07

244 41 0
                                    

"Oh astaga! Aku masih terbayang dengan orang yang dibunuh tadi!"

"Aku juga! Sudahlah, temani aku sekarang membeli hadiah buat Ibu!"

"Baiklah.."

Ryujin hanya mengikuti langkah Yeji kemana pun dia pergi.

"Cepat Ji, kau mau membelikan Ibu mu apa sih buat hadiah?"

Yeji meringis pelan, "aku juga bingung Ryujin, kalau boleh minta saran bisa gak?"

Ryujin berpikir, "ibu mu menyukai apa?"

"akhir-akhir ini, Ibu menyukai masak pasta ala-ala italia.."

Ryujin mengagguk, "bagaimana dengan beli bahan-bahan buat pasta?"

Yeji berpikir, "Ide bagus! Ayo, temani aku ke supermarket!"

"Aish! Kita supermarket lagi menggunakan Bus?"

"Tidak! Kita naik taksi saja biar cepat!"

Mereka berjalan sambil membahas bahan apa aja untuk dibeli.

Yeji tiba-tiba berhenti membuat Ryujin juga ikut berhenti yang berada disampingnya.

"ada apa Yeji? Kenapa tiba-tiba berhenti?"

"Tidak apa-apa. Ayo, kita jalan lagi!"

Ryujin mengedikkan bahunya acuh. Ia mengambil ponselnya yang berada di saku jas elemeter sekolah karna sadari tadi ponselnya berdering.

unknow

|hai sayang!
|jangan tanya aku mendapatkan id line mu dimana!
|yang jelas! Akan ada kejutan lagi untuk mu!
|dan ini sangat spesial..
|aku mencintai mu, Shin Ryujin♡
read

orang gila! Mati saja sana!|
sead

"Ryujin! Ayo, kenapa dari tadi diam?"

"Eoh, oke!"

Yeji hanya menggedikkan bahunya acuh sambari mengagguk. Lalu ia merangkul Ryujin untuk berjalan dekat bersamanya.


















Sorry for typo

Sticky NoteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang