15 | Trivia : Let Me Know

2.7K 303 26
                                    

Jika jantungku bisa berbicara, mungkin dia akan mengatakan padaku untuk lebih baik tenggelam dalam laut, daripada aku harus merasakan detakan jantungku sendiri yang tidak kunjung berhenti mengeluh.

Bagaimana suara malam itu benar-benar menganggu ingatanku, membuatku sangat menyukai ketika Yoongi yang mengerang bebas di atas tubuhku. Astaga, bahkan rasanya aku mulai terpaku, terdiam bagai patung karena kini Yoongi sedang memeluk tubuhku dengan kulit polosnya yang menyentuh hangat punggungku.

Hembusan nafasnya bisa ku rasakan melewati belakang telingaku. Dia selalu bisa membuatku lupa akan segala hal. Seandainya aku melakukan itu dengan Yoongi tanpa ada perasaan terluka, mungkinkah aku akan menjadi wanita yang sangat bahagia?

"Jantungmu berisik sekali, Youra."

Aku membelak terkejut, mendengar begitu jelas bisikannya dengan nafas yang berburu halus mengenai belakang leherku. Yoon, kau membuatku tersiksa, ku mohon menyingkirlah. Sialan.

Aku tetap tidak bersuara, yang ku lakukan hanya berusaha untuk menyingkirkan salah satu tangannya yang memeluk pinggangku. Namun, dia segera menahan pergerakan ku.

"Biarkan seperti ini untuk sebentar saja." Bisiknya lagi. Bergerak semakin memelukku dan menenggelamkan wajahnya dibalik ceruk leherku.

Aku sangat bingung tentang perasaanmu padaku, Yoon. Apa kau menyukaiku atau tidak sama sekali? Mengapa kau membuatku selalu berimajinasi tentang dirimu. Kau tahu, aku sangat lelah untuk jatuh cinta sendirian seperti ini.

Jika kau mencintaiku, lantas apa yang menghalangimu untuk mengatakan itu padaku. Namun, jika kau tetap tidak mencintaiku, mengapa kau membuatku semakin jatuh cinta padamu. Kau mempermainkan perasaanku.

"Aku harus pergi, Yoon."

"Kemana?"

Dia terdengar sangat terkejut. Memutar tubuhku untuk menghadapnya. Setelah aku tahu bahwa wajah Yoongi begitu dekat denganku, aku segera menarik selimut itu sampai menutupi seluruh tubuhku. Walaupun sebenarnya dia sudah tahu, tetap saja aku malu. Dia terlihat tersenyum, membuat ku ingin sekali tenggelam.

"Ya! Apa yang kau pikirkan?" Aku hampir memukul pelipisnya, jika Yoongi tidak segera menahan kepalan tanganku.

"Aku sudah tahu, untuk apa kau menutupinya seperti itu?"

Sudah aku duga dia akan mengatakan hal tersebut. Membuatku mendengus sembari menahan diriku yang benar-benar sudah kepalang malu. Astaga, Yoongi.

"Kau diam-diam memiliki otak mesum. Diluar saja dingin, namun pikiranmu kotor."

"Tentu saja, aku laki-laki normal. Kau pikir otakku penuh dengan kesucian." Dia mencibir ku dengan tingkahnya yang angkuh. Membuatku ingin sekali mencakar wajahnya yang menyebalkan itu.

"Baiklah, terserah."

Aku berusaha menarik diri dari tempat tidurku. Bergerak perlahan menuju sisinya dan melilitkan seluruh selimut itu pada tubuhku. Aku membalikan tubuhku sendiri untuk membelakangi Yoongi.

"Pakai bajumu, aku tidak akan melihat." Ucapku dengan sebal.

Aku bisa mendengar ia bergerak, mungkin untuk menemukan pakaiannya yang berserakan semalam. Kenapa hal tersebut membuat kedua pipiku merasa panas sekali. Jantungku juga berdetak hebat, bahkan rasanya kedua kakiku gemetar.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku. Kau mau kemana, Youra?"

Aku kembali berputar menghadapnya dengan susah payah karena selimut yang melilit tubuhku. Aku bisa melihatnya yang sudah berganti pakaian dengan menggunakan t-shirt hitam itu. Membuatku menjadi salah tingkah karena dia sangat tampan. Berapa banyak nafas yang ku tahan seperti ini, sialan.

Trivia || Min Yoongi Fanfiction ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang