Dulu...
Kuakui,aku jarang menangis,hidupku penuh Cinta,dan juga tak banyak yang kupikirkan,yang jelas,hidupku sudah sempurna.Ibu,ayah,terimakasih.setidaknya aku pernah bahagia sampai pada akhirnya aku mengetahui sesuatu yang tak akan bisa di ubah.jika boleh jujur,aku berharap itu tidak terjadi padaku dan aku berharap aku tidak mengetahui hal itu.
Saat itu aku baru berumur sekitar 9 atau 10 tahun.waktu aku mulai mengetahui hal itu,aku di hantui banyak pertanyaan,dan aku mengabaikan hal itu dengan mudahnya karena saat itu aku tak mengerti apapun,sampai-sampai otakku mulai berkata "itu bukan hal yang bisa kamu abaikan"
Dari situ,otakku penuh pertanyaan,selalu muncul perkiraan yang buruk,dan mungkin akan terjadi?
Aku menangis,takut,hidupku penuh penyesalan dan aku tau aku tak bisa mengubah apapun,yang bisa dilakukan sekarang adalah mendapatkan support,bukan dari orang lain,tapi dari diriku sendiri.
Susah...susah karena itu tak akan mengubah apapun selain semangat untuk menjalani hidup.
Ibu,ayah.ini untuk kalian.
Aku sempat membanggakan karyaku yang satu ini tanpa menceritakan apa sebenarnya isi dari karya itu.
Karya ini sukses,banyak pembaca,tapi aku tak bangga dengan ini.
Dari sini aku tau,ternyata kalian hanya melihat angka,bukan isinya.Aku Malu... Karena karya ini sukses dengan cara aku harus menunjukkan kelemahanku di sini,maksudku,isi hatiku yang rapuh.
Aku yakin,jika kalian membaca ini,kalian akan berubah pikiran.
Ibu,ayah.aku lelah,maaf,maaf jika ada hari dimana kalian meninggalkanku sendiri di rumah dan saat kalian pulang akan di suguhi pemandangan yang tak enak.
Kalian akan kehilangan 1 harta yang "berharga",sangking berharganya kalian hanya mementingkan penampilan fisiknya,bukan kualitasnya hanya demi terlihat Bagus, entah di mata orang atau mata kalian sendiri.apakah diriku yang sekarang ini tidak enak dipandang?
Aku tak pernah mengambil keputusan sebesar ini,tapi aku akan melakukannya.
Ada orang yang bilang
Jika Tuhan tidak menjadwalkanmu untuk pulang di hari itu,sekalipun kamu sudah melakukan apapun pada tubuhmu itu,maka kamu tak akan mati.tapi jika kamu mati,maka memang sudah cara Tuhan untuk menyuruhmu pulang dengan cara itu.Kesimpulannya,tak ada orang yang merencanakan kematiannya,itu semua memang dari sananya.
Aku tak menyesal mengambil keputusan ini,aku sudah melakukan apapun yang kalian mau,aku memang masih belum membanggakan kalian,tapi... Hanya ini yang bisa kuberikan.
Aku tak membenci kalian,justru aku sangat mencintai kalian.
Tapi...aku punya perasaan,selama ini,bukannya kalian menganggap aku tak memiliki perasaan?
Ini... Sakit rasanya,sangat.
Asal kalian tau,harapanku selama ini hanya ingin mengucapkan "SELAMAT TAHUN BARUUUU!"
Tapi untuk tahun depan...aku tak berjanji akan mengatakan itu.
Sekian,aku tak bisa menjelaskan betapa sayangnya aku pada kalian dan bencinya kepada diriku sendiri.
Jika aku kuat,pesan ini tak akan sampai pada kalian,tapi jika aku sudah jatuh,aku yakin pesan ini akan sampai pada kalian.
aku berharap ini bukan pesan terakhir atau apapun itu yang memiliki arti 'mengakhiri segalanya',aku bukan mencari sensasi atau apapun,ini memang benar-benar yang sedang kurasakan.
Ingat,kalian tak ada salah apapun dalam hal ini,ini semua pilihanku.
Mungkin kalian akan bertanya,sebenarnya apa yang salah dariku?,sayangnya,hatiku sudah membatu,bibirku sudah terkunci untuk mengatakan hal itu.telat,aku sangat telat menyadarinya dan sudah terlalu lama aku menyimpannya
Aku akan baik-baik saja,aku akan mengakhiri kebencian ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/152763571-288-k811217.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
RandomTrigger warning ⚠Quotes,ini lebih ke tentang Mental Illness,masalah hidup,self harm,depresi.