Story time

201 18 7
                                    

Iya,aku disini bakalan cerita,kalian yang gak mau baca jangan di baca,karena aku disini cuma mau mengenang masa lalu,kita lupakan masalah kita sejenak,ayo cerita santai.

Oh,ofc,kalian bolehhhh bgt cerita APAPUN di kolom komentar,sedih,bahagia,putus asa, apapun. Karena mungkin cuma disini kalian bisa cerita hal yang sangat random,infinity bukan karya yang dirancang, tapi isi curahan hati yang gak pasti keberadaannya .dan aku gak menentukan tema apapun untuk diceritakan jadi kalian boleh sekali bahas yang gk sama dg pengalamanku ini.

Disini,aku pengen cerita tentang apa itu musik dihidupku.
Iya,sejatuh cinta itu aku sama musik . Dulu aku cuma pemain piano amatiran yang selalu terpaku sama Kertas. dan aku bukan tipe orang yang cepet puas sekalipun permainanku sempurna.

dari kecil kalo di suruh Main alat musik,orang tua ato bahkan guruku selalu bilang untuk ngikutin arahan yang sudah ada ikuti partitur musiknya katanya, Dari sana kepribadianku muncul,aku jadi orang yang perfeksionis dan selalu ingin diarahkan,kalo aku gk di tunjukin jalan aku bakalan tersesat dan hal itu aku bawa sampai sekarang.

mungkin itu alasan sebenernya kenapa aku berhenti Main musik dengan sendirinya,karena aku semakin terpaku dengan tuntunan orang tua dan gk bisa jalan sendiri.

aku berhenti mendalami piano sekitar umur 6 tahun an. tapi aku gk berhenti sampe sana. masih di umur yang sama,aku buat lagu dan lirik ku sendiri,aku inget waktu aku nulis liriknya itu waktu aku lagi mandi,iya,di kamar Mandi aku bawa kertas sama spidol warna orange,bodo soalnya pasti kertasnya bakalan basah kena air tp aku tetep lakuin.

selesai aku nulis lirik aku inget banget aku nangis soalnya aku mikir aku gk bakalan bisa ngarang lagu dg lirik yang bagus,aku lihat ada yang cacat sedikit,aku pasti nangis krn ak selalu menginginkan utk menyusun sesuatu dg sempurna dan terarah.dari sana aku mulai gk mendalami musik lagi.

tapi selang beberapa tahun,waktu aku udh kls 4 SD,aku mulai mau sedikit ngasih hati ke musik lagi,bedanya aku Main pianika,aku inget waktu aku gk mendengarkan penjelasan dari guru dan gk ngelihat layar LCD waktu di tampilkan not2 itu lagi tapi ,aku masih bisa mainin pianika itu tanpa mengikuti suruhan. Itu karena di otakku sudah bisa mengira-ngira dmn aku hrs menyesuaikan tangan tanpa harus melihat,cukup di dengar dan aku pasti bisa mencontoh.

aku yang paling sering ditegur,tapi aku juga yang sering dikagumi. Dan rasa itu muncul lagi,rasa dimana semua yang aku mainkan terdengar membosankan,aku ingin mencoba sesuatu yang baru dan mulailah aku memainkan seruling.

kali pertama di hidupku rasa percaya diri itu muncul ketika aku dijadikan pemimpin untuk bermain seruling di depan banyak orang. Sll muncul di benak ku kenapa harus aku? Tapi aku yang disekolah hanya dikenal sebagai bahan bullyan dan jarang muncul di depan orang untuk menunjukan bakatku pun mulai bisa merasakan bagaimana rasanya di kagumi dari hal yang bagiku sepele.

tapi lambat laun aku ingin bisa bernyanyi karena dengan bernyanyi aku bisa membawa "musik" kemana-mana tanpa alat. Akupun berhenti bermain musik untuk kesekian kalinya.

Waktu aku SMP kls 1,otak ini rasanya isinya cuma kesedihan yang di tutupi oleh lirik lagu. Aku mulai sering menyanyi tapi dalam hati karena sifat pemaluku lebih kuat pengaruhnya.

ah ya,dulu waktu aku TK,aku memenangi juara satu nyanyi ibu kita kartini,aku inget banget sandal ku jebol di tengah-tengah acara,menang,tapi aku masih malu sama kejadian itu.

Sedikit demi sedikit,aku mulai mau menyuarakan lirik lagu apapun itu dari mulutku. Alasanku kenapa gk berani untuk bernyanyi karena saat aku SD ketika ada penilaian nyanyi suaraku selalu menjadi yang paling sumbang,itu karena tatapan dari temen-temen selalu berhasil membuatku minder.

Tapi aku Tau kalau aku memiliki potensi untuk bisa bernyanyi dengan Cara membandingkan diriku saat aku masih TK dan aku yang sekarang,aku tetaplah aku yang sama, pikirku.

Tapi ada masa dimana semua berubah ketika aku menjadi salah satu anak kls 7 yang dipilih mengikuti lomba teatrikal . Yang dipilih untuk mengikuti lomba hanya 5 orang,keempat orang lainnya itu anak kls 8,aku yang terkecil.

Senang karena bisa merasakan aroma dari baju dan suasana saat perlombaan,ketakutan,gugup,keringat dingin pun membasahi tubuh bahkan sebelum tampil.inilah lomba yang benar-benar lomba,saat aku mengikuti lomba kartinian saat tk rasa gugup ini gk pernah muncul,mungkin krn dulu aku gk menginginkan apapun,yang kutahu aku harus maju ke panggung dan menyanyi.

Tapi Kali ini beda...aku membawa nama sekolah,aku harus menampilkan yang terbaik.

Waktu aku latihan...Akulah salah satu anak yang paling terakhir dan paling telat untuk mengejar kakak kelasku lainnya karena aku dipilih secara mendadak,jadi ketika kakak kelasku sudah separuh jalan,aku baru saja mempijakkan kakiku untuk memulai.

Ada satu kakak kelas laki-laki ku,panggil saja dia "An",dia ikut lomba bersamaku,ku akui,suaranya Bagus bgt, vibrato yg dia keluarkan begitu stabil,yakin,pasti,itu yang aku lihat ketika dia bernyanyi.dia bernyanyi dengan memancarkan 1 warna,tapi dia berhasil membuat warna itu terang sekalipun hanya 1 emosi yang dia pakai saat menyanyi.aku terhipnotis,aku ingin seperti dia.

Dia jail,dan aku sasaran empuk baginya.tapi tanpa dia,mungkin aku gk akan semangat untuk mengikuti perlombaan ini,karena dia inspirasiku.aku sempet mengeluh dan nangis ke guru yang memilihku untuk mengikuti lomba,karena waktu itu lagi musim-musimnya ulangan,nilaiku memang bukan segelanya saat itu,tapi terlalu banyak materi yang aku tinggalkan karena waktu belajarku di makan waktu latihan,iya,aku cengeng,krn bagiku semuaaaa hal sekecil apapun itu adalah beban bagiku di tambah lagi ketika mengingat masalah di masa laluku,hariku gk pernah lepas dari kata mati.

Hari lomba pun datang,semua didepanku terasa bergelombang membuatku jalan sedikit oleng mungkin Karena aku gk pakai kacamata saat tampil,sedangkan si An,dia berjalan dengan santai,ia memang lahir untuk menguasai panggung,untuk mendapatkan sorakan dari orang-orang,akupun mulai berpikir,tanpa keberadaan akupun,pasti sekolahku bisa memenangkan lomba ini.

Sebelum berjalan kepanggung,mungkin Kak An tau aku lagi gugup,aku inget tatapan yang dia berikan,sekilas,tapi bagiku itu pesan tersirat dari "kamu bisa".

Akhirnya tibalah aku maju kepanggung,ternyata rasanya gk seburuk itu,mungkin karena pandanganku kabur soalnya gk pake kacamata,jadi aku gk bisa lihat jelas ekpresi org2ketika melihat kami.mungkin ini alasan knp guruku menyuruh utk melepas kacamata.

Aku menampilkan bagianku semaksimal mungkin,nyanyian kita didampingi dengan sedikit drama,aku juga harus menghafal puisi bertema Bali,yang lainnya juga mendapat bagian dengan tema yang lain.

Saat kami selesai menampilkan penampilan kami,kami mulai turun dari panggung dan rasa lega itulah yang mungkin membuat candu Kak An untuk tampil ke atas panggung,perasaan puas.

Tibalah pengumuman pemenang,dan Kami menempati posisi pertama,aku senang,tapi aku gk kaget,krn memang dengan kemampuan per orangan dari kakak-kakak kelasku ini,aku yakin pasti menang.

Akhir cerita yang paling membuatku senang adalah kami mendapatkan uang satu juta per orang,rasa senang bukan main kalo udh dpt uang,wkwk.

Rencananya kami akan menampilkan penampilan kami lagi saat acara perpisahan ,tapi aku harus pindah ke Bali karena ayahku adlh seorang polisi yang tempat kerjanya pindah2.sedih krn aku gk jadi tampil dan sedih karena harus ninggalin tempat kelahiranku,Jawa.

Kisah cintaku terhadap musik pun gk berhenti disana,sekarang aku bisa bernyanyi,aku mulai belajar Main gitar Dan aku juga bisa menambahkan vibrato di nyanyianku,misiku sekarang adalah membangun kepercayaan diri.

Bagiku,musik melampaui kata-kata.

Sekian,ini salah satu kisahku yang pengen bgt aku bagi ke kalian.aku juga mau tau salah satu kisah hidup kalian yang pengen Kalian ceritakan.komen dibawah!

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang