Enam🖤

966 43 0
                                    

Kamar fania.

Fania sekarang tengah berada di dalam kamar nya karena ia baru pulang sekolah dengan keadaan menangis. Fania sedang menangis dibalik selimutnya dan tak lama ada suara ketukan pintu yang membuatnya heran siapa yang mengetuk pintu itu.

Tok tok tok

"Fan, buka dong! Gw sama rey mau minta maaf nih sama lo! Jangan ngambek dong. Nanti gw sama rey yang diomelin bunda soalnya udah bikin lu nangis." Teriak Satria dari luar kamar Fania.

"Sekarang hiks aja Lo baru minta hiks maaf tadi Lo ngapain aja? Hah? Puas Lo udah hiks bikin mata gw sembab gara-gara Lo? Gw pikir Lo hiks lagi ada rapat OSIS tapi ternyata Lo malah asik main hiks game di ruang OSIS" jawab Fania di sela sela isakannya.

"Fan, jangan marah lagi dong! Gw traktir Lo deh! Lo mau apa aja gw beliin tapi Lo harus maafin gw sama rey. Terserah Lo mau minta apapun nanti tapi Lo harus maafin gw sama rey... Plise" Mendengar ucapan Satria tadi mata Fania langsung berbinar dan ia langsung membuka pintu kamar nya yang tadi ia kunci. Bukan karna Fania matre ya tapi karna Fania ingin mengerjai Abang dan calon suami nya saja.

"Hiks.. hiks, janji!" Ucap Fania seraya menampilkan jari kelingking nya di depan sang Abang. Satria pun langsung menautkan kelingking nya pada kelingking Fania.

"Ya gw janji tapi Lo maafin gw kan?" Tanpa satria merasa bersalah. Fania lebih memilih untuk menganggukkan kepala nya saja.

"Yaudah sekarang Lo mau apa biar kita langsung ke mall sekarang." Tanya satria kepada Fania.

"Gw mau borong hijab sama tas. Gimana boleh ga?" Tanya Fania dengan puppy eyes nya. Satria hanya mengangguk.

"Tapi aku mau nya. Yang beliin tas ka rey trus yang beliin hijab bang satria gimana?" Tanya fania.

"Hmm... Yaudah" jawab satria dan rey kompak.

Skip mall

Sesampainya mereka bertiga ke mall mereka langsung menuju toko hijab yang Fania inginkan. Mata Fania langsung berbinar ketika ia melihat banyak hijab di depannya. Rey melihat nya heran mengapa Fania lebih suka hijab dibanding dengan skincare. Perempuan itu memang berbeda dari perempuan lain.

 Perempuan itu memang berbeda dari perempuan lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kira-kira seperti itu lah fania sekarang.

"Fan, buruan mau yang mana Abang capek nih nungguin kamu lama banget milih hijab nya." Ucap bang Satria kesal pasalnya daritadi Fania hanya membolak-balikan semua hijab nya itu. Mungkin ia bingung ingin membeli yang mana karna di rumah nya sudah banyak hijab dan hampir semua warna dia punya jadi bisa jadi dia sedang mengingat warna apa yang belum ada.

"Sabar Napa! Gw lupa warna apa aja yang blom ada." Gerutu Fania pasalnya Abang nya tidak bisa diam dari tadi ia selalu menanyakan kenapa belum selesai.

" Gerutu Fania pasalnya Abang nya tidak bisa diam dari tadi ia selalu menanyakan kenapa belum selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya dua hijab saja yang fania beli karna yang ia ingat dirumahnya sudah punya banyak hijab.

"Yuk, bayar udah nih." Ucap Fania seraya mengulurkan hijab itu pada Abang nya. Dan Abang nya hanya terheran mengapa Fania hanya mengambil dua hijab saja pasalnya Fania bicara sebelum berangkat ke mall akan memborong hijab tapi ini kenapa hanya dua hijab saja? Memang pemikiran Fania susah di tebak.

"Cuma dua?" Tanya Satria dan Fania hanya mengangguk. Lalu mereka bertiga berjalan menuju kasir untuk membayar nya setelah membayar hijab milik Fania sekarang mereka ke tempat tas untuk menepati janji rey kepada Fania bahwa ia juga akan membeli kan apa saja yang ia mau dan Fania memilih untuk membeli tas dari pilihan yang rey berikan.

"Udah sana lu pilih aja mana yang mau nanti gw yang bayar." Ucap rey yang sedang menatap Fania. Lalu Fania pergi mengelilingi toko tas itu untuk mencari tas yang ia mau.

 Lalu Fania pergi mengelilingi toko tas itu untuk mencari tas yang ia mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lebih bagus yang mana?" Tanya Fania pada dua laki-laki yang sedang duduk menunggu ia memilih tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lebih bagus yang mana?" Tanya Fania pada dua laki-laki yang sedang duduk menunggu ia memilih tas.

"Yang merah bagus." Jawab rey.

"Tapi gw juga suka sama yang warna pink ini." Ucap Fania seraya mengangkat tas yang berwarna pink itu.

"Yaudah sih tinggal beli aja dua-dua nya susah amat." Balas Satria karena ia kesal melihat adiknya yang susah memilih tas.

"Emang boleh ka?" Tanya Fania seraya menatap manik mata calon suami nya itu.

"Boleh,satu toko lu beli semua juga bisa gw bayarin." Ucap rey menyombongkan diri, ia lebih memilih mengalah dari pada Fania menangis lagi lalu ia yang di salahkan oleh mama dan papa nya. Lalu mereka membayar tas tersebut setelah membayar mereka mencari tempat makan untuk mereka makan.

"Silahkan di pilih kak mau makan apa?" Tanya seorang pelayan itu dengan sopan.

"Hm.. Aku mau steak sama es jeruk aja deh mbak." Ucap Fania yang sudah selesai memesan.

"Samain aja mbak tapi saya minum nya jus mangga." Ucap rey kepada sang pelayan.

"Kalo saya pake ayam penyet sama minum nya lemon tea." Ucap Satria kepada pelayan tersebut.

"Baik di tunggu" ucap pelayan itu langsung berlalu pergi dari hadapan mereka bertiga.

"De..!" Panggil satria kepada adiknya yang sedang fokus dengan ponselnya.

"Hmmm... Apaan?" Tanya Fania seraya melirik ke arah Satria sebentar lalu langsung fokus kembali ke ponselnya.

"Serius amat sih Lo? Yang chat sama siapa sih? Raga? Atau Arlo?" Tanya Satria yang langsung dapat tatapan tajam dan sinis dari Fania.

"Apaan sih Lo? Ngapain sih bawa-bawa nama mereka lagi. Muak gw dengernya. Gw tuh lagi nanya sama ayu besok dia Dateng jam berapa." Ucap Fania kesal karna Abang nya membawa bawa nama mantan nya. Rey hanya diam melihat mereka berbicara karna dia tahu dia adalah pendatang baru dalam hidup Fania jadi dia harus bersabar untuk mengetahui segala masa lalu dari Fania. Tak lama pesanan mereka pun datang. Saat makan tidak ada yang membuka pembicaraan hingga selesai makan pun tetap sama. Setelah selesai makan kita langsung menuju parkiran mall untuk mengambil mobil Satria dan motor rey. Ya sewaktu berangkat ke mall rey memilih untuk membawa motor saja agar dia selesai dari mall langsung pulang ke rumahnya.

"Gw langsung balik ya Sat!" Ucap rey sebelum memakai helm full face nya.

"Yoi,,, tiati lu nanti kalo lu kenapa Napa Adek gw kagak jadi kawin nih...bhuabhhaaahha" tawa Satria seketika pecah ketika ia melihat raut wajah adiknya yang sudah memerah karna malu+ marah. Rey pun langsung melajukan motornya ke rumahnya. Fania dan satria pun sama mereka langsung pulang ke rumah. Mereka sampai di rumah hampir sholat isya. Dan setelah jam 11 Fania akhirnya tertidur di kasur miliknya yang berukuran king size itu.

Thank You Mas KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang