Dua🖤

1K 54 7
                                    

Skip pulang sekolah.
Author POV

Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi sekarang Fania tengah berjalan menuju Abang nya yang berada di parkiran sekolah.

"Bang, Lo apa apaan sih tadi ngasih syaratnya ga masuk akal tau ga?" Ucap Fania dengan mengerucutkan bibirnya.

"Biarin mumpung ada kesempatan buat jailin lu... Hehe!" Ucapnya sembari terkekeh.

"Yaudah balik yuk, udah mulai sepi nih sekolahan." Lanjutnya

Fania pun masuk kedalam mobil bersamaan dengan Abang nya itu. Di dalam mobil suasana sangat hening. Tidak ada yang membuka pembicaraan jadi fania pun membuka suara agar tidak menjadi hening.

"Bang! Ketos tadi temen Lo?" Tanya Fania seraya menaikan satu alisnya.

"Ya emang kenapa? Lo suka ya sama dia? Gw dukung kalo Lo suka sama dia de soalnya dia cakep, tapi masih cakepan gw sih... Bhuaahahaha" Tawa bang satria pun pecah.

"Dih, gw? Suka sama dia? Sorry. Lagipula tuh ketos tadi pagi nabrak gw di koridor bukannya nolongin malah pergi." Gerutu Fania saat mengingat kejadian tadi pagi.

"Awas ke makan omongan sendiri Lo." Goda bang Satrua kepada Fania. Bang Satria memang sering menggoda Fania karena menurut ia jika Fania sedang marah itu sangat lucu.

Tak terasa akhirnya mereka sampai di rumah. Dan pada saat itu mereka melihat mobil kedua orang tua nya berada di halaman rumah. Berarti mereka sudah kembali ke Indonesia.

"Assalamu'alaikum!!" Teriak Fania saat membuka pintu rumah dan orang pertama ia lihat adalah wanita setengah paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Fania dan bang Satria.

"Waa'laikumsalam... Sayang kalo masuk rumah jangan teriak-teriak donk kamu kan perempuan." Nasehat dari Felicia (bunda Fania dan satria).

"Iya maaf bund.. Bunda masak apa kok kayak nya enak banget?" Tanya Fania pasalnya dari awal ia masuk kedalam rumah sudah tercium aroma masakan bunda nya itu.

"Masak ikan, udang sama soto ayam. Kamu suka kan?" Tanya bunda seraya meletakkan piring di meja makan.
"Oh ya Abang kamu mana Fan?" Lanjut bunda

"Abang tadi langsung ke kamar bund ... Oh ya aku juga mau bersih bersih dulu ya abis itu makan." Ucap Fania seraya melenggang pergi dari meja makan.

Skip kamar Fania.

Sekarang berada di lantai dua dan ia langsung masuk ke kamarnya. Fania menghempaskan badan nya pada kasur sing size itu lalu mencoba memejamkan mata nya. Tak lama ada suara ketukan pintu yang menggangu Fania untuk beristirahat.

Tok tok tok

"Fania... Cepat turun ya sudah di tunggu untuk makan malam." Ucap seseorang itu yang tak lain adalah bunda Felicia.

"Ya bund ... Fania bentar lagi turun bunda duluan aja." Fania pun bergegas masuk ke kamar mandi. Tak butuh lama Fania sudah selesai mandi dan ia menggunakan baju lengan panjang belang belang, celana panjang yang berwana hitam dan di padukan dengan hijab yang berwarna moka/ coklat.

Fania adalah salah satu tipe perempuan yang senang menggunakan hijab tapi sifatnya mungkin tidak sesuai dengan hijab tapi itu semua tidak menghalangi nya untuk berhijab. Tapi jika di rumah ia jarang menggunakan hijab hanya jika keluar rumah saja.

Skip meja makan

Sekarang fania sudah berada di meja makan bersama keluarga nya. Pada saat makan malam suasana hening hanya ada suara sendok dan garpu. Makan makan pun selesai. Sekarang semua nya sedang berada di ruang keluarga kecuali bang Satria karna tadi ia pamit untuk pergi ke rumah temannya.

"Fania... Ayah ingin bicara serius pada kamu." Ucap ayah dengan nada tegas nya namun menurut fania dan satria itu sudah biasa.

"Bicara apa ayah?" Tanya fania heran pasalnya ayahnya itu tidak pernah serius sekali.

"Ayah dan bunda ingin menjodohkan mu pada anak dari sahabat ayah." Ucap hito (ayah fania dan satria) dengan sesekali melirik bunda.

"Apa? Ayah! Fania masih SMA kenapa harus di jodohkan. Fania bisa memilih laki-laki yang fania mau sendiri tidak perlu ayah Carikan/ jodohkan." Ucap fania dengan kanget nya.

"Ini semua Demi kebaikan kamu sayang. Kami tidak mau kau mendapatkan laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Percaya sama bunda laki-laki yang akan di jodohkan dengan mu itu laki-laki baik bahkan dia tampan." Ucap bunda seraya mengelus pundak Fania.

"Tap-!!" Belum selesai Fania berucap tapi sudah di potong oleh ayahnya.

"Ayah tidak terima penolakan Fania!" Tegas ayah dan ayah langsung masuk ke ruang kerja.

Fania POV

Sekarang gw lagi di dalam kamar buat merenungkan ucapan ayah tadi. Aku tak habis pikir ayah mau menjodohkan ku padahal aku masih SMA dan aku sangat bagaimana calon suami ku nanti. Tak lama ada suara ketukan pintu.

Tok tok tok

"Fania... Boleh bunda masuk?" Ternyata yang mengetuk pintu kamar ku adalah bunda

"Iya bund masuk aja kamar nya tidak aku kunci kok." Ucap ku yang masih terbaring di kasur king size ku.

"Ada apa bund?" Tanya ku pada bunda karna jarang sekali bunda ke kamar ku.

"Besok kita akan makan malam bersama dengan calon suami mu ya, agar kamu tahu dia itu bagaimana." Ucap bunda dengan senyum manis nya.

"Apa harus bund aku menerima perjodohan ini? Aku belum siap bund?" Ucap ku dengan lirih.

"Permintaan ayah dan bunda hanya itu sayang bukan yang lain. Kita tidak pernah meminta apapun pada mu dan ini permintaan kita. Bunda tau ini terlalu cepat untuk kamu tapi kamu percaya ya sama bunda bahwa kamu bisa jadi istri yang baik di usia mu yang masih dibilang muda ini." Ucap bunda menasehati ku. Ya bunda lah yang mengerti akan keadaan ku setiap saat.

"Ya sudah aku ikut apa kata bunda saja." Aku memberikan senyum terpaksa kepada bunda karna aku tidak mau bunda kecewa padaku.

Bunda pun keluar dan aku kembali berbaring dan mencoba memejamkan mata ku tapi tidak bisa karna aku kepikiran selalu atas perkataan ayah ku.

Tak terasa sekarang sudah pukul 10 malam dan aku pun tertidur karna kecapean memikirkan hal tadi.

Rey POV

"Kami mohon pada kamu bip, agar kamu mau menerima perjodohan ini. Ini tidak seburuk apa yang kamu pikirkan. Lupa kan masa lalu mu dia sudah tenang di alam sana, tinggal kau yang harus bahagia dia akan bersedih jika kau tak bahagia sayang." Ucap keyra (mama rey)

"Terserah mama saja lah, aku mengantuk." Ucap ku yang berlalu meninggalkan mama dan papa ku yang berada di ruang keluarga. Terkejut? Ya seperti itu lah aku sekarang. Aku tidak terlalu memikirkan tentang perjodohan ini aku lebih memilih untuk tidur karna besok aku melanjutkan tugas ku sebagai ketus osis yang menjalankan MOS di SMA Garuda.

#holla gusy gimana nih kabar kalian? Hm... Maaf ya kalo alur cerita nya ga jelas kek hidup nya author... Aww kok author jadi curhat sih sama kalian😅 Sehat selalu ya para readers ku tetep ikuti anjuran pemerintah untuk #dirumahaja ya sambil bawa cerita dari author... Wkwk
Yaudah lah gausah banyak bacot author capek nih ngetik Mulu intinya jangan lupa vote ya biar author semangat bikin ceritanya

Salam manis
Debimaylinda16 (author yang paling cans😅)

Thank You Mas KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang