Delapan

36 0 1
                                    

Chaeyeon membuka matanya dan yang dia lihat di sekelilingnya hanya kegelapan.

Tangan dan kakinya terikat dan mulutnya di bekap

"mpphhh!!" chaeyeon berusaha melepaskan ikatan pada tangannya tetapi tenaganya tidak cukup kuat

Chaeyeon sangat benci dengan kegelapan, karena mengingatkannya pada masa lalu

Seseorang memasuki ruangan itu dan chaeyeon terkejut dengan apa yang dia lihat di depannya

"nun.. maaf aku lakuin ini karna aku gamau yeri kenapa napa"

"bagus lee jeno, tugas kamu selesai" kata joy yang menyusul jeno dari belakang bersama yeri yang juga keadaannya dengan tangan yang terikat dan berantakan.

"sekarang serahin yeri sama aku nun" kata jeno menatap tajam joy

Joy mendorong yeri kepada jeno dan dengan cepat jeno melepaskan ikatan pada tangan yeri dan membawa yeri pergi dari sana

Chaeyeon menggeleng kuat "mmpph!!!!"

Joy menghampiri chaeyeon dengan smirknya kemudian melepas kasar benda yang menutup mulut chaeyeon

"berharap jeno bakal lepasin kamu? hahaha jangan ngarep lee chaeyeon! kamu itu hanyalah perusak hubungan orang!" kata joy

"dasar perempuan gila!!" kata chaeyeon berteriak

plak!

Joy menampar kuat pipi chaeyeon membuat sudut bibir chaeyeon terluka dan pipinya yang memerah

"dalam keadaan gini kamu masih mau ngehina aku?! heh jalang! kamu harusnya memohon sama aku buat di lepasin!"

plak!

Joy menampar pipi chaeyeon lagi dan menarik rambut chaeyeon kebelakang membuat chaeyeon meringis

"itu ga seberapa sama rasa sakit aku yang berharap sama suami temen kamu!" kata joy berteriak di depan chaeyeon

"jangan pernah sentuh anna!" kata chaeyeon menatap tajam joy

"karna aku ga nyentuh anna maka nya aku nyentuh kamu dasar wanita murahan!" joy melepas cengkraman tangannya dari rambut chaeyeon dengan kasar

Joy memanggil dua pemuda dan berbisik sesuatu pada mereka

Chaeyeon melihat itu pikirannya sudah pasti, para laki laki itu akan menyakitinya

"YAK PARK SOOYOUNG!!" kata chaeyeon berteriak ketika kedua laki kaki itu mendekati chaeyeon

Joy hanya melihatnya dan duduk dengan santai bersandar pada kursi

----

Ini hari kedua chaeyeon tidak bisa di kabari

Taeyong dan teman temannya yang lain terus berusaha mencari chaeyeon

Bahkan taeyong tidak sempat tidur semenjak hilangnya chaeyeon

"yong gimana?" kata anna panik ke arah taeyeong

"masih belum bisa di hubungin na" kata taeyong terus mengotak atik ponselnya

Jaehyun menenangkan anna yang dari tadi sudah uring uringan karena chaeyeon

"ga biasanya chaeyeon ngilang gini.. ada yg ga beres" kata lisa berusaha tenang

Haechan menoleh pada lisa dan menggenggam tangan lisa

"yong, coba kamu minta tolong sama orang-orang papa kamu" kata haechan

Taeyong langsung menghubungi ayahnya "pa! taeyong minta tolong sama papa buat cariin chaeyeon pa taeyong mohon.. chaeyeon hilang pa.."

"taeyong ini airnya di minum dulu" kata ibu taeyong datang dari dapur untuk membawakan taeyong dan teman-temannya minum karena saat ini mereka ada di rumah taeyong

Taeyong menunduk dan meremas ponselnya

"chaeyeon kamu kemana si.." kata taeyong pelan

Anna mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi jeno.. lagi

Karena sudah kesekian kalinya jeno juga tidak dapat di hubungi. bukan karena ponsel jeno tidak aktif tapi karena jeno tidak mengangkatnya

"ck.." lagi jeno tidak mengangkat panggilan darinya

"ga di angkat lagi?" kata jaehyun dan anna menggeleng

Yuta menoleh pada jaehyun dan anna kemudian melihat arah lain

"ini pasti ada hubungannya sama jeno" kata taeyong

"postif thinking dulu yong" kata doyoung menambahi

"tapi.. ah fuck!" taeyong melempar gelas yang dia pegang

"aku coba minta tolong jaemin buat hubungin jeno ya?" kata anna

Taeyong diam dengan tatapan tajam lurus ke depan

----

Chaeyeon di seret oleh kedua laki-laki tadi ke sebuah ruangan yang sempit dan gelap. hanya ada cahaya dari jendela saja yang masuk ke ruangan tersebut

Keadaan chaeyeon sudah sangat berantakan, rambut yang acak acakan, baju yang robek, lebam di mana-mana dan tanda kemerahan dimana-mana, untung laki-laki itu tidak sampai merebut mahkotanya karena joy menghentikannya

Laki-laki itu mengunci pintu dan pergi meninggalkan chaeyeon dengan keadaan yang lemas

"hiks.. taeyong" kata chaeyeon pelan memeluk tubuhnya sendiri

Joy melihat kalung terjatuh di tempat chaeyeon terikat tadi

Kemudian joy melempar kalung tersebut keluar gedung

"kalung murahan aja di simpen" kata joy kemudian pergi meninggalkan gedung tersebut

Di perjalanan jeno menyetir dengan yeri yang dari tadi hanya melamun

"yer, kamu gapapa kan?" kata jeno menggenggam tangan yeri

"jen.. kita harus selamatin chaeyeon unni jen" kata yeri menatap jeno

"joy unni itu psikopat jen! dia bakal lakuin apa aja buat dapetin jaehyun oppa! chaeyeon unni emang ga ada hubungannya sama jaehyun oppa tapi.. chaeyeon unni itu temennya anna unni jen hiks.. " yeri menggenggam erat tangan jeno

Jeno menghela nafas dan mengangguk "kita ke rumah taeyong hyung sekarang" kata jeno fokus menyetir dengan masih mengenggam tangan yeri

Jeno tau chaeyeon orang yang baik dan dia tidak bisa membiarkan chaeyeon begitu saja.

.
.
.
.
.
tbc.

bonus jeno~

bonus jeno~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'll Be There For You [ Lee Taeyong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang