•Belum Bisa•

38 7 2
                                    

Hari ini Hanin berencana akan mengerjakan tugas kelompok pelajaran sejarah di sebuah cafe.

Dan teman sekelompok dari tugasnya ialah teman sebangkunya.
Ya,tentu saja Bella sohib terbaiknya itu.

Sesuai dengan rencana,Bella akan menjemput Hanin ke kontrakannya.
Sesampainya Bella di kontrakan sohibnya itu,Hanin langsung keluar dengan muka kusutnya.

"Kita ngerjain tugasnya di rumah gue aja Bell,lagi males keluar nih"ujar Hanin menekuk mukanya.

"Ya elah,nggak bosen apa di rumah terus cari suasana baru lah".

"Ahh,sama aja kali suasana di rumah sama di luar,mending di rumah aja nggak capek".

"Ahh,udah ikut aja keburu malam nih"paksa Bella seraya menarik tangan Hanin untuk ikut bersamanya.

Akhirnya mereka pergi ke sebuah cafe,letak cafe itu tak jauh dari rumah lama Hanin.

Sesampainya di cafe,mereka langsung turun dari mobil.
Hanin langsung diam termenung kaku di depan pintu cafe itu.

Ia baru sadar kalau cafe ini tempat dimana semua kenangan tentang David bersamanya.

Hanin tak kuat menahan tangisnya,ia langsung berlari jauh meninggalkan Bella.

Bella yang masih diam kaku bingung pada Hanin yang lari meninggalkannya.

"Ahh,ya ampun gue baru sadar kalo cafe ini tempat David dan Hanin biasanya jalan"ujar Bella seraya menepuk jidatnya.

Bella langsung mengejar Hanin yang berlari tak tau kemana.
Tiba-tiba hujan datang dan Bella juga belum menemukan Hanin.

Hanin yang masih saja berlari dengan tangisannya.
Air hujan yang jatuh bersamaan dengan air matanya,membuat tak ada yang tahu kalau dirinya tengah menangis.

Seolah terdapat petunjuk arah yang menuntun Hanin.
Ia terhenti di suatu gubuk sederhana dihiasi bunga-bunga indah di sekelilingnya.

Memori kenangan tentang tempat ini terputar kembali di pikiran Hanin.

Flashback on

"Sayang sini jangan jauh-jauh dari aku,entar hilang aku susah carinya"ujar David yang memeluk Hanin dari belakang.

"Ihh,bagus dong kalo beneran aku hilang,aku bisa liat kamu nangis kan belum pernah liat pacar ganteng ku ini nangis"ujar Hanin seraya mencubit pipi David gemas.

"Beneran,kalo kamu hilang aku bakal nangis dan bakal ikutan ngilang"lirih David.

"Aku nggak bakal hilang kok,aku akan terus di sini bersama kamu"ujar Hanin seraya memegang kedua tangan David.

"Janji ya"ujar David mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji"balas Hanin dengan senyum manisnya.

Flashback off

Isakan tangis Hanin makin menjadi mengingat kenangan itu.

"Tapi kenapa kamu yang hilang dari gue Vid,dan sekarang gue yang nangis di sini"ujar Hanin sesegukan.

Betapa indahnya kenangan dirinya bersama David.
Ia adalah sandaran Hanin kala itu,ketika Hanin tengah bersedih.

Tapi,kini semua itu telah hilang.
David telah meninggalkan dirinya.

Bahkan Hanin tak percaya,David menghianatinya.
Yang ia tahu,David begitu menyayanginya dirinya.

Tapi kenyataannya memang David meninggalkan dirinya.
Yang ia kira itu hanya mimpi,ternyata itu adalah sebuah realita.

-------------------------------------------------------------------------------🍃🍃🍃--------------------------

Bella yang sedari tadi muter-muter berusaha mencari Hanin.
Sampai sekarang juga ia tak kunjung menemukannya.

"Aduhh nin,lo di mana sih gue khawatir sama lo mana ujan kaya gini lagi"resah Bella.

Sampai Bella teringat di mana Hanin pernah mengajak dirinya ke sebuah tempat.
Hanin pernah bilang itu adalah tempat spesialnya Hanin dan David.

Ya,Hanin memang selalu menceritkan segala hal tentang dirinya pada Bella.
Bahkan,tentang hubungannya bersama David kala itu.

Tanpa berfikir panjang,Bella langsung menuju ke tempat itu.
Ia yakin kalau Hanin ada di tempat itu.

Sesampainya Bella di tempat itu,ia langsung turun dari mobilnya.
Dan benar saja Hanin ada di sana,ia tengah duduk termenung di gubuk itu.

Bella langsung menghampiri Hanin karena hujan sudah cukup reda.

"Nin,lo ngapain di sini sih pakek lari hujan-hujanan segala kalo loe sakit gimana"omel Bella.

"Lo yang bawa gue ke tempat ini"balas Hanin

Bella terdiam sejenak.

"Iya gue tau,gue benar-benar lupa tadi tentang cafe itu"jelas Bella.

Bella memberikan hoodienya ke tubuh Hanin yang terlihat kedinginan.

"Nin,gue nggak mau lo nyakitin diri lo kaya gini kita pulang ya"bujuk Bella.

"Lo pulang duluan aja Bell".

"Gue nggak mau pulang dengan hasil nihil,lo kaya gini gara-gara gue".

"Ngga usah nyalahin diri lo Bell,gue aja yang terlalu lemah".

"Nin,gue akan merasa bersalah banget kalo  gue nggak berhasil bawa lo pulang"lirih Bella.

"Pliss,pulang ya nin"sambung Bella.

Akhirnya Hanin mengangguk pelan.
Lalu mereka pulang ke kontrakan Hanin.

Sesampainya di kontrakan Hanin,Bella dengan hati-hati memapah Hanin yang masih terlihat sempoyongan.

"Nin,lo ganti baju gih entar masuk angin"ujar Bella.

Hanin mengiyakan peritah Bella.

"Sorry Bell,gue udah ngrepotin lo kaya gini"ujar Hanin.

"Ya elah nin,kaya sama siapa aja sih lo".

"Gue nggak bisa ngelupain David Bell"ujar Hanin lirih.

"Bukan nggak bisa,tapi cuma belom bisa ya gue tau kok lo udah pacaran sama David cukup lama dan untuk ngelupain semua itu juga butuh waktu yang lama"balas Hanin.

"Semoga aja Bell".

"Ya udah,sekarang lo istirahat ya besok sekolah,ehh kalo lo nggak enak badan besok nggak usah sekolah dulu ya"ujar Bella seraya memegang kedua bahu Hanin.

"Gue nggak apa-apa kok Bell,besok masih kuat sekolah kok gue".

"Ya udah deh,gue pulang dulu ya jaga diri baik-baik"

"Iya,hati-hati Bell".

"Siap bos".

Assalamualaikum gaisss..
Maap baru update,emang nggak disiplin authornya😥
Maapin yakk😅
Gimana sama part ini..?
Tebak dong  Hanin bisa nglupain David nggak yaa😥
Jangan lupa buat Follow dan vomentnya yaa gaiss💚
Kalo ada kritik dan saran,silahkan tulis di kolom komen yupp..
Thank's for Reading💕
See you next part gaiss😘
Lappyuu❤
Jangan lupa bersyukur hari ini☺
Wassalamu'alaikum...

     God's ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang