Empat🖤

975 51 1
                                    

"Elo!" Ucap mereka berdua bersamaan.

"Loh loh sebentar. Kalian udah kenal satu sama lain?" Tanya Felicia-bunda Fania.

"Bund dia tuh cowok yang nabrak Fania kemarin. Bukannya nolongin Fania dia malah marah-marah." Ucap Fania kesal.

"Apa itu benar saudara reynald?" Tanya Kevin dengan tegas.

"Tapi kan yang salah dia pah, dia mainin ponsel sambil jalan di koridor jadi ini semua bukan salah rey." Elak rey kepada sang papa.

"Sudah-sudah ini semua berarti salah kamu sendiri Fania!" Ucap hito (ayah Fania)

"Kok aku sih yah? Tapi kan seharusnya walau dia ga salah dia harus bantuin Fania ga ninggalin Fania gitu aja." Ucap Fania kesal karna ayah nya membela rey.

"Sudah lah tidak usah di bahas lagi lagi pula kita kesini bukan untuk mempermasalahkan Fania yang bertabrakan dengan rey. Tapi kita disini ingin menjodohkan mereka berdua." Ucap keyra (Mama rey)

"What!! Jadi aku di jodohin nya sama dia bund? No-no ini pasti salah kan?" Tanya Fania.

"Itu benar sayang, sekarang kita duduk saja membicarakan perjodohan ini agar lebih enak jangan berdiri nanti diliat banyak orang." Ucap bunda feli. Semuanya pun duduk. Sekarang Fania dan rey duduk berhadapan.

"Tujuan kita kesini adalah untuk menjodohkan kalian berdua karna sewaktu papa dan om hito masih muda kami berniat untuk menjodohkan anak kita bila anak kita berlawanan jenis dan kebetulan kalian berlawan jenis. Jadi bagaimana kalian mau terima atau tidak? Papa harap kalian mau Nerima perjodohan ini." Ucap Kevin (papa rey) dengan tegasnya.

"Fania terserah ret aja karna kalau pun Fania nolak pasti tetep di paksa sama ayah dan bunda." Ucap fania pasrah dan rey pun mengerutkan kening nya seolah dia bertanya pada Fania 'loh kok gw yang harus jawab?' tapi Fania tidak peduli dengan rey.

"Bagus kalau begitu, bagaimana dengan kau rey?" Tanya Kevin kepada rey yang masih bingung dengan apa yang harus ia jawab.

"Ya rey terima." Ucap rey pasrah.

"Alhamdulilah." Ucap mereka serempak terkecuali Fania dan rey.

"Oke pernikahan kalian akan di adakan Minggu depan. Terserah kalian mau memberitahu sahabat kalian atau tidak tapi ayah sarankan yang diundang hanya orang kepercayaan kalian saja." Ucap hito. Fania nampak sangat kaget karena pernikahan nya Minggu depan.

"Ayah, apa Minggu depan itu tidak terlalu cepat? Kita masih SMA ayah." Tanya fania dengan lirih.

"Lebih cepat lebih baik bukan?" Jawab Feli.

"Pa, apa boleh rey berbicara berdua dengan fania? Tapi tidak di restoran ini" Tanya rey seraya melirik ke papa nya.

"Silahkan." Ucap papa

Lalu fania dan rey ke luar dari restoran itu menuju motor rey yang berada di parkiran. Tapi fania berhenti karena ingin menanyakan sesuatu.

"Lo mau bawa gw kemana?" Tanya fania dengan alis sebelah yang terangkat.

"Gausah banyak tanya! Naik!" Pinta rey pada fania dan fania hanya menurut saja kepada abip.

Mereka pergi meninggalkan restauran itu dengan menggunakan motor sport milik rey yang berwarna merah. Tak butuh waktu lama mereka sampai di taman yang buka untuk 24 jam. Fania heran mengapa ia dibawa kesini malam malam oleh ret.

"Duduk." Ucap rey yang sudah duduk di kursi taman seraya menepuk samping kursi yang kosong. Fania langsung duduk dan memberikan jarak pada mereka.

"Lo ngapain bawa gw kesini malam-malam? Gausah macem-macem ya gw sama Lo belum muhrim." Ucap fania kesal.

"Gw mau ngomong serius sama Lo." Ucap rey yang masih menatap lurus ke depan.

"Ngomong apaan sih?" Fania langsung memiringkan duduknya agar ia melihat wajah rey.

"Gw mau Lo serius sama pernikahan ini ya walaupun kita sama-sama tau kalau kita nikah itu karna di jodohin tapi prinsip gw dalam hidup gw adalah menikah cuma sekali dan ga akan ke ulang buat kedua kali. Jadi gw mohon kita belajar buat Nerima satu sama lain biar kita bangun rumah tangga ini bareng-bareng." Ucap rey dengan nada yang serius lalu fania menghembuskan nafas nya.

"Gw akan belajar. Tapi kalo kita nikah kita tinggal dimana? Trus apa kita satu kamar?" Fania bertanya dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Kalau kita nikah Lo sama gw tinggal di rumah baru kita. Gw dari dulu nabung dari uang jajan gw dan Alhamdulillah kebeli rumah buat kita nanti. Kalo masalah kamar terserah Lo sih mau satu kamar atau ga sama gw. Tapi sebaiknya kita satu kamar. Pasti Lo tanya kan kenapa? Karna dosa besar bagi  pasutri yang sudah menikah tapi tidak tidur bersama." Ucap rey panjang kali lebar. Dan fania hanya mengangguk tanda mengerti.

"Balik yu? Udah malem ga baik buat kesehatan lu." Ucap rey yang berlalu pergi dari samping fania dan pipi fania memanas mungkin karna perhatian abip untuk fania tapi fania tidak boleh baper dulu hanya karena sebuah perhatian. Rey pun berbalik badan melihat fania yang masih melamun.

"Woyy!! Buruan!! Malah ngelamun." Ucapan rey tadi membuyarkan lamunan Fania.

"Eh-eh iya iya." Ucap Fania sedikit terbata bata.

Rey pun menjalan kan motornya saat Fania sudah naik dia atas motornya. Saat ini rey menuju rumah Fania untuk mengantarkan Fania pulang terlebih dahulu karna rey tidak mungkin membiarkan calon istrinya itu pulang malam-malam sendirian saja nanti kalau terjadi sesuatu pada dia abip lah yang akan di salahkan. Tak lama mereka pun sampai di depan halaman rumah Fania.

"Thanks ya Lo udah nganterin gw pulang." Ucap Fania dengan senyum manis nya. Dan di saat itu pula jantung rey berdegup dengan sangat kencang saat Fania senyum ke arah dia.

"Ya sama-sama gw balik ya dah malem engga enak kalo di liat orang. Besok Lo mau gw jemput ga berangkat sekolahnya?" Tanya rey kepada Fania yang sudah sangat mengantuk.

"Ah? Gausah gw bisa berangkat di anterin nanti." Lalu rey hanya mengangguk dan melajukan motornya pergi dari halaman rumah Fania. Dan Fania langsung masuk ke rumah nya didalam rumahnya sangat sepi mungkin yang lain sudah tidur jadi Fania langsung masuk ke kamarnya yang berada di lantai dua dan dia langsung menghempaskan badannya ke kasur nya yang berukuran king size itu. Dan belum lama ia memejamkan matanya langsung ada bunyi notif di ponselnya yang langsung membuat Fania terganggu

+6289691*****
Jangan malem-malem tidurnya besok Lo sekolah
Good night.

Fania.P.Adijaya
Ini siapa?
Dapet no gw drimana?

+6289691*****
Ini rey.

Fania langsung membulatkan mata nya ketika rey lah yang mengechat nya barusan tapi dari mna rey mendapatkan nomor diri... Ah itu membuat dirinya semakin mengantuk lalu ia menyimpan kontak rey di ponselnya setelah itu ia langsung tidur.

Thank You Mas KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang