"Winda bangun dek. Sudah jam 6, mandi dan sarapan." Alarm Winda disetiap paginya, suara Arman
Arman, kakak yang paling perhatian sama Winda financing Dio. Lantaran Dio fokus sama sekolahnya sendiri.
"Kak, hari ini aku dapat uang jajan lagi ngga?" Tanya Winda ke Arman malu-malu
"Iya dapat dong. Sepulang sekolah nanti kakak jemput yaa, kakak mau belikan kamu baju muslim untuk mengaji. Kakak lihat baju kamu sudah tidak layak dipakai lagi." Jelas Arman
"Oke deh kak. Kakak mau berangkat sekarang?"
"Iya kakak harus berangkat sekarang. Nanti kamu sama kak Dio aja yaa!" Ungkap Arman yang terlihat buru-buru
Ini pertama kali Winda berangkat sekolah sama Dio. Dio mengantar Winda ke sekolahnya terlebih dahulu.
...
"Winda, nunggu siapa nak?" Tanya bu Desi melihat Winda duduk sendiri di pos satpam
"Nunggu kak Arman bu. Kakak tadi janji kalau mau jemput Winda!" Balas Winda, cium tangan gurunya
"Salam ke Kakak kamu ya Winda. Bu Desi pulang dulu."
"Iya bu hati-hati."
Arman datang mengahmpiri Winda. Ia membawa motor baru.
"Winda, ayuk dek." Ajak Arman
Winda menaiki motor kakaknya. Mereka berangkat menuju kesebuah toko pakaian disudut kota. Nampaknya Winda terlihat senang dan bahagia
"Winda turun dulu. Sudah sampai!" Pinta Arman
Winda turun dan menggandeng tangan kakaknya. Mereka memilih masuk ke toko Pakaian Birokah. Winda memilih baju dengan teliti.
"Ini aja kak bagus!" Ujar Winda dengan antusias
"Oke. Apalagi?" Tanya Arman
"Sudah kak. Itu aja cukup. Nanti kalau kakak dapat rejeki dari Allah lagi. Sekarang uangnya kakak tabung untuk keperluan kakak." Jelas Winda
Arman menatap Winda terharu tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
#Challenge10daywriteAR
#AR_Rainbow
#SiapMenulisSiapBerkarya
#Day8
AR_Rainbow
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kakak dan Ibu Tiri
RandomWinda adalah anak yang berusia 12 tahun. Ia ditinggal ibu kandungnya meninggal dunia karena kecelekaan kerja. Dia dirawat oleh kakek dan neneknya, tapi setelah kakeknya meninggal neneknya sudah tidak sanggup untuk membiayai kebutuhan Winda. Sedangka...
