★Bab 11 -(1)★

86 6 0
                                    

Sabtu pagi yang tidak terlalu cerah, Hana sudah bangun sebelum subuh. Kesurupan setan apa sampai ia terheran-heran dengan sendirinya.

Dari pada tidak mekukan apa-apa selain berbaring dikasur, Hana mengusulkan untuk dirinya sendiri agar mandi terlebih dahulu. Setelah mandi yang tidak memerlukan banyak waktu hanya 15 menit saja akhirnya Hana keluar dengan memakai hot pants dan kaus hitam bergambar naruto (Author: gua gak tau nama-nama pakaian, jadi maklumi saja. gua cuma tau kaos sama celana :'))

Setelah memakai pakaiannya, Hana tanpa berpikir dua kali langsung merebahkan diri dikasur, mengambil hpnya Hana memesan go-food untuk dirinya sendiri, memesan 7 milk tea dan berbagai macam jajanan untuk stok mingguannya karena akan habis. taruh dimana nanti supaya gak diambil adek laknat? Gampang, dibelakang lemari pakainnya terdapat pendingin mini dan box untuk menaruh jajanan dan minuman dingin. Jadi 100% makanan terjaga dari adek laknat. Sekalian tips untuk yang punya adek wkwkwkwk.

selagi menunggu Hana bermain PUBG, tidak terasa waktu sudah berlalu dengan cepat. Pesanan go-foodnya pun datang. Hana bergegas menuju depan rumahnya dan mengambil pesananya tidak lupa memberi bintang 5 ke mas go-jeknya setelah melihat pesanannya tidak ada yang kurang satupun.

Hana kembali ke kamarnya dengan mengendap-ngendap, takut adeknya memergoki dirinya dan meminta makanannya.

Setelah mencapai kamarnya dengan makanannya yang masih utuh sentosa. Hana membereskan makananya ketempat rahasia, setelah ia yakin semua makananya sudah ia masukkan dan menyisakkan satu chiki untuk dimakan seraya bermain game online. Hana segera melangkah pergi menjauh dari lemarinya dan berjalan mendekat ke kasurnya, mengambil hp dari sakunya tidak lupa membuka bungkusan chikinya, Walaupun hanya bermain game online sambil memakan chiki ini adalah kebahagiaan sederhana yang membuat Hana sangat senang.

Hana bermain sampai jam menunjuk pukul 5 waktunya azan subuh. Masjid yang berada dekat kompleknya sudah mengumandangkan azan subuh menyuruh orang-orang yang masih ada di dunia mimpi untuk melaksanakan solat subuh tidak terkecuali Hana yang segera menyelesaikan permainannya dan menuju kamar mandi untuk berwudu untuk melaksanakan solat subuh. Meskipun dia Gangster yang sudah pasti memiliki banyak dosa, Hana sama sekali tidak pernah luput melaksanakan solat dan berdoa untuk kedua orang tua dan keluarganya

Sesudah solat dan bedoa, Hana melipat mukenanya dan melanjutkan permainannya yang tadi tertunda sebentar, tidak lama kemudia hpnya berdering menandakan ada panggilan yang masuk. Hana mengangkat panggilan dengan emosi mengebu-gebu, mengapa harus ada yang menelponnya saat ditengah permainan?

"halo?" Ujar Hana sambil menahan emosi.

"Hana, mamen. Apa kabar lo?" Jawab penelpon yang tak lain adalah David.

Tahu siapa yang menelponnya, emosi Hana langsung memuncak.

"GUA LAGI MAEN NGAPA LO GANGGU, NYET!" Teriak Hana emosi.

"so- sori, Han. Gua kan kgk tau lo lagi main"

"huh, btw ngapain lo nelpon?"

"Anak-anak yang lain mau nongkrong jam 7. Lo bisa ikut kgk?"

"Bisa aja tuh"

"Oke, gua kabarin anak-anak lo bisa dateng"

"Sip"

Hana mengetuk-ngetuk dagunya menunggu David mengabari sahabat-sahabatnya yang lain. "Udh blm, Vid?"

"Bentar lagi... nah udh! Udh gua kabarin semua nih, tinggal tunggu dibales aja" Ujar David.

"Vid, lo udh melek blm?" Tanya Hana abstrak.

"Udh lah, kalau gua blm melek berarti lo sekarang ngomong sama siapa?"

Gangster Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang