mereka bertiga pun duduk. Kimy duduk bersebelahan dengan ayahnya, sedangkan Angie dipeluk dengan sayang oleh Qiao yun. Sungguh adegan penuh  kasih sayang yang menyentuh hati. Namun Kimy hanya tersenyum dingin melihatnya.

Scandal : The President's Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang