Prolog

409 55 1
                                    



Gadis manis berumur 4 tahun itu memandang pertengkaran hebat diantara kedua orang tuanya dengan tatapan polos dan sinar kebingungan di matanya. Tangan mungilnya mengelus pelan boneka kesayangannya, bibirnya menahan isak tangis dan matanya berkaca-kaca. Dia tidak menyukai suara tinggi ibunya kepada ayahnya yang memohon-mohon meminta ibunya untuk tetap tinggal. Ibunya selalu bersikap lembut kepadanya, namun mendengar suaranya seperti itu entah kenapa ia merasa takut.

"Lepaskan aku Kizashi! Aku lebih baik tinggal di jalanan daripada menghabiskan hidupku dengan kau satu hari lagi di rumah ini!" ucap wanita bernama Mebuki dengan nyalang.

"Tolong jangan seperti ini, Sakura..apa- apa kau tega meninggalkannya?" ucap Kizashi  dengan suara parau.

"Aku tak sanggup lagi!" Mebuki memilih untuk berbalik pergi setelah menghempaskan tangannya yang dicekal oleh suaminya, atau mantan suaminya saat ini menurutnya.

"Tidakkk..kumohon jangan pergi!" Kizashi terisak hingga tersedak.

Sakura menatap pemandangan itu dengan bingung. Kemudian kaki kecilnya berlari mengikuti langkah cepat Ibunya yang keluar dari rumah, suara mungilnya memanggil ibunya.

"Ibu! Ibu apakah ibu akan kembali?" tanya Sakura dengan mata mengerjab menahan tangis. Melihat ayahnya yang seperti itu membuatnya ikut menangis. Mebuki menahan langkahnya dan kemudian berjongkok mensejajari anaknya.

"Oh sayang, maafkan ibu nak. Tentu saja ibu akan kembali menjemputmu. Tapi saat ini ibu harus pergi, kau bersabarlah dan temani ayahmu sampai ibu kembali oke?" ucap Mebuki sambil menahan tangis lalu memeluk anaknya untuk terakhir kalinya.

Setelah beberapa saat Mebuki bangkit dan menatap Sakura untuk terakhir kalinya, kemudian berbalik pergi tanpa menoleh kembali. Awan dilangit mulai gelap dan rintik-rintik hujan mulai berjatuhan. Kaki kecil itu berbalik dan menghampiri ayahnya yang masih menangis tersedu-sedu di pekarangan rumahnya.

"Ayah, ayo kita masuk sebentar lagi akan hujan" ajak Sakura kepada ayahnya.

Kizashi menghentikan tangisnya dan menatap Sakura. Pria itu memeluk Sakura dengan erat.


BRAK


Sakura menoleh dan Kizashi seketika melepaskan pelukannya.

"Mebuki!!!!" Kizashi berteriak dan berlari menuju tubuh Mebuki yang telah bersimbah darah setelah terpental.

"Kumohon!! Kumohon buka matamu" teriak Kizashi histeris. Sementara Sakura masih terdiam di tempatnya. Menatap pemandangan pilu didepannya dengan kaku. Para warga yang sebenarnya daritadi menyimak pertengkaran keluarga Haruno berdatangan untuk melihat kecelakaan itu.

"Ambulance! Cepat panggil ambulance!" salah seorang warga berteriak dan menyadarkan para warga yang shock akan kejadian itu.

"Mebuki, kenapa kau meninggalkanku? Maafkan aku huhu" Kizashi menangis tersedu-sedu dan memeluk jasad Mebuki.

"Mebuki!! Mebuki!!"Kizashi berteriak histeris. Sakura yang melihatnya terdiam shock dan kemudian ia tiba-tiba paham bahwa ibunya tak akan menepati janjinya.

Have Me Wrapped Around Your FingerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang