sembilan💛

1K 44 0
                                    

Minggu, pukul 04:00

Fania POV. 

Gw tadi liat jam dan pas gw liat sekarang jam 04 tapi entah kenapa gw ngerasa ada yang nempel di perut gw. Dan pas gw liat ternyata tangan rey yang lagi meluk gw dan gw pun reflek menjerit dan mendorong rey sampai rey terjatuh dari tempat tidur.

"Ahhhhhhh....!!" Teriak gw saat tangan rey berada pada pinggang gw. Dan gw reflek ngedorong dia sampe dia jatuh terus meringis kesakitan.

"Awwww.. lu apa-apaan sih suami belum bangun udah lu dorong, durhaka Lo sama suami. Sakit tau ga?" Lirih rey yang masih kesakitan karna jatuh terdorong sama gw.

"Maaf kan gw reflek rey, Maafin gw ya plise gw ga sengaja sumpah. Kan biasanya gw tidur sendiri tapi sekarang sama Lo jadi gw kaget belum terbiasa." Ucap gw seraya mengulurkan tangan gw buat bantu rey berdiri.

Author POV.

Rey pun menerima uluran tangan Fania lalu ia bangun dan menatap Fania tajam. Dan berbicara pada Fania.

"Lo mandi duluan sana sekalian wudhu abis itu kita sholat berjamaah." Ucap rey yang langsung di dapat anggukan dari Fania. Lalu Fania berjalan ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu. Tak lama kemudian Fania sudah selesai mandi sekarang bergantian rey lah yang sedang mandi. Tak butuh waktu lama rey sudah keluar dari kamar mandi yang hanya menggunakan handuk setengah dada Fania sangat terkejut hingga ia berteriak dan menutup matanya.

"Aaaaaaa...!!" Teriak Fania seraya menutup matanya memakai kedua tangannya.

"Lo kenapa sih dari tadi teriak-teriak Mulu kek ngeliat setan." Ucap rey kesal karna pagi-pagi Fania sudah berteriak bak ketemu setan.

"Ya ketemu setan, elo setannya. Lagian Lo keluar dari kamar mandi bukannya pake baju malah handukkan doang." Ucap Fania yang masih menutup matanya.

"Durhaka Lo ngatain suami setan. Lagi pula nanti juga Lo terbiasa ngeliat gw kek gini, belom aja Lo gw perawanin gegara teriak-teriak Mulu." Ucap rey seraya mengambil baju di dalam lemari. Fania yang mendengar itu pun langsung merinding dan dia hanya diam.
"Lah malah diem, buruan pake mukena Lo kan mau sholat." Lanjut rey. Fania yang mendengar ucapan rey tadi ia langsung mengambil mukena nya dan ia pakai.

 Fania yang mendengar ucapan rey tadi ia langsung mengambil mukena nya dan ia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya seperti itu lah mereka sekarang.

Setelah selesai sholat berjamaah Fania langsung turun ke bawah yang di temani rey di belakang nya. Sekarang mereka sudah sampai di bawah dan Fania langsung menanyakan rey ia ingin sarapan apa pagi ini.

"Ka, Lo mau sarapan apaan biar gw masakin?" Ucap Fania seraya membuka pintu kulkas.

"Terserah Lo aja, mau gw bantuin ga?." Tanya rey.

"Jangan terserah gw dong, kalo gitu gw bingung jadi nya mau masak apaan. Emang Lo bisa masak?" Tanya Fania tak percaya pada rey.

"Yah ngeremehin gw dia. Mana sini gw aja yang masak Lo duduk aja di meja makan." Ucap rey seraya mengandeng tangan Fania agar ia duduk di meja makan. Rey pun segera memasak sarapan yang sebenarnya ia ingin kan tapi takut Fania tidak bisa membuat nya padahal Fania bisa memasak apa saja mau yang berbau Indonesia maupun luar negri.

 Rey pun segera memasak sarapan yang sebenarnya ia ingin kan tapi takut Fania tidak bisa membuat nya padahal Fania bisa memasak apa saja mau yang berbau Indonesia maupun luar negri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah yang abip masak.

"Ini apaan ka?" Tanya Fania seraya mengerutkan kening nya karna ia heran makanan apa yang rey buat.

"Oh ini tuh pizza ala rumahan yang pake nya roti." Ucap rey santai Fania yang masih diam pun di tegur oleh rey.
"Makan Napa udah gw buatin juga." Ucap rey mulai kesal karna makanan yang tadi ia buat belum di makan.

"Emang rasanya enak ka?" Tanya Fania lalu rey pun membuang nafas nya kasar. Dan rey langsung mengambil satu pizza ala rumahan 'menurutnya' itu dan ia masukan ke mulut Fania. Fania yang terkejut pun langsung membuka mulutnya apa ia rasakan saat mencoba masakan rey? Enak itu lah yang berada pada pikiran nya sekarang.

"Gimana enak ga?." Tanya rey pada Fania yang masih mengunyah makanan nya.

"Hmm... Lumayan sih menurut gw mah." Ucap Fania alibi padahal makanan itu sangat enak.

"Oh yaudah nih lanjutin makan sendiri." Ucap rey seraya memberikan roti yang tadi ia suapkan kepada Fania. Lalu fania pun mengambil roti tersebut.

"Lo ga sarapan ka? Atau mau gw suapin?" Tanya Fania pada rey yang masih memerhatikan dirinya makan.

"Lo aja dulu. Gw mah belakangan yang penting Lo kenyang dulu." Ucapan rey tadi membuat Fania tersedak. Rey pun memberikan segelas air putih kepada Fania.

"Nih, Lo minum dulu. Mangkannya kalo makan pelan-pelan aja gausah buru-buru gw ga akan minta kali." Ucap rey seraya memberikan minum kepada Fania.

"Ya ya ko lu bawel sih?" Ucap Fania yang kesal kepada rey karena rey sekarang bawel.

Skip pukul 11:00 wib

Sekarang Fania sedang berada di kamar. Rey? Entah ia dimana karna sejak sarapan Fania langsung masuk kamar tapi rey masih di bawah mungkin. Tak lama kemudian terbuka lah pintu kamar yang menampakan seorang laki-laki siapa lagi kalau bukan suaminya. Reynald.

Ceklek

"Lo lagi ngapain Fan?" Tanya rey yang baru saja masuk ke kamar mereka.

"Ga tau lagi ngapain, bosen gw gada kerjaan." Ucap Fania lirih karena ia bosen tidak ada hiburan di rumah itu.

"Kata Rallam mereka mau kesini bareng sama Satria,Sivia,ayu mau main." Ucap rey seraya duduk di sofa kamar nya. Dan Fania hanya mengangguk. Setelah Fania mengangguk lalu ia mencepol rambutnya rey yang melihat itu pun seketika tergoda dengan kecantikan Fania yang sedang mencepol.

"Fan, bisa ngga sih lu kalo Cepol rambut jangan di depan gw." Ucap rey kesal karna ia tergoda.

"Emang kenapa? Masa iya gw Cepol rambut aja sampe naik genteng? Kan ga lucu." Ucap Fania.

"Lo bikin Adek yang di bawah bangun tau ga? Lo juga bikin dia tegang." Jawab rey. Fania pun sedang mencerna maksud dari perkataan abip tadi.

"Anjinggggggg!!! Mesum Lo ka!" Teriak Fania saat ia sudah sadar maksud yang rey bicara kan.

"Plise... Fan satu lumatan aja." Ucap rey memohon.

"Engga." Jawab Fania singkat.

"Fan,,, frist kiss Lo gw ambil deh plise...!" Ucap rey memohon kembali seraya mendekati Fania. Fania yang mengetahui itu pun langsung mundur hingga ia sudah mepet pada senderan kasur. Jarak di antara mereka kini sangat dekat bahkan hembusan nafas satu sama lain sudah sangat terasa.
Dan tiba-tiba...

1










2










3










Cup.

Thank You Mas KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang