11. Serangan lanjutan

712 81 28
                                    

Hai guys, sekian lama Queen ga ada kabar...
Ada kah yang masih menunggu?

Ga bosen-bosen aku ngingetin ke kalian guys...
Jangan lupa vote ya sebelum baca🙂

.

.

.

Mentari telah menampakkan dirinya lagi. Burung-burung berkicau menyambut pagi. Dan di dalam sebuah kamar pribadi, tiga remaja masih asik bergelung dalam dunia mimpi.

Tok tok tok

Rupanya, ketukan pintu yang lumayan kencang itu mampu menarik kesadaran dari salah satu remaja berjenis kelamin perempuan yang posisinya berada di tengah-tengah dua remaja lain berjenis kelamin laki-laki yang tak lain adalah kedua kakak sulungnya, yang saat ini masih asal melanjutkan tidur nyenyak mereka.

"Abangg...Wake up! Udah pagi bang"
Ucap perempuan itu sembari mengguncang tubuh kedua abangnya.

"Sepuluh menit lagi, Queen"
Jawab salah satu dari lelaki itu.

"Abangg please! Mom udah ribut tuh di luar. Bisa-bisa pintu kamar Queen roboh kalo mom bener-bener marah"

Ya, perempuan itu adalah Queen. Dan kalian pasti tau kan siapa kedua lelaki disisi kanan dan kirinya? Tentu saja Faroz dan Fernon.

"okay okay...Abang bangun"
Ucap Fernon sembari bangkit dari posisi tertidur menjadi duduk dengan lesu. Masih dalam proses mengumpulkan nyawanya.

"Good morning bang fer"
Sapa Queen dengan tersenyum.

"Morning Queen, morning kiss?"
Ucap Fernon dengan suara serak nya khas seseorang yang baru bangun tidur.

Queen pun memberikan kecupan kilat pada pipi kanan abang tertuanya.

"Sekarang, balik ke kamar abang dan siap-siap. Queen juga bakal mandi. See you di ruang makan abang"
Ucap Queen sembari mendorong pelan tubuh abangnya.

Tanpa kata, Fernon bergegas menjalankan perintah dari adik bungsunya.

Dan kini, masih ada satu tugas yang harus Queen lakukan.

Plakk

Tanpa hati Queen menampar pipi kiri Faroz dengan cukup kuat.

"Argh! what the fu-"
Kalimat umpatan tak terselesaikan saat mata melotot Faroz menangkap kehadiran adik bungsunya.

"Baby? What are you doing? Kau baru saja menampar abang? Seriously?"
Tanya Faroz dengan wajah cengonya setengah menahan kesal.

"Sorry brother...abang susah dibangunin nya, ga kayak bang Fernon. Jadi terpaksa Queen tampar deh abang. Dan...terbukti abang langsung bangun"

Ucapan Queen yang terdengar semangat, diakhiri dengan senyum yang menunjukkan deretan gigi putihnya dan wajahnya yang berekspresi seolah tak memiliki dosa benar-benar menguji iman Faroz.

Ya, iman faroz teruji antara ingin mencekik adik bungsunya yang menyebalkan namun tetap menggemaskan, atau lebih memilih mengurungnya di dalam kamar sebagai hukuman agar orang lain tak melihat keimutan adiknya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang