"maksutnya kak Aluna apa?" Tanya Salwa penasaran
"Alah gak usah sok alim loe. Semua siswa SMA Bintang udah tahu kebusukan dibalik penampilan alim loe"
"Kak Aluna itu salah paham"
"Yang dikatakan Aluna bener kok. Kali loe cewek murahan" saut Mirza yang dari tadi hanya diam saja. Ya, kini Mirza,Raka, dan Akmal tengah duduk satu meja dengan geng Aluna. Bahkan saat Salwa masuk kedalam kantin ia sempat melihat jika Aluna bergelayut manja di lengan Mirza. Alina pun yang mendapatkan pembelaan dari Mirza langsung tersenyum sinis
"Mas Mirza hiz... Salah paham" ucap Salwa berusaha membela dirinya walau tangisannya mulai mengeras dan tak bisa dikontrol
"Salah paham?apanya yang salah paham?" Bentak Mirza yang sudah kebawa emosi
"Mas Mirza itu hanya anak orang kaya hiz...yang gak tahu cara hidup orang miskin kayak aku ini. Mas Mirza itu anak disayang dari keluarga Dirgantara bahkan mas Mirza punya keluarga utuh sedangkan aku?hiz... Aku hanya gadis Desa yang tak memiliki seorang ayah dan ibu hiz...bahkan sekarang aku hanya hidup dengan sebatang kara. Apa mas Mirza selama ini bisa mikir hiz..bagaimana susahnya aku cari kerja? Hah... Mas Mirza gak bakalan bisa mikir karena mas Mirza hanya bisa menyimpulkan sebuah masalah yang selalu gak benar. Mas Mirza juga gak tahu bagai mana cara hiz...bekerja paruh waktu kayak aku gini. Apasih yang mas Mirza tahu? Aku berusaha hidup dengan cara bekerja menjadi live music di cafe Rara's dan dengan mudahnya mas Mirza nuduh aku kalau aku cewek murahan. Dimana hati mas Mirza? Dimana mas? Bahkan mas Mirza lebih menjijikkan dibandingkan dengan liur anjing. Dengan begini mas Mirza menunjukkan bahwa mas Mirza lebih rendah dari pada aku. Ingat mas menurutku harga diriku lebih penting diatas semua hal karena aku diajarkan orang tuaku untuk menjaga kehormatan ku bukan menjualnya. Aku pikir mas Mirza orang baik tapi ternyata kenyataannya mas Mirza tidak lebih dari sampah"ucap Salwa teriak tepat didepan wajah Mirza bahkan sesekali air mata Salwa jatuh di lengan Mirza
Mirza pun tertegun dengan ucapan Salwa. Didalam hati dia sangat menyesal atas semua cacian yang ia lontarkan kesalwa.
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya Salwa berlari menuju gerbang sekolah. Salwa terus berlari hingga sampailah ia didepan gerbang rumahnya.
"Mang Dadang" ucap lirih Salwa
"Ya Allah, non Salwa kenapa kok matanya senam gitu dan kenapa non Salwa sudah pulang?" Tanya mang Dadang panik ketika melihat penampilan majikannya yang sangat lusuh. Belum sempat Salwa jawab pertanyaan mang Dadang tiba-tiba darah segar mengalir dari hidung dan pusing kepala pun melanda tubuh Salwa.
Hingga akhirnya....bug....
Salwa terjatuh pingsan. Mang Dadang yang bingung pun langsung berteriak memanggil istrinya.
"Bik Inah.... Non Salwa pingsan" teriak keras mang Dadang hingga membuat orang yang dipanggil namanya pun langsung menuju sumber suara.
"Ya Allah, non Salwa Teh kenapa mang kok bisa pingsan kayak gini. Yang kuat ya non" ucap Bik Inah khawatir
****
Sesampainya di rumah sakit Salwa langsung ditangani oleh dokter perempuan paruh baya.
Setelah dokter tersebut keluar dari ruang UGD Salwa dinyatakan koma karena jantungnya yang sangat lemah hingga membuat tubuhnya tak bertenaga.
Setelah 4 hari koma di rumah sakit akhirnya Salwa terbangun dari komanya. Berhubung kondisi Salwa belum setabil akhirnya ia dirawat inap sampai kondisi fisiknya mulai membaik.
Dan selama Salwa koma di rumah sakit dan dirawat SMA Bintang mulai memperbincangkan dimana Salwa sekarang. Pasalnya Salwa tidak izin ke guru bahkan sahabatnya itu.
Para netizen SMA Bintang pun mulai menyesal karena sudah menjelek-jelekkan nama baik Salwa. Bahkan ada yang menyalahkan Mirza dan Aluna karena dia yang memberi kabar bohong tersebut.
Dilain tempat Mirza selalu mengunjungi kelas Salwa namun tetap didalamnya tidak ada Salwa bahkan Mirza sepulang sekolah selalu berkunjung ke rumah Salwa tapi semua usahanya nihil selalu gagal.
"Kamu belum bisa temukan Salwa?" Tanya Putri bundanya Mirza dengan nada sinis dan dingin
"Dia gak ada kabar Bun. Mirza sudah berusaha mencari tapi semua usaha Mirza gagal" keluh Mirza
"Itu salah kamu. Kenapa kamu tega gitukan wanita yang sangat baik bahkan dia rela menolong bunda mu ini yang bukan siapa-siapanya. Kamu itu sadar gah sih mir? Bunda kecewa sama kamu. Besok tepat 5 harinya Salwa menghilang bunda mau kamu cari dia sampai ketemu! Walaupun memerlukan waktu 24 jam. Bunda mau kamu bertanggung jawab atas kesalahanmu itu. Paham? Kamu itu bunda didik buat jadi lelaki yang bertanggung jawab jadi kamu harus bisa menyelesaikan masalah ini! Bunda gak mau tahu kamu bisa mencarinya" ucap putri dengan raut muka kecewa terhadap anak semata wayangnya. Tak ingin mendengarkan jawaban dari anaknya kini putri langsung pergi menuju kamarnya.
Hal yang tak diduga tiba-tiba air keluar dari mata Mirza isakan demi isakan keluar dari mulutnya.
"Kenapa loe bodoh sih za? Kenapa loe bisa-bisanya terhasut sama omongan Aluna yang jelas-jelas sangat benci sama Salwa. Dasar Mirza bodoh" sesal Mirza sambil memukuli kepalanya
Cklek....
"Kamu kenapa soon? Masalah gadis itu belum selesai? Jangan lukai dirimu sendiri soon!" Ucap Marta yang tak lain adalah ayahnya Mirza
"Yah... Mirza jahat yah. Mirza menyesal"
"Bukan gini caranya cowok menyelesaikan masalah. Cowok itu gak boleh nangis! Cowok itu harus berani tanggung jawab atas kesalahannya. Sekarang kamu harus buktikan kalau kamu itu bisa menyelesaikan masalah dengan cara menemukan gadis itu"
"Tapi yah hiz... Dia itu gak ada" keluh Mirza dengan tangisan
"Lemah! Coba teman-teman kamu tahu kalau ketua geng motornya menangis karena seorang gadis. Memalukan bukan" ledek Marta berusaha membuat anaknya tersenyum
"Ayah! Bisa-bisanya ayah ajak aku bercanda. Gak lucu ya yah" tegur Mirza langsung menghapus air matanya
" Iya juga ya, apa kata orang kalau gue nangis cuma karena gak bisa nyelesein masalah. Mau ditaruh dimana muka gue" batin Mirza
"Sekarang kamu cari gadis itu ya! Jangan lupa nanti jam 19.00 kamu harus sudah pulang!" Pinta Marta
"Oke lah" balas Mirza langsung memakai jaket Kudus ketua dengan gambar dipunggungnya bergambarkan burung Elang
Kini Mirza sekarang sudah ada di markas. Ia pun meminta bantuan agar anggota Elang membantunya untuk mencari Salwa.
Pencarian pun dilakukan sampai pukul 19.00. namun pencarian pun gagal karena tidak ada satupun anggota Elang yang menemukannya.
"Makasih ya kalian udah mau berusaha bantu gue buat cari Salwa. Sekarang gue mau pulang, kalian juga harus pulang. Nanti kalau ada kabar tentang Salwa jangan lupa hubungin gue ya" ucap Mirza kepada teman-temannya
"Siap bos" jawab serempak anggota Elang
Grobogan pukul 10.28
Rabu, 27 Mei 2020Salam manis dari author 😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirza
Teen Fictionjangan lupa follow cerita ini sebelum baca Salwa Revina Taletha gadis cantik yang mencapai titik subhanallah. Dia sosok wanita yang pertamakali membuat sekolah Bintang heboh karena kemanisannya dan seorang muslimah yang amat ramah. Bahkan dia dijul...