19. Hancur

64 7 0
                                    

Melepaskan mu? Sungguh itu sebuah kata yang selama ini tak pernah terlintas dari lintasan alur kehidupanku
"Salwa Ravena Taletha"

SALWA menangis tersedu-sedu dalam setiap langkahnya. Pikirannya kosong entah kemana, hatinya hancur se hancur-hancur-nya .

Lelah, itulah yang dirasakan seorang Salwa.

"Tuhan bantu Salwa untuk melangkahkan kaki menuju jalanmu. Salwa lelah dengan derama ini, Salwa lelah tuhan hizzz..." Jerit Salwa dengan air mata yang terus mengalir

Hingga tak disadari truk tangki BBM melintas didepan pertigaan jalan yang di lewati Salwa dengan kecepatan tinggi.

Bruk...

Duar...

Jatuhnya Salwa bertepatan dengan meledaknya truk tangki BBM tersebut.

Untung saja Salwa terpental jauh dari jangkauan ledakan truk tersebut. Hingga tidak mengalami luka bakar sama sekali.

***

Di sisi lain Regan terus-terusan menonjok Mirza secara brutal. Semua umpatan terlontar pada mulut Regan bersamaan dengan pukulan yang masih melayang pada diri Mirza.

"ANJING" umpat Mirza setelah dirinya terdampar di tanah

"Lo tau apa yang Lo lakuin bikin Salwa sakit hati" bentak Regan tepat di depan muka Mirza

"Hahaha... Pelacur kayak dia memang pantas sakit hati. Di kasih apa Lo sama dia sampai-sampai Lo bela balain dia sampai segitunya" balas Mirza dengan senyum meremehkan

"SALWA ITU ADIK GUE, DIA ADIK SEPUPU GUE DI DESA BANGSAT" umpat Regan keras

Deg...

Satu fakta itu membuat Mirza menyesal. Bodoh, itu lah posisi Mirza sekarang. Kenapa dia bisa sebodoh ini tidak mau mendengarkan penjelasan dari istrinya.

Apa masih pantas gelas seorang "SUAMI" melekat pada dirinya. Dia rasa gelar itu sudah tidak pantas untuk dirinya yang terlalu berengsek menyakiti hati dan fisik istrinya sendiri.

Rasanya hancur bagaikan butiran debu yang berterbangan tak tau arah.

Memang benar penyesalan merupakan hakikatnya manusia saat mengetahui apa yang dilakukannya salah lalu meninggalkan yang benar.

"BERENGSEK LO ZA!" Teriak Mirza penuh dengan penyesalan

" Jauhin Salwa,Lo gak pantas jadi suaminya" bisik Regan tepat di kanan telinga Mirza

Enggak, itu lah pikiran Mirza. Biarkan dia jadi orang egois hari ini saja. Karena kata menjauhi benar-benar tidak pernah terlintas dari pikirannya.

Dengan langkah cepat Mirza berjalan menuju mobilnya kemudian mengendarainya.

Dahi Mirza mengkerut saat hp nya berdering menampilkan nomor tak dikenal.

Drt...drt...

"...." Mirza mengangkatnya tapi tak memulai pembicaraan

"Hallo? Apakah benar ini dengan kerabat dari nona Salwa ?"

"Si-apa...?"

"Saya dari rumah sakit Medika ingin mengabarkan bahwa sekarang nona Salwa mengalami kecelakaan dengan kondisi koma"

Duar... Untuk kesekian kalinya Mirza di buat hancur sedalam-dalamnya. Dia tak ingin posisi seperti ini ada dalam kehidupannya. Dia tidak ingin!.

***

Layar monitor dengan tanda bergelombang terus berbunyi memenuhi ruang ICU.

Salwa, gadis itu sekarang terbaring lemah di atas brankas rumah sakit dengan alat-alat medis yang menempel pada sekujur tubuhnya.

BRAK...

Pintu ICU terbuka lebar menampakkan sosok lelaki yang tak lain adalah Mirza.

Perlahan Mirza berjalan menuju brankas yang saat ini di tiduri istrinya. Air matanya jatuh begitu saja saat melihat muka pucat istrinya. Rasanya sakit, ketika harus mengingat kejadian yang terjadi antara dirinya dan istrinya beberapa jam tadi.

Begitu bodohnya dirinya itu, sungguh Mirza pantas mendapatkan gelar suami  terbrengsek sedunia hari ini.

"Maaf... Aku nyesal. Maaf aku udah bikin kamu kayak gini, maaf sayang! Cepat bangun ya! Aku kangen suara kamu" ucap Mirza dengan air mata yang terus mengalir

Aku hancur kala kamu pergi

Aku hancur kala kamu tidak menyapa bangunku

Aku hancur kala kamu tak mengikuti shalatku

Retak!, Itulah definisi kehidupanku hari ini

Maaf sayang kalau aku menyakiti kamu

Anna uhibbuka Fillah SALWA

Follow Instagram@ala_lia28

Grobogan pukul 23.00
Jumat, 11 September 2020

Maaf ya kalau banyak typo nya 🙏

Jangan lupa vote dan komen ya

Salam dari auliazqueen

MirzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang