Chapter 2

252 57 2
                                    


6 tahun telah berlalu semenjak kepindahan Sakura dari Konoha. Ternyata pindah ke London bukanlah untuk yang terakhir kalinya bagi keluarga Haruno. Dalam kurun waktu 6 tahun ini, Kizashi yang merupakan seorang arkeolog telah pindah ke 6 negara lain yaitu Afrika, Mesir, Bulgaria, Yunani, dan Manila, dan saat ini ia berada di Prancis. Selain itu pekerjaan Tuan Haruno juga sering mengharuskan untuk singgah di berbagai negara lain meskipun tidak sampai harus pindah.

Hal inilah yang dulunya menyebabkan Mebuki ingin meninggalkan Kizashi, karena jarangnya kepulangan Kizashi, ibunya merasa kesepian dan selalu cemas bahwa Kizashi menemukan kebahagiaan lain diluar sana. Sakura pada akhirnya memahami hal ini dan merasa sedih karenanya.

Karena pekerjaan ayahnya pula membuat Sakura akhirnya memutuskan untuk home schooling  sembari mengikuti kemanapun ayahnya pergi, karena akan cukup merepotkan untuk beradaptasi terus menerus. Lagipula dia sedang berminat dengan tata busana yang mana tak akan ia dapatkan dari sekolah umum. Pindah ke berbagai negara dan singgah di berbagai tempat membuatnya melihat berbagai macam fashion dan gaya dari berbagai belahan dunia.

Kizashi yang merasa bersalah karena merengut masa muda anaknya untuk bersekolah biasa dan bersosialisasi akhirnya memutuskan untuk mempekerjakan guru khusus yang berprofesi sebagai seorang designer untuk Sakura. Setiap hari ia akan belajar secara daring dengan semua gurunya, termasuk Miss Laurent sang guru fashion. Karena Miss Laurent pula Sakura juga memiliki sahabat pertamanya, Yamanaka Ino yang merupakan anak dari senseinya Yamanaka Laurent.

Gadis blasteran jepang-inggris yang cantik bak barbie dan berminat pada dunia modeling membuatnya begitu klop dengan Sakura. Sakura sering membuatkan baju untuk Ino begitu pula Ino sering memberikan inspirasi untuk Sakura, karena baginya Ino adalah muse-nya.

"Bonjour miss Haruno" ucap Ino melalui video call seperti biasanya.

"Bonjour" balas Sakura ramah.

"Hei kudengar dari Mommy kau wisuda hari ini, Congraduation" Kemudian Ino menembakkan confetti ke arah layarnya. Sakura yang melihatnya terkikik geli.

"Yeah, aku adalah senior sekarang" ucap Sakura sambil mengibaskan rambut cantiknya.

"Jadi Sakura, kau akan melanjutkan kuliah di negara mana lagi setelah ini?" Tanya Ino penasaran.

"Uhm entahlah terakhir kali kami berbincang, Ayah mengatakan sesuatu mengenai negara di Asia" ucap Sakura berusaha mengingat-ingat.

"Ah Begitu, hei aku tau kita sering membicarakan ini tapi aku sangat ingin bertemu denganmu langsung" ucap Ino sedih.

"Yeah, Ayah bilang mungkin beberapa tahun lagi kami bisa kembali ke Jepang dan saat itu terjadi kau adalah orang pertama yang akan kutemui" ujar Sakura membuat Ino menaikkan alisnya menggoda.

"Kau yakin? Bukan si Uchiha tetanggamu itu?"

"Hei jangan menggodaku! Tentu saja itu adalah kau, dia hanya cinta monyet. Dan dia tak akan mengingat seorang gadis aneh dengan rambut aneh-"

"Yang mencuri ciuman pertamanya" lanjut Ino.

"Hei..."

"Tidak ada yang mengingat rumor-rumor bodoh itu Sakura" balas Ino menenangkan. Dan Sakura hanya terdiam.

"Oh ya kau sudah lihat postingan terbaru Naruto?" Tanya Ino mengalihkan pembicaraan.

"Uhmm yea" Sakura melirik ponselnya yang memperlihatkan beranda Instagramnya yang menampakkan postingan terbaru sebuah akun bernama IamNaru, akun pribadi milik Naruto. Postingan itu diunggah 3 jam yang lalu, menampakkan seorang pria luar biasa tampan berpakaian toga yang sedang berpose malas tak menatap kamera dan seorang pria yang sedang tersenyum secerah mentari yang ia tahu sebagai Uzumaki Naruto, sahabat sejak orok Sasuke. Dan sekaligus saksi ciuman pertama mereka.

"Sudah kuduga kau masih saja penasaran dengannya, stalker! ini pasti bukan sembarang cinta monyet, akuilah bahwa dia adalah cinta pertamamu" ucap Ino dramatis. Sakura hanya memutar bola matanya malas.

"Tidak berarti seperti itu Ino, aku hanya setidaknya mengingatnya sebagai teman masa kecilku meski mungkin ia tidak menganggapku temannya" ucap Sakura sambil menghela nafas.

"Sayang sekali si Uchiha itu jarang memainkan medsosnya kan? Mematikan semua harapan gadis-gadis yang penasaran dengannya" ucap Ino yang langsung di iya kan Sakura dalam hati. Ia memang kesulitan untuk mencari tahu kabar Sasuke kalau tidak dari informasi langsung yang diberikan Ino, maupun unggahan teman-teman Sasuke yang melibatkan pemuda itu.

"Kalau kau kembali dan berpapasan dengannya, aku jamin dia yang akan tergila-gila denganmu saat ini. Sai-kun bilang wanita-wanita di sekitar Uchiha fake semua. Aku melihatnya dan seujung kukupun mereka tak ada yang lebih baik daripada kau Sakura dan aku senang Uchiha menyadari itu, dia tak pernah cukup dekat dengan gadis-gadis itu" ucap Ino bersemangat. Dan Sakura hanya menahan tawanya mendengarkan gosip dari Ino. Ino memang suka bergosip dan sering menceritakan tentang pria itu. Uchiha Sasuke, cinta monyetnya. Ditambah karena suatu kebetulan bahwa Shimura Sai yang merupakan kekasih Ino adalah sahabat dekat Sasuke saat SMA. Sehingga Ino cukup sering hang out dengan circle Uchiha.

"Kurasa rumor bahwa Uchiha gay itu patut diperhitungkan" ujar Ino membuat Sakura hanya menghendikkan bahunya.

"Sudahlah, kupingku berdenging mendengarkan suara berisikmu. Oh hei tunggu ayahku mengetuk pintu" ucap Sakura kemudian beranjak untuk membukakan pintunya.

"Hei sayang, congraduation" ucap Kizashi kemudian memeluk anak gadisnya yang beranjak dewasa dengan haru. Pria itu bahkan menggunakan toga.

"Terima kasih ayah" ucap Sakura membalas pelukan ayahnya.

"Saatnya penyerahan ijazah untuk satu-satunya murid paling cerdas dan berbakat di dunia, Haruno Sakura" ucap Kizashi sambil memperdalam suaranya untuk menambah wibawanya, berpura-pura menjadi seorang kepala sekolah. Ia menyerahkan ijazah kepada Sakura yang diterima gadis itu dengan senang.

"Dan pidato sambutan dari Haruno Sakura sang designer ternama dipersilahkan" ujar Kizashi sambil membungkuk mempersilahkan. Dan Ino bertepuk tangan dari layar laptop. Sakura meraih remot tv dan meletakkannya di depan mulutnya seolah-olah itu adalah mic.

"Ehem ehem, terima kasih untuk kesempatannya. Dengan ini saya telah lulus, kuharap kalian bisa menerimaku dan mari kita bersaing untuk menjadi yang terbaik. Terima kasih" ucap Sakura lalu tertawa.

"Kau akan menghancurkan karir  para calon designer bahkan sebelum mereka memulai!" ucap Ino berteriak semangat.

"Tentu, bukankah dia sangat berbakat?" Tanya Kizashi sambil tersenyum. Membuat Sakura tersipu malu.

"Nah, sekarang untuk hadiahnya" ucap Kizashi dan membuat Sakura terlonjak senang.

"Astaga ada hadiah?" Tanyanya semangat.

"Tentu saja sayang, ini adalah hari kelulusanmu. Sebenarnya ini bukan hadiah untukmu saja tapi untuk kalian berdua" ucap Kizashi sambil tersenyum. Sakura dan Ino tampak kebingungan. Kizashi menyerahkan dua tiket ke arah Sakura.

"No way!" Sakura berteriak histeris.

"Ada apa sakura? Kertas apa itu?" Tanya Ino penasaran.

"Ayah ini tiket pulang pergi ke Jepang?" Tanya Sakura dan membuat Ino memekik.

"Tidak sayang, bacalah itu.Itu adalah tiket untuk pulang ke Jepang. Dua tiket, satu untukmu dan satu untuk ayah" ucap Kizashi. Sakura menutup mulutnya terkejut dan Ino menjambak rambutnya senang.

"Kita akan menetap di Jepang hingga ayah pensiun" lanjut Kizashi.

"Kyaaaaaaaa Sakuraaaa" Ino berteriak senang hingga melompat-lompat di kasurnya.

"Astaga jii-san aku menyayangimu" lanjut Ino sambil mengirim ciuman dari layar.

"Terima kasih banyak ayah" Sakura memeluk erat Kizashi

"Kita akan bertemu!!!" Teriak Ino kegirangan.

.

.

Tbc

Have Me Wrapped Around Your FingerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang