Hari ini Hanin dan Bella berencana akan nonton bioskop bersama di salah satu mall yang tak jauh dari rumah Bella.
Kali ini Hanin yang akan ke rumah Bella.
Sesampainya di rumah Bella,Hanin di persilahkan masuk Bi Tuti pembantu Bella.
Ya,orang tua Bella sedang ada pekerjaan ke luar negeri."Eh,nin nanti kita pokoknya harus nonton film paling romance yang paling baru"celetuk Bella yang tiba-tiba keluar dari kamarnya.
"Ahh,nggak ahh males mending nonton film horor aja seru ya kan"ujar Hanin.
"Yaelah,bilang aja karena lo jomblo kan kalo nonton film romance kan jadi iri"pekik Bella.
"Hemm,bilang aja lo mau mau halu cogan yang ada di film karena lo juga jomblo kan haha"sindir Hanin.
Ya ampun bodohnya gue bisa-bisanya gue bilang begitu,itu sama aja nyindir diri sendiri,batin Bella.
"Ahh,udah deh mending nonton film comedy aja bikin ketawa kan jadi happy,udah yuk berangkat"ujar Bella.
Sesampainya mereka di bioskop,akhirnya mereka memutuskan untuk menonton film horor yang baru saja rilis.
"Ahh,sial bikin jantung copot aja tuh setannya pake nongol nggak bilang-bilang lagi,tapi itu nggak sebanding dengan hubungan percintaan yang akhirnya salah satunya meninggal kan sad banget"gumam Bella.
Hanin hanya menghela nafasnya panjang menanggapi celotehan sahabatnya itu.
Usai nonton,mereka makan terlebih dahulu di mall tersebut.
Kemudian mereka pulang,Bella mengantar Hanin ke kontrakannya terlebih dahulu."Gue duluan ya nin bye"pamit Bella.
"Oke Bell,hati-hati lo"jawab Hanin.
Hanin tiba di rumahnya sekitar pukul empat sore.
Sesampainya di rumah ia langsung mandi dan tak lupa untuk mengerjakan kewajibannya shalat ashar.Kemudian Hanin bersantai di balik jendela kamarnya sambil menikmati pemandangan langit sore yang cantik.
Tiba-tiba notifikasi muncul di ponselnya,sontak Hanin hendak mengeceknya.
Setelah ia lihat ternyata pesan dari nomor yang tak dikenal.085321890xxx :
Assalamu'alaikum Hanin.Hanin mengernyitkan dahinya,siapa yang mengirimkan pesan ini,tanyanya dalam hati.
Kemudia Hanin membalas pesan itu.Me :
Wa'alaikumussalam,maaf ini siapa ya ?
085321890xxx :
Ini gue Raffa nin,sorry ya gue ngechat lo kaya gini.
Nanti malem lo sibuk nggak ?
Me :
Oh lo Raff gue pikir siapa,emm nanti malem gue nggak sibuk sih.
Emang kenapa ?
085321890xxx :
Gue mau ngajak lo jalan-jalan,mau nggak ?
Me :
Kemana ?
085321880xxx :
Ada deh,gimana lo mau nggak ?
Me :
Emm,oke deh.
085321880xxx :
Oke,nanti malem gue jemput.Kemudian Hanin menambahkan nomor Raffa ke daftar kontaknya.
Hanin berfikir sejenak tumben kok Raffa ngajak gue keluar,mau ke mana ya,pikirnya.--------------------------------------------------------------
Sekitar pukul tujuh lewat lima belas menit terdengar suara mobil di depan kontrakan Hanin,mungkin itu suara mobil Raffa.
Kemudian terdengar suara ketokan pintu,sontak Hanin hendak membukanya."Eh Raff lo udah datang"sapa Hanin.
Tak ada jawaban dari Raffa,seketika Raffa mencuri pandang dari mata indahnya Hanin.
"Lo cantik banget malam ini nin"puji Raffa.
Sontak Hanin kaget mendengar ucapan Raffa.
"Apaan sih lo,lebay banget dah kita mau kemana sih emang ?"tanya Hanin.
"Emm,pokoknya malam ini kita jalan-jalan yuk"ujar Raffa lalu menggandeng tangan Hanin untuk mengajaknya pergi.
Akhirnya mereka berhenti di pasar malam yang lumayan jauh dari kontrakan Hanin.
"Wahh,ternyata disini ada pasar malam udah lama gue nggak ke pasar malam"ujar Hanin.
"Emm,emang lo dulu sering ya ke pasar malam ?"tanya Raffa.
"Emm,iya gue tuh dulu sering banget ke pasar malam"jawab Hanin.
"Ehh,Raff kita naik bianglala yuk"ajak Hanin.
"Hah naik itu,tinggi banget pusing nanti"elak Raffa.
"Ah lo payah Raff,ayo entar lo pasti ketagihan"paksa Hanin.
Akhirnya mereka naik bianglala berdua.
Hanin begitu menikmatinya,ia sangat suka melihat pemandangan dari ketinggian sekali-kali ia juga memejamkan matanya untuk menghirup udara segar dimalam hari.
Seketika memori masa lalu kembali menghantui pikirannya.Flasback on
"Bang pokoknya saya cuma berdua sama pacar saya,nggak boleh ada orang lain"ujar David.
"Ih,sayang jangan gitu dong masa nggak boleh orang lain bareng kita"ucap Hanin.
"Nggak boleh dong,pokoknya satu tempat cuma boleh kita berdua saya bayar tiga kali lipat deh bang"kukuh David.
"Sayang kamu nggak takut ketinggian kan,kalo takut bilang ya"ucap David sambil memegang kedua tangan Hanin.
"Sebenarnya sih aku agak takut sama ketinggian,tapi kalo sama kamu takutnya hilang hehe"ujar Hanin.
"Wahh,sekarang pacarku ini udah pinter ngegombal yaa"ujar David seraya mencubit kedua pipi Hanin.
Flashback off
"Hanin lo kenapa kok bengong ?"tanya Raffa.
"Ehh,ngga papa kok cuma lagi nikmatin pemandangan aja hehe"jawab Hanin.
Setelah naik bianglala,mereka naik wahana yang lain juga.
Hanin juga membeli beberapa aksesoris yang disukainya.
Sebelum pulang,mereka makan terlebih dahulu.Di sela-sela makan Raffa membuka suara.
"Hanin"ucapnya lirih.
"Iya kenapa ?"tanya Hanin.
Detak jantung Raffa berdegup kencang,keringat panas dingin menghiasai tubuhnya dan rasanya berat sekali untuk berbicara.
"Gu-gue mau ngomong sesuatu sama lo"ujar Raffa sedikit tersendat.
"Ngomong aja kali Raff"ucap Hanin.
"Gu-gue suka sama lo nin"ucap Raffa cepat.
Sontak Hanin tersedak karena kaget mendengar ucapan Raffa.
Kemudian Raffa merengkuh kedua tangan Hanin"lo mau nggak jadi pacar gue ?".Hanin diam terpaku,ia benar-benar kehabisan oksigen.
Rasa ini sama saat David mengatakannya dulu bahkan lebih.
Hanin memejam matanya,ia bingung harus menjawab apa."Kalo lo nggak mau ngga papa kok,gue terima itu"ujar Raffa.
Tak lama kemudian Hanin menganggukan kepala pelan sebagai tanda bahwa ia mau.
Raffa pun membalas dengan senyuman bahagia.Setelah cukup lama,akhirnya mereka hendak pulang
Raffa mengantar Hanin sampai ke kontrakannya,lalu ia bergegas pulang ke rumahnya.Semoga dengan cara ini gue bisa melupakan David,supaya gue nggak selalu kepikiran terus sama dia,batin Hanin.
Assalamua'alaikum..
Welcome back..
Maap yak baru update hehe
Semoga masih suka yaa
Jangan lupa buat Follow dan vomentnya
Kritik dan saran dari kalian aku tunggu gaiss
Thank you❤
Wassalamu'alaikum..
KAMU SEDANG MEMBACA
God's Scenario
SpiritualBeranjak dari masa lalu menyakitkan tak semudah membalikkan telapak tangan. Mencoba berubah untuk jadi lebih baik tak cukup dalam hitungan detik. Alasanku pergi bukan karena ku tak lagi mencintai,karena aku sadar jika ku terus bersamamu akan selalu...