~Kau benar-benar membuat prinsip ku menjadi goyah karena ucapan mu. ~
Adinda azkayra firdausy
Happy reading jangan lupa vote and komen ya ❤
Derap langkah kaki dinda semakin cepat, langkah nya melewati lorong kampus Dan beberapa kelas, nafas nya tersenggal - senggal Setelah berhenti di depan pintu yang tertutup rapat, tangan nya perlahan menarik knop pintu dengan perasaan yang campur aduk.
"excuse me, sorry ia'm late sir." ujar dinda dengan menundukkan kepala nya.
Semua siswa yang tadi fokus ke arah materi, sontak semua ter arah ke arah dinda."10 minutes, you're late okay come in." jawab dari sang dosen sambil melihat ke arloji nya.
Dinda tersenyum Dan langsung masuk ke kelas Dan duduk di samping Lili. Memang, dinda Dan Lili Satu jurusan, Oleh karna itu dinda Dan Lili duduk sebangku.
Sungguh, beruntung dinda tak di hukum karna dia telat bangun, memang dinda sehabis sholat shubuh langsung tidur lagi karna dia kelelahan, banyak tugas yang Harus di kerjakan.
"untung, Mr. Edward tak menghukum mu." ujar Lili dengan berbisik karna dia takut ketahuan.
Dinda hanya tersenyum menimpali Lili.
Ya, dinda juga bersyukur karna itu Dan dia berjanji tak Akan mengulangi ketelatan nya.****
"ada apa, kita ngumpul dadakan.?" ucap David to the point, Setelah mendaratkan tubuh nya di atas kursi.
Kini David, Kevin, gibran Dan Mario sedang berada di Cafe langganan nya, sekedar untuk berbincang santai dengan sahabat nya.
Kevin menyeruput Kopi nya terlebih dahulu sebelum berkata. "ga, papa sih seminggu kita gak berkumpul so, hanya berbincang saja."
"Kenapa Kau, jarang ke club." sambung Kevin menatap ke arah David yang sedang berkutat dengan ponsel nya.
David mendongak ke arah Kevin, Dan meletakkan ponsel nya ke atas meja.
"ga papa." jawab singkat nya.
"semenjak kapan? David Severn Anderson yang terkenal ketampanan nya, berhenti main ke club.? Dan...." Kevin menggantung pertanyaan nya sambil menatap memicing ke arah David.
"Dan.? Tanya David santai dengan kakinya menyilang dengan angkuh.
" bermain dengan wanita. "lanjut Kevin dengan seringai nya.
David langsung melotot tajam karna ucapan Kevin yang lumayan keras, bahkan sebagian pengunjung Cafe menoleh ke arah meja yang di tempati empat Pria itu.
Gibran Dan Mario hanya menggeleng kepala nya heran, karna kelakuan dua sahabat nya.
"semenjak kapan? Aku main dengan perempuan." Tanya balik David sambil menormalkan mimik wajah nya.
Kevin bertepuk tangan heboh, karna pertanyaan David, bahkan lagi - lagi pengunjung Cafe melihat ke arah Kevin yang sedang heboh sendiri.
"Kevin, duduklah jangan heboh sendiri, ini tempat umum." tegur Rio dengan menatap tajam.
Kevin langsung menoleh ke arah kanan, kiri, perfect sebagian pengunjung Cafe melihat ke arah nya karna Kevin yang heboh sendiri.
"oke,abaikan. Sekarang next pertanyaan selanjutnya." ujar Kevin dengan memperbaiki tuxedo nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Different
Dla nastolatków[⚠spiritual - teen fiction ⚠] [we are Different] :kita berbeda BLURB : Kenapa benih cinta ini muncul, saat aku mengetahui kita tak seiman. Perbedaan... Satu kata membuat hati ku sakit Seperti tersayat pisau, ini bukan perbedaan kasta atau perbeda...