Tigabelas

36 0 1
                                    

Taeyong masih berdiri menatap tajam pria di depannya yang masih memegang tongkat besi dan siap melayangkan ke arah taeyong kapan saja

"sebaiknya kau berikan aku uang agar tongkat ini tidak menyakitimu lee taeyong!" kata pria itu

"memberikanmu uang dengan sia-sia? tentu saja tidak tuan park yang terhormat" kata taeyong masih dengan smirknya

"dasar pria kaya sombong!" kata pria itu melayangkan tongkat besinya dan taeyong menhindari itu

"payah sekali kau tuan park, ini alasan aku melindungi chaeyeon dari pria iblis sepertimu. KAU MEMBUNUH IBU CHAEYEON DAN MENELANTARKAN CHAEYEON SEKARANG KAU MEMINTA UANG PADANYA? JANGAN MIMPI TUAN" taeyong melayangkan pukulannya ke arah pria itu dan mengenai pipi pria itu dengan sudut bibir berdarah

"wah tuan kau benar-benar payah, aku tidak membawa apapun dengan kepalan tanganku saja sudah membuatmu terlihat tidak berdaya"

"aku akan membunuhmu, keluargamu dan mengambil kekayaanmu" kata ayah tiri chaeyeon menatap tajan taeyong dan sudah siap melayangkan tongkatnya

Pria itu mengambil sesuatu dari kantongnya, dan itu membuat taeyong terkejut.

Kalung yang dia berikan kepada chaeyeon ada di tangan itu, tangan pria bajingan yang selalu menyakiti chaeyeon dan membuat luka dalam pada diri chaeyeon. dan taeyong tidak akan membiarkan itu

"kembalikan kalung itu!" taeyong mendekat ke arah pria itu

Taeyong yang lengah dan pria itu melayangkan tongkatnya ke arah taeyong kemudian taeyong kembali menghindar tetapi tongkat itu mengenai pelipisnya dan membuat pelipisnya keluar darah

"shit!" taeyong memegang kepalanya yang terasa pusing akibat pukulan itu

Pria itu kembali melayangkan tongkatnya tetapi berhasil di tahan oleh taeyong dan menatap pria itu tajam, taeyong menarik tongkat dari pria itu dan melemparnya

Kesabaran taeyong sudah habis, dia mendekati pria itu menendangnya dan memberikan banyak pukulan membuat pria itu lemas tidak berdaya

"lukamu tidak seberapa dengan luka yang kau berikan kepada chaeyeon dan ibunya bajingan" kemudian dia mengambil kalung chaeyeon dari tangan pria itu

Sesaat kemudian polisi datang menangkap pria itu dan chaeyeon menghampiri taeyong masih dengan pelipisnya berdarah

"yong kamu.. kamu berdarah kamu harusnya gausah ngelawan dia kamu harusnya ikut keluar sama aku ka-" ucapan chaeyeon berhenti kerena taeyong memeluknya erat

"sekarang kamu udah aman, gaada lagi pria iblis yang ganggu kamu yeon"

"hiks.. taeyong makasi, makasi udah selalu ada buat aku. makasi sayang" chaeyeon balas memeluknya erat

---------

Setelah polisi pergi chaeyeon dan taeyong kembali ke apartemen taeyong karena sesuai kesepakatan mereka tinggal bersama

Chaeyeon saat ini sedang mengobati luka taeyong dengan wajah yang cemas

Taeyong tersenyum menatap wajah wanita kesayangannya yang cemas itu menurut taeyong sangatlah lucu

"udah selesai, masih sakit ga? pusing? atau kamu mau ke dokter aja? hm?"

Taeyong tersenyum dan menggeleng membawa chaeyeon duduk di atas pangkuannya, kemudia memakaikan chaeyeon kalungnya

Chaeyeon memegang kalungnya dan menatap taeyong "kamu.. luka kayak gini gara-gara ngambil ini?"

Taeyong mengangguk dan tersenyum "ini berharga buat aku begitupun buat kamu yeon, dari awal aku ngasi kamu kalung ini kamu pernah janji sama aku kalo kamu bakalan pake ini sampe mati"

Chaeyeon tersenyum mengalungkan tangannya pada leher taeyong "aku nyesel banget, aku baru sadar kalo ucapan kamu dulu itu ga main-main yong.. kalo kamu.. bener-bener sayang sama aku" kemudian dia mendekatkan wajahnya pada taeyong

Taeyong memeluk pinggang chaeyeon dan menatap mata chaeyeon yang mendekatinya kemudian chaeyeon mencium bibirnya dan taeyong melumat bibir chaeyeon lembut

Chaeyeon melepas ciumannya dan menyandarkan kepalanya pada bahu taeyong kemudian memejamkan matanya

Taeyong mengecup pucuk kepala chaeyeon dan mengelus rambut chaeyeon lembut

"saranghae lee chaeyeon"

"hmm.. nado saranghae lee taeyong"

.
.
.
.
.

tbc!

I'll Be There For You [ Lee Taeyong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang