dua belas🖤

1.1K 46 25
                                    

Pulang sekolah.

Sekarang rey sedang menunggu Fania di parkiran sekolah. Karna bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Hai... Lama ya ka?" Ucap Fania yang baru saja datang dengan nafas yang tidak teratur , karna lari agar cepat sampai di parkiran.

"Banget." Ucap rey singkat.

"Maaf ya ka, tadi guru nya lama banget ngajar nya jadi baru keluar. Tadi juga aku lari biar Cepet sampe sini." Ucap Fania yang sedang meneraturkan nafasnya.

"Masuk!" Ucap rey yang terdengar tajam di telinga Fania.

' mampus gw, dia pasti marah sama gw nih. Gimana ya cara minta maaf nya? Mana ucapan nya tajem banget lagi' Batin Fania.

Saat sudah berada di dalam mobil rey pun segera melajukan mobilnya keluar dari parkiran sekolah. Suasana di dalam hening, Fania pun berniat untuk membujuk rey agar dirinya di maafkan oleh rey.

"Hmm... Kakak masih marah ya sama aku? Maaf deh ka, kan bukan salah aku juga pulang nya lama. Ka rey mau apa biar aku turutin deh, asal kakak maafin aku." Ucap Fania memelas pada rey.

"Serius semua yang gw mau?" Tanya rey dengan menaikkan satu alisnya.

"Iya serius deh, tapi maafin aku. Gaenak tau di diemin Mulu daritadi sama kakak." -Fania

"Kiss me." Ucap rey dengan senyum smirk nya. Fania pun langsung membulatkan matanya.

"Enggak! Minta nya jangan yang aneh-aneh!" Ucap Fania dengan tegas.

"Yaudah ga gw maafin." Ujar rey.

"Aish... Yaudah sini majuin muka Lo." Ucap Fania dengan kesal nya. Lalu rey pun meminggirkan mobil nya agar tidak bahaya. Lalu...

Cup.

Fania mencium pipi kanan rey.

"Kok pipi sih?" Tanya rey dengan nada sewotnya.

"Lah? Emang seharusnya dimana?" Tanya Fania karna ia bingung harus mengecup rey dibagian mana. Lalu rey menunjuk bibirnya. Lama Fania mencerna yang dimaksud rey, rey pun langsung mencium bibir mungil Fania.

Cup.

Fania yang tiba-tiba di cium pun kaget dan marah karna bisa-bisa nya rey menggambil kesempatan dalam kesempitan. Pipi Fania pun memerah karna menahan malu+ marah.

"Lo... Ap- apa apaan sih?" Ucap Fania yang terbata-bata.

"Eh... Sorry-sorry lagian lu diem aja." -rey

"Ngambil kesempatan dalam kesempitan." Ucap Fania malas.

Lalu rey melajukan mobilnya lagi agar cepat sampai di rumah. Selama sedang di perjalanan tidak ada lagi yang membuka pembicaraan karna hal tadi.

Tak terasa akhirnya mereka pun telah sampai di pekarangan rumah mereka. Saat sudah masuk rumah, Fania langsung menuju kamar untuk mandi.

Setelah 30 menit di dalam kamar mandi, akhirnya Fania sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai nya. Saat Fania baru saja keluar dari kamar mandi, ia melihat rey yang sedang rebahan dengan posisi tengkurap. Rey yang menyadari itu pun langsung melirik Fania sekilas. Dan langsung bangkit untuk memasuki kamar mandi. Setelah rey masuk kamar mandi, Fania membaringkan diri nya di kasur.

Fania pun membuka aplikasi chat nya untuk melihat siapa saja yang mengirim pesan kepada dia. Fania pun mengerutkan kening nya karna ia heran, ada nomor yang tidak ia kenal mengirim pesan untuknya.

+62 896********

Gw kangen sama Lo.
Pasti Lo juga kangen sama gw yakan?
See you besok... Oh ya jangan lupa dandan yang cantik biar pas ketemu sama gw kecantikan Lo ga ilang,,, wkwk

Thank You Mas KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang