Thank You Mas Ketos

Delapan🖤

Skip kamar fania dan rey.

"Kamu duluan atau aku duluan yang mandi." Tanya rey pada Fania yang sedang membersihkan make up nya.

"Aku aja deh yang duluan kamu belakangan aja aku gerah banget masalahnya." Lalu Fania pun segera masuk ke dalam kamar mandi. Saat di dalam kamar mandi Fania tidak dapat membuka resleting gaunnya ia bingung harus bagaimana masa iya dia harus minta bantuan pada rey pasti ia akan sangat malu.

30 menit kemudian

Rey heran pada Fania kenapa Fania tak kunjung keluar dari kamar mandi padahal ia sudah masuk dari 30 menit yang lalu jadi rey langsung bertanya pada Fania yang berada di dalam kamar mandi.

"Fan, kamu ngapain aja sih di dalem lama banget? Udah 30 menit kamu di dalem tapi ga keluar keluar." Teriak rey dari luar kamar mandi karna ia takut terjadi apa-apa pada istrinya.

"Hmmm.. ini anu resleting gaun gw ga bisa di buka jadi gw belum bisa mandi." Ucap Fania sedikit gugup.

"Yaudah buka pintu kamar mandi nya sini gw bantuin. Cepetan gw juga mau mandi." Ucap rey kesal.

"Tapi Lo ga bakal ngapa-ngapain gw kan?" Tanya Fania karna ia takut rey melakukan hal yang tidak Fania inginkan.

"Enggak paling gw cuma minta jatah malam pertama aja... Bbhuahahaha." Tawa rey pun pecah dan Fania semakin takut didalam kamar mandi mendengar ucapan rey tadi.
"Enggak gw apa-apain serius dah, buruan buka." Pinta rey lalu Fania pun membuka pintu kamar mandi tersebut dan tampak lah seorang rey yang berdiri di depan pintu kamar mandi. Lalu Fania membalikkan badannya agar rey dapat membukakan resleting gaun Fania. Saat resleting terbuka rey sangat tergoda dengan hal itu bagaimana pun rey dia juga laki-laki normal yang bisa tergoda oleh hal itu punggung Fania sangatlah halus, wangi dan bersih jadi rey pun tergoda. Tak lama kemudian rey meletakkan kepala nya di bahu Fania dan seketika Fania pun tersentak kaget oleh apa yang rey lakukan. Dan Fania pun langsung membalikkan badannya agar rey tidak melakukan hal aneh.

"Lo mau ngapain gw? Jangan macem-macem ya Lo." Ucap Fania seraya langsung menutup pintu kamar mandi.

"Ayo lah kita main sekali aja, Lo kan udah sah jadi istri gw Fan." Teriak rey dari luar kamar mandi seraya menggedor pintu kamar mandi.

"Gw masih mau sekolah ka, kalo misalnya gw hamil gimana?" Lirih Fania dari dalam kamar mandi.

"Terserah Lo, lah." Jawab rey pasrah. Tak lama kemudian Fania keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai nya.

Fania lebih memilih memakai hijab walau di rumah karena ia takut kejadian tadi terulang saat Fania keluar kamar mandi rey langsung menaruh ponselnya di nakas lalu bergegas masuk ke kamar mandi mungkin ia marah pada Fania tapi Fania pun tidak mau hamil sekarang dia belum siap. Lalu Fania memainkan ponselnya dan membuka Instagram dan mempost foto.

@Fania.P_Adijaya

FaniaaaCntip. tau ah pusing mikirin caption nya apa🙈

@raga..._ Pusing minum obat makannya nya.

@Ayuuuuu_._ pusing gegara caption atau gegara hal lain? Ngaku loh!

@sivia_A. Sad Mulu Lo ajg!

@SatriaP.Adijaya._ Lo ngapa de keliatannya lagi kurang sehat

@fansFania._ kak Fania walau pake masker tetep cantik aaaa makin suka aku sama kakak.
Dan 360 lainnya
@Fania.p_Adijaya Aku gapapa kok gusy kalian gausah khawatir cuma kecapean sama blom makan aja☺️.

Lalu ia terkejut akan kehadiran rey yang muncul secara tiba-tiba di samping nya Fania pun langsung menaruh ponsel nya pada nakas yang berada di samping tempat tidur. Lalu ia membaringkan tubuhnya yang membelakangi rey. Rey pun angkat bicara agar tidak hening.

"Lo ga makan? Kan dari tadi siang pastinya Lo blom makan. Mau gw masakin?" Tanya rey karna tadi ia sempat melihat balasan Fania di komentar postingan Fania bahwa ia blum makan.

"Ga, kalo Lo mau makan. Makan aja sendiri gw ga mood makan gw mau langsung tidur aja capek." Ucap Fania masih membelakangi rey. Dan rey pun membaringkan tubuh nya di sebelah Fania dan mereka terlelap dalam tidurnya. Tapi Fania terbangun karna tiba-tiba ia lapar dan ia ingin turun kebawah tetapi saat ia membuka pintu kamarnya keadaan di bawah sangatlah sepi dan gelap jadi ia takut untuk turun dan Fania mengurungkan niat nya untuk makan karna ia takut kebawah. Tak lama kemudian ada seseorang yang menggenggam tangan nya dari belakang. Fania pun terkejut.

"Astagfirullah, Lo ngagetin aja ." Ucap Fania terkejut.
"Mau ngapain Lo? Bukannya tadi Lo udah tidur." Lanjut Fania.

"Ayok gw temenin. Lo mau makan kan? Sekalian gw juga laper." Ucap rey yang langsung menggandeng tangan Fania untuk turun ke bawah.

Mereka pun sampai di dapur dan rey langsung menyalakan lampu agar mereka bisa memasak. Setelah menyalakan lampunya rey mendekati Fania dan bertanya pada Fania ia mau makan apa.

"Lo mau makan apa? Biar gw yang masak Lo diem aja." Ucap rey saat berada di hadapan Fania.

"Gw aja yang masak, gw kan istri. Lo yang duduk aja." Ucap Fania seraya berjalan menuju kulkas.
"Lo mau makan apa?" Lanjut Fania saat sudah di depan kulkas.

"Terserah Lo aja mau masak apaan. Gw laper banget." Ucap rey pada Fania.

"Yaudah kalo gitu gw masak nasi goreng aja ya yang gampang terus cepet." Ucap Fania yang di setujui oleh rey.

Tak butuh lama akhirnya nasi goreng spesial buatan Fania pun jadi. Dan langsung di hidang kan oleh Fania ke meja makan. Lalu Fania mengambilkan nasi goreng nya untuk rey.

"Maaf ya sekarang gw masak ini aja dulu yang penting kita ga kelaperan. Tapi gw janji deh besok masak yang enak kok." Ucap Fania seraya menunjukan jadi kelingking nya kepada rey lalu rey pun menautkan kelingking nya ke kelingking Fania.

"Ya gpp. Sekarang kita makan aja ya, Lo kan tadi bilang laper. Nanti kalo Lo sakit gw yang khawatir." Ucap rey yang membuat pipi Fania memerah rey yang mengetahui itu pun langsung menggoda Fania.

"Cieee... Blushing wkwk." Ucap rey dengan kekehannya.

"Ish... Udah buruan dimakan nanti keburu dingin nasi goreng nya jangan godain aku terus." Ucap Fania yang kesal kepada rey.

"Cieee yang manggil nya udah aku." Goda rey kembali.

"Reyyyy!!!" Teriak Fania dan rey hanya terkekeh melihat istri nya yang menggemaskan menurutnya.

Setelah selesai makan mereka langsung masuk ke kamar untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu karna perut mereka yang lapar.