65.

553 82 27
                                    

Tar lagi endinggg yuhuuu

Coba siapa kemarin yang sampe nangis baca cerita aku?

Aku biasanya klo baca cerita orang suka sampe nangis klo ada yang sedih sedih

Terlalu di hayati mungkin ya :(

........

Dokter baru saja mengecek keadaan sowon , sudah 1 minggu setelah sowon di operasi sowon masih belum sadar, seharusnya setelah 2 jam selesai di operasi sowon sudah bangun

Namun kini ia masih memejamkan matanya tanpa mau membuka matanya, belum ada tanda tanda sowon akan bangun

"bagaimana dok? "tanya permaisuri dal (eomma ty, jh)

"detak jantungnya sudah normal, dan keadaannya sudah stabil, namun saya masih bingung ,karena pasien belum sadar, kami akan mengambil stempel darah untuk mengecek lebih lanjut kondisi pasien"jelas dokter

Permaisuri dal mengangguk lalu membuka pintu kamar sowon dengan pelan

Cklekk

Hening

Permaisuri dal berjalan dengn perlahan mendekati ranjang ,ya di atasnya terdapat wanita yang masih di Pasang alat alat penompang kehidupannya

Permaisuri dal duduk di kursi sebelah sowon lalu menatap wajah sowon dengan sangat lekat

"sowon, aku tak menyangka akan hidup panjang seperti ini, dlu kita bahkan tidak pernah bertemu, namun sekarang keadannya berbeda, takdir macam apa ini, dewa membuat takdir kita menjadi sangat pusing"kata permaisuri dal lembut sambil sesekali terkekeh

Permaisuri dal mengarahkan tangannya pada dada sowon yang masih ada perban tipis dan jg di sisi kanan kirinya terdapat alat pendeteksi detak jantung sepertinya

Deg

Deg

Deg

Deg

Permaisuri dal tersenyum, ia merasakan detak jantungnya, lalu ia melihat ke arah Kepala sowon yang masih di bungkus perban

"akhirnya rinduku terobati, aku masih merasakan detak jantung anakku"kata permaisuri dal tersenyum lalu mengelus kepala sowon pelan

"bangunlah nak, jangan lama lama disana, aku tau kau disana masih menghabiskan waktu bersama dengannya"

"cepat bangun sayang, disini banyak sekali orang yang berharap kau bangun dan menampilkan senyuman manis kepada mereka"

Tesss

Air mata permaisuri dal jatuh tanpa aba aba

"istirahat lah, tapi ingat nak, jangan berlama lama, kita semua merindukan mu dan dirinya "kata permaisuri dal lalu beranjak pergi

Sedangkan di sisi lain

Ada seorang wanita yang sedang duduk di atas pohon bersama seorang pria yang memeluknya dari belakang

"kau tidak ingin pulang? Sudah satu minggu kau menemaniku sowon"kata taeyong, sowon menggeleng

"jika aku bangun, apa kau akan ada disana? "tanya sowon, taeyong menghela nafasnya pelan lalu menggelengkan kepalanya

"kenapa"tanya sowon sambil menatap mata taeyong, taeyong hanya tersenyum lalu mencium kening sowon

"ragaku tidak akan ada disana,tapi...

Taeyong menjeda kalimatnya

Lalu taeyong menunjuk ke arah tepat di jantung sowon

"....aku akan selalu ada disini dan disini"kata taeyong sambil mencium pucuk rambut sowon

"mengapa dewa menciptakan takdir yang begitu kejam pada kita"kata sowon pelan sambil menunduk, taeyong tersenyum lalu memegang dagu sowon dan mengangkatnya agar bertatapan langsung dengan dirinya

"jangan menyalahkan dewa sowon, mungkin di balik semua ini, akan ada hikmah untuk kita berdua"kata taeyong meyakinkan, sowon dengan pelan mengangguk

"sekarang pulanglah, aku akan menunggumu disini"kata taeyong sambil menggenggam tangan sowon dan turun dari atas pohon yang di pakai mereka untuk duduk

"aku tidak mau "kata sowon sambil melepaskan tangan dari genggaman tangan taeyong

"DOKTER DOKTER, JANTUNG PASIEN MELEMAH"TERIAK UMJI DARI SANA

"aku akan disini bersamamu"kata sowon, taeyong menggeleng

"tuan dan nyonya, kondisi pasien menurun drastis, kami akan segera melakukan tindakan"

"lalukan apapun yang bisa menyelamatkannya dok "

"tempat ini belum pantas untuk mu sowon, waktumu masih panjang, masih banyak orang orang yang membutuhkanmu disana"jelas taeyong ,sowon menggeleng tetap pada pendiriannya

"kejutkan jantungnya"

"tidak merespon dok "


"200 joule, kejutkan lagi"

"tae aku ingin disini bersamamu, aku tidak ingin kemana mana lagi"kata sowon

"sayang, kau tidak ingat kah orang orang disana, disana ada umji, eomma mu dan aku, jennie, joshua, dan.....

Taeyong tersenyum

"dan?.. "tanya sowon

"...wonwoo"

Sowon terdiam, dia masih diam menatap mata taeyong

"boleh aku meminta sesuatu? "tanya taeyong , sowon mengangguk ragu

"setelah kau pulang nanti, aku ingin kau bersama dengan wonwoo, kabulkan satu keinginan ku ini sowon"kata taeyong

"jantungnya masih tidak stabil"



"300 joule, kejutkan lagi"

Tutttttttt tutttttt tuttttttttttt

"a-apa harus? "tanya sowon taeyong mengangguk

"tidak, aku tetap ingin disini, izinkan aku untuk diam disini taeyong, aku mohon"

"masih lemah dok"


"apa kau ingin menyia nyiakan pengorbanan ku ini? "tanya taeyong, sowon menggeleng lemah

"maka dari itu, pergilah, dan hiduplah bahagia, aku akan disini menunggumu pulang, karena aku adalah rumah mu"


"ada harapan, kejutkan sekali lagi"

"baiklah aku akan pergi, tunggu aku disini taeyong, aku akan kembali kesini jika waktunya sudah tepat "kata sowon, taeyong tersenyum lalu memeluk sowon dengan erat

"pergilah, aku akan menunggumu"sowon mengangguk dan melepaskan pelukannya dan berjalan menjauh dari taeyong

Ada cahaya yang sangat terang seakan menyedot tubuh sowon

"AKU AKAN MENUNGGUMU SOWON"teriak taeyong saat sowon semakin menjauh

"AKU JUGA"teriak sowon kembali


Tuttt tutt tuttt tuttt

Suara pendeteksi jantung semakin kencang dan membuat semua suster dan dokter bernafas lega

LORD || KIM SOWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang