~kehidupan seorang wanita di bagi menjadi tiga bagian , di bagian pertama bermimpi cinta, di bagian ke dua bercinta, Dan di bagian ke tiga menyesali cinta. ~
Happy reading jangan lupa vote and komen ya ❤
"hei, dinda Kenapa melamun terus dari tadi?." Tanya Lili dengan raut wajah kebingungan, karna sejak tadi dinda hanya melamun Dan tak menghiraukan kalau Lili sedang menjelaskan tugas dari kampus.
Di weekend kali ini, dinda Dan Lili sedang berada di Cafe yang tak jauh dari kampus nya untuk mengerjakan tugas dari dosen nya.
Dinda langsung terlonjak kaget ketika Lili menyadarkan nya, karna dari tadi dinda hanya melamun memikirkan ucapan David kemarin sore.
"eh, enggak papa kok Li." jawab dinda dengan merubah posisi duduk nya Agar tak terlalu gugup.
Lili menghembuskan nafas pelan, karna dinda tak pernah terbuka dengan nya, padahal dia selalu siap untuk menjadi pendengar curhatan dari dinda.
"kalau ada masalah, please cerita ya aku selalu siap untuk menjadi pendengar mu." ujar Lili dengan tatapan teduh.
Dinda hanya mengangguk sebagai jawaban Dan tersenyum ke arah Lili.
******
Kini David Dan dua sahabat nya sedang bermain golf yang berada di lapangan belakang mansion Mario, hanya Kevin yang tak hadir dalam permainan golf hari ini karna Kevin berada di perancis selama seminggu untuk melaksanakan tugas nya sebagai seorang ceo.
Dan semenjak insiden Kevin mengajak taruhan yang berada di Cafe, David Dan Kevin tak saling bertegur sapa selama tiga hari, Seperti orang asing yang tak pernah bertemu, padahal David Dan Kevin sudah menjalin per sahabatan mulai dari SMA.
David memakai topi berwarna putih Agar wajah nya tak terkena sinar matahari yang terik sekali, penampilan Pria tersebut sangat santai, biasanya dia selalu memakai jas Dan kemeja, kini, David memakai Kaos panjang berwarna putih Dan celana jeans hitam di padu padakan dengan sepatu sneckears berwarna putih, Dan tak lupa kaca Mata hitam nya yang bertengger Manis di hidung mancung nya, membuat ketampanan nya berkali - kali lipat.
"bravo, Kau menang lagi David, kita istirahat Dulu." ujar Mario sambil kaki nya melangkah ke arah tempat duduk yang di sediakan.
"oke." jawab David Dan mulai mengikuti langkah Mario sambil melepaskan topi nya.
"silahkan, di minum tuan." ujar seorang waiters sambil meletakan minuman dingin Dan beberapa Camilan."oke, thank you." jawab Mario Dan langsung mengambil minuman nya meneguk minuman tersebut hingga sisa setengah.
"Kau tau, biasa nya Kevin selalu menggoda waiters mu yang cantik, kini dia Malah ke perancis." ujar gibran sambil terkekeh geli.
"dasar, Kevin enggak berubah dari Dulu dia selalu menggoda wanita yang berwajah bening, playboy kelas kakap." ujar Mario dengan tertawa.
David hanya diam tak menanggapi, dia hanya tersenyum tipis, David masih Marah karna insiden di Cafe tiga hari yang lalu, bagaimana tidak Marah? Seorang wanita yang di cintai nya Akan di jadikan taruhan Oleh Kevin, Oleh karna itu , David Harus bisa menjaga dinda Agar tak di ganggu Oleh Kevin.
"hei bro, Kenapa diem terus dari tadi?." Tanya gibran sambil meredakan tawa nya.
David hanya menggeleng Dan tersenyum tipis.
"masih Marah ya, sama Kevin.?" sambung Mario.
David hanya diam tak menanggapi pertanyaan dari Mario, wajah nya berubah menjadi datar mood nya benar-benar anjlok karna pertanyaan Mario tentang Kevin.
Mario Dan gibran menghembuskan nafas pelan Dan memutuskan untuk diam, dari pada David tersulut emosi.
*******
Dinda memasuki apartemen tempat tinggal nya Dan langsung menuju kamar melaksanakan ritual mandi nya, badan nya terasa lengket karna seharian dinda Dan Lili menghabiskan weekend nya dengan jalan-jalan.
Setelah mandi, dinda bergegas menggelar sajadahnya Dan melaksanakan sholat ashar, Setelah sholat dinda berdzikir Dan berdoa kepada sang pemilik jagad Raya, Agar dia Dan keluarganya yang ada di Indonesia terlindung dari sang Maha kuasa, Dan doa terakhir nya dia berdoa untuk David, Agar Pria tersebut cepat mendapatkan hidayah, baru kali ini dinda berdoa untuk Pria yang bukan mahram nya dinda perlahan menangis karna dia telah mencintai David, Pria yang tak seiman dengan nya, dia hanya bisa memperjuangkan cinta nya lewat doa Agar laki-laki yg di cintai nya mendapatkan hidayah Dan Agar benteng kokoh di antara mereka segera luruh, Dan kelak di suatu hari bisa menuju ke jenjang yang lebih serius, yaitu menikah.
Dinda mengusap air Mata nya, dia benar-benar salah telah mencintai Pria yang tak seiman dengan nya, Pria yang tak sejalan dengan nya dia hanya bisa berdoa Agar cinta nya terhapus dengan seiring berjalan nya waktu.
Setelah melipat mukenanya Dan meletakan di Almari, dinda menuju ke balkon kamar nya melihat langit sore yang begitu cerah di Kota inggris, dia menerawang langit dan memikirkan perkataan David kalau dia sedang tidak Aman, apa maksud perkataan David? Dinda benar-benar keheranan sendiri, Dan Kenapa juga, David mengakui kalau dia menyayangi nya? Itu Sungguh di luar dugaan dinda, entah perasaan nya senang atau sedih karna David menyayangi nya, di suatu sisi lain dia senang karna dia juga mencintai Pria tersebut, Dan di suatu sisi lain dia juga sedih karna tak bisa bersatu.
Dinda menghela nafas Dan mulai beranjak Masuk ke dalam kamar nya karna hari sudah mulai gelap.
******
Setelah mengunjungi gereja, David langsung pulang ke mansion nya, karna akhir - akhir kali ini David tak pernah pulang ke mansion nya, mesti dia langsung ke apartemen nya karna Jarak nya yang tak begitu jauh dari perusahaanya.
Ketika pintu depan terbuka David di sambut Oleh beberapa waiters, David hanya merespon tersenyum Seada nya, Pria tersebut langsung menuju ke kamar nya untuk membersihkan badan nya yang terasa lengket sekali.
Selesai membersihkan diri, Pria tersebut langsung menuju ke arah ponsel nya yang tergeletak di atas nakas Dan mengambil Benda pipih tersebut, David men scroll pesan - pesan kebanyakan dari seorang wanita, David memutuskan menutup kembali ponsel nya karna pesan tersebut isinya unfaedah.
Masih menggunakan mantel mandi, David menuju ke arah balkon kamar nya, dia membuka pintu yang terbuat dari kaca David berjalan keluar Dan di sambut Oleh angin sepoi malam yang sangat dingin.
David suka sunyi, dia tak suka keramaian, Oleh karna itu, kalau sahabat nya sedang ribut sendiri dia hanya diam tak menanggapi, David memejamkan Mata nya Dan menikmati semilir angin yang menerpa wajah tampan nya.
Tiba-tiba pikiran nya ter lintas tentang dinda, dia ingat kalau dia mengucapkan miss you untuk dinda, apakah dinda Marah pada nya? Sungguh, dia sangat bodoh karna David mengucapkan kalimat tersebut, sudah tiga hari dia tak bertemu dengan dinda, padahal David selalu menjemput dinda ketika pulang dari kampus, bahkan dinda menolak secara mentah-mentah karna David mau mengantarkan nya dengan Selamat.
David menjambak rambut nya dengan kuat dia mengumpat dalam hati, dia benar-benar bodoh Setelah mengucapkan kalimat itu dinda menjauh dari nya.
****
Jika suka vote and komen nya ya karna itu berarti buat ku, jika tak suka tak apa author gak maksa kok:)Take care fii amanillah.
9 juni 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Different
Teen Fiction[⚠spiritual - teen fiction ⚠] [we are Different] :kita berbeda BLURB : Kenapa benih cinta ini muncul, saat aku mengetahui kita tak seiman. Perbedaan... Satu kata membuat hati ku sakit Seperti tersayat pisau, ini bukan perbedaan kasta atau perbeda...