"Huh kau harus membayarku mahal untuk ini"Ino mengusap dahinya dramatis. Gadis itu memang paling bisa melebih-lebihkan sesuatu. Pagi ini Ino mengantarkan koper Sakura yang kemarin masih tertinggal di rumahnya.
"Kau ingin apa? Chanel terbaru?" Tanya Sakura sarkatis.
"Heh kau memang paling mengerti aku, terima kasih hehe" Ino menyengir senang.
"Aku tidak menawarimu, hanya bertanya" ujar Sakura kemudian tertawa. Ino hanya mencibir kesal. Mata birunya menjelajahi interior rumah Sakura yang sangat apik dan tertata cantik.
"Hmm selera paman Kizashi bagus juga" Dan Sakura hanya menghendikkan bahu. Ino melongokkan kepalanya dan melihat Kizashi sedang sarapan dan menonton televisi.
"Hai paman, selamat pagi hehe" sapa Ino ramah. Kizashi segera mendongak melihat gadis berambut pirang yang ceria dan menyilaukan itu dengan senyuman tipis di bibirnya.
"Pagi Ino, sudah sarapan?"
"Aku tidak pernah sarapan, karena diet hehe"
"Kau memerlukan gizi untuk tumbuh Ino, jangan menyiksa dirimu sendiri" ujar Kizashi perhatian. Ino yang mendengarnya menjadi terharu.
"Ah paman jangan khawatirkan soal aku, aku baik-baik saja, aku akan menebusnya saat makan siang" Ino kemudian mengedipkan matanya centil dan pamit menuju ke ruang tengah bersama Sakura yang masih mengekorinya. Ino masih terus memperhatikan interior rumah sahabatnya dengan antusias.
"Hei Saku apa kau tidak ingin mengadakan house warming atau semacamnya?" Tanya Ino sesampaimya mereka di ruang tengah.
"Kurasa tidak, aku tak mengenal siapapun disini" Ino menaikkan alisnya menggoda dan mendekati wajah Sakura yang menatapnya bingung.
"Heh tak mengenal siapapun huh? Lalu kenapa kemarin kau diantar the almighty Uchiha Sasuke?" Tanya Ino sambil menyeringai.
"Huh lupakan saja, ternyata Sasuke sudah memiliki orang yang dia sukai" ucap Sakura lesu kemudian menghempaskan dirinya di sofa.
"Hah siapa? Kok aku tidak pernah tau. Ceritakan padaku please" mohon Ino. Sakura hanya menghela nafas dan kemudian menceritakan kejadian kemarin kepada Ino.
"Uchiha sungguh tak tertebak" sahut Ino setelah mendengar penjelasan Sakura.
"Sudahlah kita bahas yang lain saja, by the way bagaimana menurutmu dengan Konoha International University?" Tanya Sakura.
"Hmm jadi kau mengincar univ itu? Ya itu adalah salah satu kampus terbaik di Jepang dan kurasa kau bisa, kau kan pintar" ucap Ino santai.
"Hmm" Sakura bergumam tak yakin.
"Coba saja dulu, KIU memang banyak saingan. Tapi kalau kau sudah masuk situ 85% kau akan jadi orang sukses, 15%nya kau akan menikahi orang kaya jadi intinya masuk kesana tak akan ada ruginya" jelas Ino.
"Kau ini mengada-ada" ucap Sakura tertawa.
"Aku serius tahu, lagipula kudengar Sasuke juga sedang diincar univ itu, semua Uchiha adalah alumni KIU. Jadi kau bisa termasuk dari 15% itu Sakura, lagipula kita tak tahu siapa yang dia maksud bukan? Bisa saja itu kau hihi" ucap Ino menggoda dan membuat Sakura memutar matanya malas.
"Tunggu apa maksudmu diincar?"
"KIU selalu mengincar orang-orang kalangan atas selain untuk menjadi donatur, itu juga akan menaikkan reputasi kampus. Jadi anak-anak para konglomerat itu seperti mendapatkan golden tiket, well privilege menjadi orang kaya. Tapi meski begitu kampus ini tidak meng-anak tirikan yang lain" jelas Ino. Sakura mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Have Me Wrapped Around Your Finger
FanfictionSetelah 6 tahun berpindah-pindah, Haruno Sakura akhirnya kembali ke Konoha. Ia hanya ingin menjalani masa kuliahnya dengan tenang dan normal, mencari teman baru atau bahkan jika ia beruntung menjalin kisah cinta. "Konoha yang kau kenal sudah berubah...