Bab 8 -Masalah!

181 15 1
                                    

Pagi dini hari adalah waktu yang pas untuk memulai kegiatan. Semua orang sudah mulai melakukan kegiatan mereka masing masing, ada yang menyapu halaman, olahraga, menyiapkan  anggota keluarga untuk memulai hari, dll.

Tetapi sang tokoh utama kita yang satu ini sekarang bukannya memulai hari tetapi malah hanya rebahan dengan hp di tangannya memainkan Mobile Legend.

"IHHH, KOK TEMENNYA PADA NOOB SEMUA SIH!!!" Teriak Hana frustasi. Ia tanpa sengaja membanting hpnya ke lantai. "Eh, eh HP GUAA!!!"

"Yah retak..." Gumam Hana sedih, menyesal karena sudah melempar hpnya ke lantai. "Gara - gara team yang gua dapet noob!" Gerutu Hana sambil berkacak pinggang. Ia malah menyalahkan team yg ia dapat noob, emang gak sadar diri dia. -_-

"Gua ke counter hp aja deh" gumam Hana.

Hana segera ke lemarinya dan memilih kaos abu-abu putih dilapisi jaket dan tidak lupa menggunakan celana leggings.

Setelah selesai, Hana langsung turun ke ruang keluarga untuk pamit ke mama dan papanya sebelum pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai, Hana langsung turun ke ruang keluarga untuk pamit ke mama dan papanya sebelum pergi.

"Ma, pa, Hana pamit mau keluar" Hana menyalimi kedua orang tuanya sebelum bergegas pergi.

"Iya nak, hati-hati dijalan. Jangan ngebut-ngebut!" Peringat mama Hana yang disetujui papanya.

Hana hanya memberikan senyum lima jarinya. "Nggak janji!" Hana langsung lari keluar tidak menanggapi ucapan mamanya yang protes tentang sikapnya itu. Hana tertawa kecil saat mendengarnya.

Hana mengambil motornya dan ia bawa keluar dari garasi. Saat ia akan jalan, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya yang membuat Hana memukul sang empunya tangan.

"Aishhhh... Sakit ogeb" Ringis David sambil memegang pipinya yang memerah.

Hana gelagapan melihat pipi temannya merah akibat ulahnya. "Eh sorry, sorry. Refleks, suerr" Hana merasa bersalah saat temannya menatapnya seperti orang yang tersakiti.

"Pukulannya kenceng banget lagi, njir. Pasti nanti bakal memar ini mah" David meringis kesakitan saat Hana mencoba menyentuh pipinya.

Hana merasa bimbang antara ingin ketawa atau ingin minta Maaf saat melihatnya. "Peace lah, peace. Damai kita, ya?" Hana mengangkat jari tengah dan jari telunjuknya membuat bentuk gunting dengan jarinya sambil tersenyum kikuk.

David menghela nafas berat. "Iya deh, gua maafin" David tersenyum saat melihat Hana bernafas lega.

"Siapa suruh nepuk bahu orang sembarangan, kenakan getahnya" Gerutu Hana melirik David tajam.

David membuang muka tidak ingin melihat tatapan Hana. "Gua penasaran aja gitu, lo mau ngapain, rapi amat? Mau ketemu gebetan ya?" Ujar David sambil menaik turunkan alisnya jahil.

Hana menyikut David tepat diperutnya membuat David meringis kesakitan. " Lo napa sih, selalu main fisik?!" Kesal David sambil megang perutnya.

"Yang ngajak gelud duluan siapa?! GUA GITU?!" Sengit Hana melotot kearah David yang ciut.

Gangster Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang