1. Kemarahan Zahra

2.2K 160 13
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa bahwa didunia ini manusia harus saling menghargai.

Berikan vote sebagai bentuk menghargai penulis.

Vote dari kalian sangat berharga, itu merupakan bentuk dukungan untuk ku.

___

Saat ini Rara dkk bersama DOB kembali berkumpul. Namun berbeda dengan dua hari yang lalu saat mereka bolos bersama dipagi hari dan menghabiskan waktu di rooftop, kini mereka berada di kantin untuk makan siang.

"Ra... Gimana tuh bocah? Udah dua hari, lo masih diem aja." Tanya dinda yang kini duduk berhadapan dengan rara.

Rara yang hendak menyuapkan bakso nya ke dalam mulut pun terhenti. Menatap dinda lalu meletakkan kembali sendok ke mangkuknya.

"Ntaran deh kak, lagi males ngurusin bocil. Lagian gue gatau yang mana orangnya. Lo juga, kagak ngasih tau namanya apalagi orangnya. Cuma bilang kelasnya doang."

"Yaelah, biasanya juga di cariin infonya langsung sama kacung lo" Jawab Rina

Rara yang mendengar itupun menaikkan alisnya heran. Sembari mengunyah bakso yang telah memenuhi mulutnya.

"Ck itu loh kacung lo, si dhani" Kini rina menunjuk ke arah dhani yang sedang meminum es teh nya.

Byur

Tentu saja dhani terkejut. Ia sedari tadi hanya diam malah di sangkut pautkan. Dan apa tadi? Kacung? Sembarangan kalau ngomong.

"Jorok lu bangsat! Pake nyembur se muka gue. Mati ae lu nyet" Teriakan protes terdengar dari dimas yang duduk tepat berhadapan dengan dhani. Sehingga wajahnya menjadi korban praktek dukun.

"Kacung ndasmu! Kalo ngomong sekata-kata lu rin" Tanpa memedulikan protesan dimas, dhani menyuarakan ketidaksetujuannya atas Rina yang menyebutnya sebagai kacung.

Sedangkan Rina hanya mengedikkan bahu tak peduli.

"Kasian dhani kalo kerja mulu, gue kasih cuti kak. Berhubung gue majikan yang baik" Jawab Rara menanggapi perkataan Rina.

"Yeeee si anying pake ikut-ikutan. Ngasih gaji aja kagak, gegayaan bilang ngasih gue cuti."

Dhani sangat kesal sekarang. Sedangkan yang lain kini tertawa terbahak-bahak.

Bahkan mereka tak peduli jika saat ini mereka di jadikan bahan tontonan oleh penghuni kantin yang sangat ramai, karena tawa keras mereka.

"Mulut lo dhan kagak usah segala di monyong-monyongin. Udah jelek makin jelek lu burik. Mana idung kembang kempis, udah sebelas dua belas sama babi"

"Bwahahahaha"

Sungguh tawa yang sangat menggelegar berhasil menyita perhatian seluruh pengunjung kantin. Dan hal itu disebabkan oleh perkataan dimas yang berhasil membuat wajah dhani semakin memerah karena kesal.

Anggap saja saat ini dimas sedang melakukan aksi balas dendamnya, karena beberapa menit yang lalu menerima semburan dari mulut dhani.

Byur

Prang

Saat sedang asik tertawa, Tiba-tiba Rara merasakan baju seragam bagian belakangnya basah, disusul oleh suara pecahan gelas kaca yang menyentuh lantai.

Sontak itu membuat tawa DOB berhenti. Berganti dengan rasa terkejut sekaligus marah akan apa yang baru saja terjadi.

Dan berdampak pula pada suasana di kantin yang berubah menjadi penuh ketegangan.

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang