Pengorbanan Tulus

817 11 0
                                    

Pagi harinya Rain sudah di dapur masak untuk sarapan sedangkan Tania membantu suaminya untuk bersiap ke kantor.

"Mas,sarapan dulu aku udah masak"ucap Rain sambil menyiapkan sarapan.

"Wah,kayaknya masakan istri Mas enak nih"ucap Rendy sambil mencium aroma masakan istrinya dan alhasil berhasil membuat pipi istrinya memerah malu.

"Wah dek pasti makanan kamu ini top"ucap Tania yang baru datang dan langsung duduk di meja makan mengambilkan sarapan untuk suaminya.

"Masakannya enak dek"ucap Rendy sambil menyantap makanan itu ke dalam mulutnya.

"Makasih Mas,Mbak"ucap Rain sambil tersenyum dan memperlihatkan pipinya yang memerah karena pujian dari suami dan kakaknya.

"Mas berangkat kerja dulu ya sayang"ucap Rendy sambil mengecup kening Tania.

"Iya Mas hati-hati"balas Tania dan segera mencium punggung tangan suaminya.

Dari kejauhan Rain hanya melihat kemesraan pasangan suami istri tersebut.

'Ya Alloh kuatkan hamba dan anak hamba untuk menghadapi cobaan ini,sakit berkorban lagi tapi apa adaku karena aku hanya yang kedua'batin Rain dalam hati dan tak terasa air mata pun berjatuhan tapi segera Rain hapus.

'Kasihan kamu Rain,kamu selalu berkorban padahal hatimu sakit'batin Mama Rendy yang sedih melihat pengorbanan Rain untuk kakaknya.

"Rain,mama mau bicara"ucap Mama Rendy dan segera menyuruh Rain ke kamarnya.

"Iya mah Rain kesana,tapi Rain mau selesaiin beres-beresnya"jawab Rain sambil membereskan meja makan.

"Iya Mama tunggu"ucap Mama Rendy dan berlalu meninggalkan Rain di meja makan.

Beberapa menit kemudian akhirnya Rain selesai beres-beres  dan segera menemui Mama Rendy di kamar beliau.

Tok...tok...tok

"Mah,ini Rain"ucap Rain dari luar kamar sambil mengetuk pintu.

"Masuk Rain"ucap Mama Rendy menyuruh Rain segera masuk karena mendengar suara ketukan pintu.

"Mah,mama mau bicara apa sama Rain?"tanya Rain halus dan  melangkah duduk di samping Mama Rendy.

"Sayang kamu itu putri Mama,mama tau hati kamu pasti sakit harus berkorban lagi untuk kakak mu"ucap Mama Rendy menatap Rain dalam-dalam untuk menemukan kesedihan yang ia punya.

"Siapa bilang Rain sedih,Rain bahagia ma,Rain juga gak berkorban untuk siapa-siapa"ucap Rain berbohong dari Mama Rendy sambil menundukkan kepalanya.

"Rain kamu gak bisa bohongi Mama,mama tau banyak kesedihan dimata mu apalagi mama dengar kamu hamil?"tanya Mama Rendy dengan tatapan serius pada Rain.

"Iya Mah,Alhamdulillah mama akan punya cucu dan Rain akan segera berpisah dari Mas Rendy"ucap Rain berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh sambil menundukkan kepalanya.

"Rain sesekali kamu harus egois untuk kebahagiaan kamu jangan cuma berfikir untuk orang lain tapi fikirin bayi kamu dan mama juga yakin kalau Rendy gak akan pernah melepaskan mu"ucap Mama Rendy panjang lebar dan mengangkat dagu Rain untuk menatapnya dan ternyata mata Rain sudah memerah.

"Mah,Rain gak bisa egois,Rain gak bisa mentingin diri Rain,Rain akui memang Rain sangat mencintai suami Rain,tapi Rain gak bisa egois"ucap Rain sambil menangis dalam pelukan Mama Rendy yang ia anggap seperti ibunya sendiri.

"Kamu perempuan berhati lembut Rain memang gak salah kalau Rendy sangat mencintaimu dan gak mau kehilangan Kamu"ucap Mama Rendy sambil memeluk menantu yang ia anggap seperti putrinya,karena walau hanya ibu mertua ia juga seorang ibu yang akan mengerti perasaan anaknya.

"Makasih ma atas kasih sayang seorang ibu yang mama kasih ke Rain dan Mbak Tania"ucap Rain pada Mama Rendy dan memeluknya dengan erat.

Malam pun tiba Rain,Tania,dan Mama Rendy sedang menyiapkan makan malam,tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok...tok...tok

"Rain,biar Mbak aja yang buka"ucap Tania pada Rain sambil berjalan untuk membuka pintu.

"Iya Mbak"ucap Rain singkat.

"Rain sana kamu ikut sambut suamimu"ucap Mama Rendy segera mengambil alih tugas Rain.

"Iya Mah"ucap Rain lalu berjalan menyusul kakaknya untuk menyambut suaminya juga.

Saat Rain sudah hampir sampai di depan pintu ia mengurungkan niatnya untuk menyambut hati suaminya,ia melihat kemesraan itu.

'Ya Alloh sakit hati hamba ini tapi hamba harus kuat karena ini sudah takdir.Kamu bantu mama sayang untuk kuat'batin Rain dalam hati sambil berusaha menghapus air matanya dan segera berlalu menuju kamarnya.Mama Rendy yang melihat perubahan wajah Rain segera bertanya pada putrinya.

"Rain ada apa,kamu sedih lagi?"tanya Mama Rendy yang melihat Rain berjalan dengan cepat.

"Gak papa kok ma,ini mata Rain kelilipan oh ya ma,Rain mau istirahat duluan ya"ucap Rain membalas pertanyaan Mama Rendy sambil berusaha tersenyum.

"Kamu gak mau makan dulu?"tanya Mama Rendy lagi pada Rain sambil menepuk bahunya.

"Gak Mah,Rain udah kenyang"ucap Rain pada Mamanya lalu segera ke kamar dan menguncinya rapat-rapat.

Setelah kepergian Rain,Tania dan Rendy masuk dan akhirnya mereka hanya makan malam bertiga.

"Ren setelah selesai makan mama mau bicara"ucap Mama Rendy memecah keheningan.

"Iya Mah,tapi Rendy mandi dulu ya,gerah soalnya"balas Rendy sambil menyuap makanan dalam mulutnya.

"Iya"ucap Mama Rendy pada Rendy dengan tatapan sedikit kesal karena telah membuat putrinya sedih.

"Oh ya sayang,adek kamu mana?"tanya Rendy sambil melihat Rain di sekeliling tapi tidak ada wujud istrinya.

"Aku gak tau Mas,mungkin istirahat"ucap Tania sedikit cemberut dengan pertanyaan suaminya.

Makan malam mereka pun selesai dan Rendy juga sudah mandi dan segera menemui mamanya.

"Mah,ada apa?"tanya Rendy penasaran dengan tatapan Mamanya.

"Ren mungkin tanpa kamu sadari kamu udah buat hati istri kamu sedih Ren"ucap Mama Rendy dengan tatapan kecewa pada anaknya.

"Maksud mama?"tanya Rendy masih sedikit bingung dengan pertanyaan Mamanya.

"Maksud mama,kamu itu udah buat hati istri kamu Rain itu sedih,dengan kemesraan kamu bersama Tania dan panggilan kamu saat sedang bersama Tania dan tentang waktu yang kamu habiskan bersama Tania.Rendy mama tau kamu mencintai bahkan sangat mencintai Rain tapi dilain sisi kamu juga harus menjaga hati Tania tapi bukan berarti kamu melupakan Rain sebagai istri kamu"ucap Mama Rendy menjelaskan panjang lebar sambil menatap anaknya dengan tatapan begitu kecewa dan ikut sakit.

"Ma,Rendy gak tau kalau perbuatan Rendy justru membuat Rain sedih,Rendy tau dia udah berkorban banyak buat kakaknya"jawab Rendy pada mamanya menunduk karena merasa gagal jadi suami yang baik.

"Ren,Mama bicara seperti ini karena mama juga seorang ibu yang bisa mengerti kesedihan anaknya"ucap Mama Rendy pada Rendy sambil sedikit menangis.

"Mah,Rendy janji akan berusaha menjaga mereka sebisa Rendy terutama menjaga Rain dan calon anak Rendy"ucap Rendy sambil memeluk ibunya karena ia benar-benar merasa gagal.

"Bagus sayang,usahalah karena kamu belum gagal"ucap Mama Rendy pada Rendy dan menyuruh anaknya memperbaiki kesalahannya.

I LOVE YOU ISTRI KEDUAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang