Beberapa bulan kemudian
Di pagi hari yang cerah, seorang perempuan yang berada di rumah yang elegant, perempuan yang bernama dinda, sudah siap dengan baju kebaya'brokat berwarna biru, Dan hijab pasmina berwarna baby pink sudah melekat di tubuh dinda, make up yang Natural membuat wajahnya terkesan cantik Meskipun tidak berlebihan.
Setelah berjuang untuk menyelesaikan pendidikan S-1 nya, kini dinda Akan resmi di wisuda, Dan mungkin dinda Akan meneruskan S-2 nya di Oxford, dinda mendapatkan beasiswa di kampusnya.
Sungguh, dinda sangat bersyukur telah do'a nya sudah di kabulkan Oleh Allah, karna Oxford kampus yang di idamkan sejak Dulu."nak,sudah siap semua nya"? Tiba-tiba budanya sudah berada di ambang pintu, sambil melihat putrinya tersenyum.
"eh, bunda, ngagetin aja" ujar dinda sambil mengelus dadanya karna terkejut, mungkin dinda tidak menyadari bundanya yang berada di ambang pintu, saking bahagia nya mungkin.
"udah, siap kok bun semua nya" lanjut dinda dengan tersenyum membuat aura cantiknya terlihat.
"yuk, ke bawah kita langsung berangkat" ajak bundanya kepada putrinya.
Dinda mengganggukkan kepala nya Dan mengambil paper bag yang berisi baju toga nya. Dan berjalan beriringan bersama budanya untuk menghadiri acara wisuda.
******
Setelah acara wisuda, dinda Dan Bela berfoto-foto mengapdi moment mereka di hari bahagia nya ini.
"kak dindaaa"
Tiba-tiba suara yang dinda mengenalinya, dinda langsung menoleh ke arah yang memanggil namanya, lantas dinda langsung memutar Bola matanya malas ketika dinda tau siapa yang memanggil nya.
"kak, gak mau apa foto sama aku"? Ujar laki-laki yang berada di depan dinda,laki-laki itu yang tak lain junior nya yang ada di kampus, laki-laki yang bernama dio memang sangat tampan, dinda akui itu, Satu yang tak disukai Oleh dinda kepada Dio.
Dia playboy.
Dio sangat mengidolakan dinda, mulai pertemuan mereka saat dio Maba, mulai dari itu Dio mengidolakan kakak senior nya karna kecantikanya wajah rupawan dinda, Dan akhlak nya.
Bela yang di berada di samping dinda, lantas lengan Bela menyikut tangan dinda.
"foto aja din, lumayan loh pumpung ganteng yang ajak foto Kamu" ucap Bela dengan tatapan jail.
Dengan Tanpa berminat dinda langsung meng-iyakan ajakan Dio,dengan senang hati Bela mengapdi moment mereka.
Di dalam foto itu, dinda yang ber expresi senyum Tanpa minat Dan membawa boneka beruang kecil berwarna coklat susu, yang memakai pakaian wisuda,sedangkan Dio ber expresi dengan senyum lebar, membuat ketampanan Dio berkali-kali lipat.
"thanks, kak dindaaku, dahhh sampai jumpa, honey" ujar Dio kepada dinda dengan senyum smirk-nya.
Dinda langsung bergidik ngeri ketika dio mengucapkan itu, sedangkan Bela tertawa terbahak-bahak, karna kejahilan Dio yang na'udzubillah.
"din, kamu mau meneruskan S-2 di Oxford ya"? Tanya Bela dengan tatapan sedih.
"Iya bel, masih Satu bulan lagi kok aku berangkat nya" ujar dinda.
"tapi, Kan kita gak bisa ketemu lagi" ucap Bela dengan Mata yang sudah berkaca-kaca.
"siapa bilang hmm, kita Kan bisa menghubungi lewat sosial media Bela" ujar dinda dengan tatapan lembut.
"oke, Kalau itu yang kamu inginkan untuk mewujudkan impian kamu, aku gak bisa halangi kamu, semoga saat kamu datang sudah sukses ya din" ucap Bela sambil menghapus air Matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Different
Jugendliteratur[⚠spiritual - teen fiction ⚠] [we are Different] :kita berbeda BLURB : Kenapa benih cinta ini muncul, saat aku mengetahui kita tak seiman. Perbedaan... Satu kata membuat hati ku sakit Seperti tersayat pisau, ini bukan perbedaan kasta atau perbeda...