"mitosnya, pasangan yang belum menikah kalo kesini bakalan kandas."
ucapan hyunjin itu bikin minho dan jisung kompak saling menatap sambil melotot. like, mEEEEEN YANG BENER AJA.
minho berusaha menangkan diri. dia natap hyunjin sangsi. "lah, nyatanya mas hyunjin juga kesini, tuh."
"kan saya sendirian. nggak bawa tunangan saya." hyunjin mengerling jahil.
"kak, ini ada penerbangan ke jakarta jam 10 pagi. ambil jangan?" tanya jisung panik-panik ajaib sembari nunjukkin hpnya ke minho. hyunjin sempet ngintip, ternyata daftar penerbangan ke jakarta beneran. bener-bener dua bocil ini gemes banget minta dikantongin, batin hyunjin.
"nggak usah panik gitu. saya bercanda." tukas hyunjin akhirnya. "tapi nggak bercanda juga."
"ih gimana!" seru jisung. "bercanda nggak?"
"ternyata nggak brian, nggak kamu, sama-sama gampang dikibulin. hati-hati, ya. kalian gampang diculik om girang." hyunjin geleng-geleng. "sini saya ceritain sesuatu. kalian mau jajan dulu nggak? saya tungguin disini."
"nggak, deh. nanti aja. sekarang cerita dulu, mas." desak minho.
hyunjin berdeham. "iya itu tadi. mitosnya pasangan yang belum menikah bakalan kandas kalo kesini. mitos ini masih ada sangkut pautnya sama cerita roro jonggrang tadi. roro jonggrang kan dikutuk sama bandung bandawasa, tapi nggak dia doang yang dikutuk. semua perawan di daerah prambanan yang bekerja sama dengan roro jonggrang juga dikutuk jadi perawan tua dan nggak akan laku sampai mereka keluar dari area prambanan. kayaknya sisa mantranya masih ada sampai sekarang." ia terkekeh di akhir kalimatnya.
"dikutip dari catatan orang belanda bernama bruman, dulu orang-orang di sekitar sini rame-rame berdoa di patung roro jonggrang. mayoritas adalah orang yang mau menikah. tapi setelah berdoa, malah putus di tengah jalan. paham kan relasinya dimana?" tanya hyunjin.
minho ngangguk, mulai paham pelan-pelan sementara jisung masih panik-panik ajaib. rasanya pengen pinjem pintu kemana saja punya kembarannya alias doraemon. habisnya takut banget, gan.
"catatannya dibuat tahun 1915, sewaktu candi masih dibersihkan. masih banyak orang-orang yang mau nikah dan berdoa di patungnya, sambil kasih sesaji juga." lanjut hyunjin. "tapi, ada satu pasangan yang justru gagal nikah setelah naruh sesaji. entah cuma kebetulan atau gimana. maka, setelah itu udah nggak ada orang yang berdoa disana apalagi naruh sesaji."
"segampang itu?" protes minho. "maksudnya, pasti ada alasan jelasnya dong kenapa orang-orang bisa langsung berhenti berdoa disana gitu aja. nggak mungkin cuma karena sepasang kekasih yang gagal nikah. pasti ada alasan lainnya."
"pinter juga ya dek minho ini," timpal hyunjin.
jisung cuma diem aja. masih sh00k, kok ya ada orang yang sampai debat cuma gara-gara mitos gagal nikah di candi prambanan.
"yang gagal nikah setelah berdoa ini dari kaum terpandang. istilahnya bangsawan gitu, lah. makanya masyarakat lebih percaya. ibaratnya, 'kalo bangsawan aja bisa kandas, apalagi kami rakyat biasa'. sejak saat itu, mereka berhenti berdoa dan naruh sesaji disana." papar hyunjin. "tapi, masih jadi tanda tanya juga. entah cerita ini asli atau emang cuma buatan supaya masyarakat nggak lagi berdoa ke patung itu. dan ya, masih banyak yang percaya sama mitos itu sampai sekarang."
"saya lebih setuju sama pernyataan kedua, sih." sahut minho. "kayaknya emang cerita itu sengaja dibuat biar masyarakat berhenti berdoa ke benda mati. okelah, di zaman segitu mungkin sebagian masyarakat belum mengenal adanya tuhan. eh, bentar. bukannya udah ada agama hindu dan buddha? tapi ya tetep salah sih kalo mereka berdoanya itu ke patung roro jonggrang, bukan ke tuhannya mereka. di zaman milenial kayak gini kalo masih ada yang percaya sama mitos begitu tuh nggak banget, sih."
jisung sih diem aja. kesindir soalnya.
"i mean, ada tuhan buat disembah, ada tuhan sebagai tempat meminta. kalo gitu itungannya jadi musryik atau syirik gitu nggak, sih..."
hyunjin ketawa kecil, "waduh waduh udah, dong. jadi berasa wisata religi ini." guraunya. "ya mungkin bener kata dek minho. tapi balik lagi, itu kan udah kejadian di masa lalu. semua udah berlalu. nah, kita petik hikmahnya. dari kejadian itu kita bisa belajar bahwa adanya alam semesta ini adalah bukti kebesaran tuhan. jodoh manusia tuhan yang ngatur kok. bukan diatur sama sesaji. kalo misal sampai sekarang masih pusing belum dapet jodoh, ya berdoa ke tuhan. tapi jangan lupa usaha. tenang, masing-masing dapet jatah kok pasti."
"udah dong udah," lerai jisung. dia pegang kepalanya dan oleng ke kanan kiri. "otak kecilku pusing, nih."
"haha udah-udah, nggak usah takut gitu lah," tutur hyunjin. "namanya juga cuma mitos. dalam hubungan itu, saling percayanya ya sama pasangannya. bukan ke sesaji. ingat, jodoh di tangan tuhan, bukan di tangan arca candi."
"selain mitos itu, ada yang lain gak? yang lebih happy gitu?" tanya jisung.
hyunjin ngangguk, "ada. mitosnya, pasangan yang udah menikah dan belum dikaruniai anak, bakalan punya anak setelah nyentuh patung roro jonggrang. tebak bagian apa yang disentuh?"
"apa tuh?"
"dadanya."
minho sama jisung langsung saling pandang.
"jisung, ayo pegang patungnya." ajak minho. alisnya naik turun, khas lee minho banget.
jisung melotot, "diem atau aku jorokkin ke sungai opak?"
next trip: candi sewu.
KAMU SEDANG MEMBACA
temple tour ➳minsung✓
Fanficminho mengajak jisung berkeliling candi-candi di yogyakarta. katanya sih wisata sejarah. katanya. [ another story from paduka-cokiber's universe ; one day trip series ]