Bab 8 : Hari Yang Sibuk

17 1 0
                                    

Ayah dan putrinya

Keesokan paginya Kimy seperti biasanya, pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya. Hari ini ayahnya mungkin bisa keluar dari rumah sakit.

Saat tiba di rumah sakit, ayahnya tengah berjalan-jalan di taman. Kimy sangat senang melihat kondisinya yang terlihat sudah membaik.

"Ayah maafkan aku, kemarin hari yang sangat sibuk. Aku datang malam hari dan ayah sudah tertidur."

Kimy membawa ayahnya untuk duduk di bangku taman. Mereka berdua duduk berdampingan menikmati pemandangan taman juga sinar matahari yang cerah dan hangat.

"Tidak apa nak. Ayah tahu kau harus bekerja. Lagi pula aku  sudah lebih baik. Menurut dokter ayah sudah bisa pulang sore nanti."

Laki-laki tua itu menepuk-nepuk tangan putrinya dengan lembut. Sedari kecil Kimy lebih dekat dengannya daripada dengan ibunya. Laki-laki itu menghela napas berat setiap ingat bagaimana istrinya itu memperlakukan putri bungsu mereka.

"Ya ayah, nanti sore aku akan menjemputmu. Aku sudah mempersiapkan tempat untukmu. Aku pindah ke apartemen yang lebih besar. Agar ayah nyaman."

Kimy tersenyum cerah. Dia berharap ayahnya akan kembali sehat dan lebih bahagia dengan tinggal bersamanya. Selain itu Kimy juga bisa membatasi akses ibu dan kakaknya dalam keuangannya.

Selama ini keduanya menggunakan bakti anak sebagai alasan untuk menguras uangnya. Kali ini Kimy tidak akan mengijinkan mereka berdua mengambil uangnya satu peser pun.

Setelah beberapa menit mereka berdua berjemur di taman, Kimy membawa ayahnya kembali ke bangsal. Kimy menemaninya  sarapan. Kimy membawa bubur, sup ayam, baozi dan buah.

Setelah menyelesaikan sarapannya dan membantu ayahnya minum obat, Kimy pun berangkat ke kantornya.
Seperti biasa dia berjalan kaki. Kimy sempat berkeinginan membeli mobil, namun dia ragu karena tahun lalu sepeda motornya dijual ibunya tanpa sepengetahuannya.

Ibu dan kakak yang harus diwaspadai

Haaih sepeda motor itu merupakan hasil keringatnya dan juga impiannya. Sedari kecil Kimy sangat ingin memiliki sepeda motor seperti milik Valentino rossi, pembalap favoritnya. Namun itu sangat mahal.

Tahun lalu dia mendapat bonus yang cukup berlimpah atas kerja kerasnya dalam menangani proyek-proyeknya. Uang bonus itu cukup untuk membeli sepeda motor salah satu merk terkenal dari Jepang.

Namun baru dua bulan, ibunya mencuri surat-surat kendaraannya itu dan menjual sepeda motornya saat dia tidak ada di apartemen. Kimy sangat marah dan kecewa, saat itu dia hampir melaporkan kasus itu ke polisi. Namun ayahnya mencegahnya. Bagaimanapun dia ibunya. Tentu akan sangat bermasalah jika dia dipenjarakan oleh putrinya sendiri.

Meski begitu Kimy menyimpan rekaman cctv, pernyataan pengurus apartemen dan juga pembeli motor sebagai bukti. Mungkin suatu saat nanti itu bisa dia gunakan untuk memberi ibu dan kakaknya pelajaran.

Semenjak peristiwa itu, Kimy selalu waspada dan berhati-hati. Dia menginstruksikan kepada pengurus apartemen tanpa seijinnya tidak ada satu orang pun yang dapat keluar masuk apartemennya dan membawa atau mengambil apapun dari apartemennya.

Kini setelah pindah ke apartemen barunya, Kimy juga memperlakukan hal serupa. Dia bahkan menunjukkan foto ibu dan kakaknya agar pengurus apartemen mengenali mereka.

Untungnya pengurus rumahnya, bibi He, sangat mengerti keadaan Kimy. Dia sudah bekerja selama dua tahun, semenjak Kimy lulus kuliah dan tidak bekerja paruh waktu lagi. Bibi He telah melihat perilaku ibu dan kakak Kimy. Wanita setengah baya itu sering tidak mengerti bagaimana bisa seorang ibu berbuat seperti itu.

Kimy sang gadis pekerja keras

Kimy tiba di kantor terlalu pagi. Hampir setiap hari Kimy selalu menjadi orang pertama yang tiba di kantor, selain security dan office boy tentunya. Kimy sangat disiplin dalam bekerja dan sangat menghargai waktu.

Hu bai managernya sangat menghargai sikap dan etos kerja Kimy. Hu bai jarang mengganggu cuti dan hari liburnya karena pada saat bekerja gadis itu betul-betul mendedikasikan waktunya dengan baik.

Karena masih terlalu pagi dan rekan-rekannya belum datang, Kimy membuat secangkir kopi dan menikmatinya di ruang kerjanya. Dia akan mengecek ulang hasil sketsanya kemarin di penthouse Tianmin.

Kimy berencana untuk menambahkan warna dan detail lain pada sketsa itu. Setelah itu dia bisa memberikannya pada Rui untuk dibuat gambar kerjanya.

Dia dan Rui sudah bekerjasama semenjak masih kuliah. Rui adalah yuniornya di universitas. Saat ini dia masih berstatus magang. Namun kolaborasinya dengan Kimy dan Wenwan telah menghasilkan banyak desain interior yang berkualitas.

"Hy Kimy bagaimana dengan pertemuanmu dengan asisten presiden?" Wenwan menepuk bahunya. Gadis itu baru saja tiba di kantor.

Kimy yang sedang menyesap kopinya terkejut. Dia hampir tersedak. Wenwan tertawa riang melihatnya dan duduk di belakang meja kerjanya. Kimy memelototinya, untung saja dia tidak tersedak kopinya.

"Semua berjalan lancar. Wenwan siapkan katalog wallpaper berdesain minimalis dengan warna-warna hangat, begitu juga dengan hpl dan vinyl. Jangan lupa karpet dan gordyn juga!"

Kimy memberikan instruksi padanya. Wenwan memang bertanggung jawab atas persediaan dan pengadaan material. Selama ini dia telah menunjukkan kompetensinya di bidang itu.

Wenwan memiliki koneksi yang luas dengan suplier sehingga Kimy lebih leluasa dalam estimasi budget maupun standar kualitas hasil desainnya.

Di kantor ini, Kimy memegang posisi sebagai kepala proyek untuk desain interior. Dia memiliki tim kecil yang kompak dan kompeten. Wenwan merupakan rekan kerjanya yang pertama dari dia mulai magang di kantor ini.

"Oke, aku akan persiapkan apapun yang kau butuhkan. Bagaimana dengan harga ? Apakah ada sesuatu yang khusus? "

Wenwan langsung mengerjakan instruksi Kimy dengan cekatan. Dia langsung sibuk dengan laptopnya juga tumpukan katalog di mejanya.

"Tidak ada masalah dengan harga. Klien kita ini salah satu pohon emas di negara kita." Kimy tersenyum nakal pada Wenwan.

"Haiiyaa, itu bagus. Aku akan menyiapkan katalog khusus untukmu." Wenwan mengacungkan jempolnya pada Kimy.

Tak lama kemudian kedua gadis itu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Hingga mereka tidak menyadari kedatangan rekan-rekan kerja mereka.

Kimy dan timnya hari ini mulai mengerjakan desain interior kondominium Gu tianmin. Sketsa kasar yang dibuat Kimy kemarin sore tengah diselesaikan oleh Rui.

Sedangkan Wenwan tengah mempersiapkan berbagai katalog material pendukung desain. Kimy sendiri mulai mendesain dengan detail ruangan demi ruangan di penthouse itu.

Hari ini berlalu dengan kesibukan yang cukup padat. Meski begitu Kimy masih menyisakan waktu di sore hari untuk menjemput ayahnya di rumah sakit.

Scandal : The President's Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang