Chapter 3

224 51 5
                                    


Sakura dan ayahnya telah sampai di Bandara Tokyo Haneda sekitar 5 menit yang lalu. Tangan gadis itu berusaha membenahi hoodie-nya untuk menutupi rambut mencoloknya. Matanya menatap ke sekeliling berharap menemukan sahabat online-nya selama ini.

"Okay, kurasa seharusnya cukup mudah menemukan Ino karena dia pasti akan mencolok" gumam Sakura pelan. Kizashi sedang mengambil koper di bagasi dan meninggalkan Sakura sendiri yang celingukan mencari Ino.

"Ouch!" Sakura sedikit terdorong saat bahunya tak sengaja menabrak seorang pemuda yang sedang bermain ponsel dan bersandar di papan reklame.

"Hati-hati jika kau melangkah nona" ucap pemuda itu dengan sinis.

"Ah maafkan aku, aku sedang mencari temanku" ucap Sakura meminta maaf yang dibalas dengusan oleh pemuda itu. Pemuda itu membuka kaca matanya sambil menatap tajam Sakura yang membuat Sakura memekik pelan.

'Astaga kurasa cowok ini jetlag, lihatlah kantung mata hitam itu' batin Sakura.

"Apa yang kau lihat?" Tanya pemuda itu kesal.

Ponsel Sakura berdering dan menampakkan nama ayahnya. Sakura mengalihkan pandangannya pada ponselnya kemudian menatap pemuda itu sekali lagi.

"Maafkan aku tuan aku tidak sengaja. Kurasa kau harus istirahat yang cukup" Sakura membungkuk sopan lalu beranjak pergi. Membuat pemuda dihadapannya mengangkat alis.

"Jaa" Sakura berlari dan meninggalkan pemuda berambut merah itu yang menatap kepergiannya dengan aneh.

'Memang kenapa dengan mata- Oh shit!!' Pemuda itu mengumpat saat melihat pantulan wajahnya dari kamera ponselnya. Matanya terlihat mengerikan dan menghitam. Dia memang belum sempat tidur 2 hari ini karena mempersiapkan recital pianonya dengan berlatih.

***

"Ayah kau ada dimana?"

"Lobby Sakura, kau lihat ada bar kecil? Disitulah kami"

"Kami? Ino disana?" Sakura bertanya senang.

"Hei jidat, cepatlah kemari aku ingin melihat wajah jelekmu secara langsung" teriak Ino dari ponsel yang membuat Sakura mendengus dan semakin berlari mencari keberadaan mereka.

Dari kejauhan ia melihat sosok ayahnya sedang berbincang dengan seorang wanita berhelaian pirang yang tampak anggun dan dewasa. Dan disamping mereka ada seorang gadis seumuran dengannya berambut pirang dan sangat cantik sedang celingukan seperti mencari seseorang.

"Ino!!!" Teriak Sakura membuat gadis pirang itu menoleh ke sumber suara.

"Oh my god! Sakura!!" Ino dan Sakura sama-sama berlari dan kemudian bertubrukan dengan keras hingga keduanya terjatuh kemudian mereka tertawa bersama. Hoodie Sakura terjatuh dan menampakkan helaian pinknya.

"Wow Ino kau tampak cantik, kurasa aku tahu kenapa Shimura-san bucin padamu" ucap Sakura sambil terkekeh.

"Aku heran saat kau bilang kau tak percaya diri selama ini, maksudku kau tampak luar biasa saki. Astaga kau akan membuat pria-pria konoha bertekuk lutut" ucap Ino menggebu-gebu. Tangannya menyentuh rambut sahabatnya dengan kagum. Warna pinknya begitu natural dan tampak sangat indah dikombinasikan dengan wajah jelita gadis itu.

"Kau akan menendang bokong Uchiha" ucap Ino kemudian memeluk Sakura yang dibalas oleh gadis itu tak kalah eratnya.

"Sudah lama aku ingin bertemu denganmu Ino. Terima kasih karena kau mau menjadi temanku selama ini" ucapan Sakura membuat Ino makin mengeratkan pelukannya.

"Oke gadis-gadis, kalian bisa melanjutkannya nanti dirumah. Sekarang berdiri dari lantai kotor itu, kalian menjadi tontonan orang-orang" ucap Kizashi sambil membuyarkan adegan haru itu.

Sakura mengurai pelukannya dan kemudian menatap kedua orang dewasa dihadapannya.

"Miss Laurent, it is a pleasure to meet you in person" ucap Sakura berdiri dan membenahi pakaiannya yang kusut.

"Sakura welcome back to japan my dear" ucap Laurent sambil memeluk Sakura yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Aku telah memasakkan makanan spesial untuk kalian, aku tahu kalian merindukan masakan jepang" ucap Laurent sambil merangkul Sakura dan beranjak dari situ. Ino yang melihatnya segera menggelayuti lengan Sakura sambil mengoceh menjelaskan semua hal tentang kota Konoha, dibelakangnya Kizashi hanya menatap hangat mereka dan mengikuti langkah mereka dalam diam.

***

Keempat orang itu telah sampai di kediaman Yamanaka. Miss Laurent menyajikan berbagai makanan yang sudah lama tak ia cicipi. Sushi, sashimi, tempura, sukiyaki, sup miso, yakisoba dan nabe.
Hidangan itu tampak memukau. Tampaknya selain pandai menata busana, miss Laurent juga pandai menata dan menghias makanan dengan indah.

"Wow ini tampak luar biasa bukan Saki?" Tanya Kizashi menatap anak gadisnya.

"Yeah ini sangat luar biasa miss Laurent, kau sangat berbakat" ucap Sakura terkagum-kagum.

"Aku bisa mengajarimu jika kau mau" ucap wanita dewasa itu sambil mengedipkan matanya.

"Ah jadi posisiku akan tergantikan setelah ini, mommyku akan punya anak baru" ucap Ino dramatis membuat Sakura terkekeh.

"Kau sih tak mau belajar masak" gerutu miss Laurent dan membuat Ino tertawa.

"Mari kita makan, kalian pasti sangat lapar kan" Miss Laurent mempersilahkan mereka makan. Dan mereka makan dengan penuh canda tawa.

Seusai makan Ino mengajak Sakura menuju ke kamarnya, sedangkan Kizashi kembali ke hotel karena ia kelelahan dan tidak sanggup apabila harus membereskan rumah yang akan mereka tempati hari ini juga. Sakura akan menginap di rumah Ino karena ia masih ingin berlama-lama dengan sahabatnya.

"Wah diluar dugaan, kamarmu ternyata rapi juga" ucap Sakura dan membuat Ino melotot tak terima.

"Hei, kau kira aku adalah gadis manja yang tak tau cara bersih-bersih huh?" Tanya Ino kesal.

"Haha, aku bercanda Ino"

"Disitu kamar mandinya apabila kau ingin membersihkan diri dan sebagainya" ucap Ino sambil menunjuk kamar mandi di dalam kamarnya.

Dering telepon dari ponsel Ino membuat Ino memekik senang. Segera ia angkat telepon dari kekasihnya.

"Hai handsome" ucap Ino manja yang membuat Sakura memutar bola matanya malas. Ia segera beranjak membersihkan diri ke kamar mandi.

10 menit kemudian Sakura tampak segar dan keluar dari kamar mandi melihat Ino yang masih saja bertelepon ria dengan Sai. Matanya menatap Sakura yang tampak sudah segar dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Hei apa kau keberatan apabila aku mengajak sahabatku?" Tanya Ino yang membuat Sakura mengangkat alisnya.

"Benarkah? Semua temanmu akan berada disana?" Ino menyeringai saat mendengar balasan Sai di seberang teleponnya. Matanya menatap Sakura yang duduk di tempat tidurnya dengan tatapan menggoda.

"Okay! Kalau begitu kau tidak usah menjemputku, karena aku akan berangkat bersama sahabatku. Oke bye! Love you" ucap Ino dan kemudian mematikan teleponnya.

"Dewi fortuna sedang berpihak pada kita. Teman Sai, Neji akan mengadakan pesta kelulusan angkatan KSHS besok malam dan dia mengundang semua temannya termasuk si Uchiha! dan kau sayang, harus ikut bersamaku" ucap Ino bersemangat. Membuat Sakura mendadak panik.

"Kau bercanda Ino? Memang siapa aku? Aku bahkan bukan lulusan sekolah kalian-"

"Shhhtt, ini adalah debutante-mu dan saatnya kau bersinar" ucap Ino menyeringai.

Dan Sakura tahu ketika Ino sudah berkehendak tak ada siapapun yang dapat menghentikannya

.

.

Tbc

Have Me Wrapped Around Your FingerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang