10

1.2K 119 4
                                    

Happy Reading!
Tolong dimaafkan jika ada typo
✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

Taeyong berada diruangan kerjanya, sejak tadi ia tidak fokus berkerja. Pikiran nya dipenuhi oleh jennie jennie dan jennie ahh, lagi-lagi adik ipar-nya itu.

Entah mengapa ia memikirkan gadis itu setiap saat, tapi ia menolak, jelas ia tak boleh mempunyai perasaan pada adik ipar-nya sendiri.

Ini sungguh-sungguh salah besar.
Tapi kenapa bayang-bayang gadis itu selalu muncul dihadapannya? Setiap kali bayangan jennie muncul dihadapannya, ia mencoba menghilangkannya dan mengganti dengan wajah naeun namun wajah jennie tidaklah hilang.

Taeyong menghela napas pasrah, percuma saja ia bersikeras mencoba, nyatanya tidak bisa.

Doyoung yang sedari tadi berada diruangan taeyong pun kehadirannya tidak dihiraukan oleh pria itu. Doyoung jadi kesal sendiri karena ia memanggil nama taeyong tapi, yang dipanggil tidak menjawab sama sekali.

Doyoung menghela napas.
Jika pria itu bukan bosnya sudah pasti akan ia omeli.

"Ck, sebenarnya apa yang kau pikirkan?" doyoung penasaran

"Tidak ada, aku hanya ingin pulang hari ini" ujar taeyong lesu tidak bersemangat

"Hmm" ucap doyoung menunjukan ekspresi santai memiliki maksud lain dari perkataannya.

Taeyong mendongkak, melihat doyoung dengan tatapan seolah bertanya.

"Hmm, apanya maksudmu?" tanya taeyong pada pria itu

Doyoung tertawa kencang.

"Ya pulanglah, hari ini tidak ada jadwal" ujar doyoung pada taeyong setelah tawanya mereda.

Mereka berdua saling menyalahkan.
Doyoung yang terlalu irit bicara atau taeyong yang memang tidak mengerti ucapan doyoung.

Taeyong berjalan keluar dari ruangan nya ia butuh em... istirahat mungkin karena beberapa hari lagi hari besar nya?

"Jangan terlalu memikirkan dia" ujar doyoung sebelum taeyong keluar dari ruangannya.

Doyoung kira taeyong tidak mendengarnya tapi taeyong berbalik arah menghadap doyoung.

"Memikirkan siapa?" ujar taeyong penasaran lagi

"Em... Temanku" ujar doyoung tersenyum manis

Doyoung memang manis.

"Maksudmu adik ipar-ku?" jawab taeyong

"Dari mana kau tau kalau aku–" perkataan taeyong terpotong oleh doyoung.

"Aku tau kau menyukainya, kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu" ujar doyoung lagi

"Dia anak yang baik, sama sepertiku" doyoung tersenyum lagi.

Taeyong tersenyum sinis mengarah ke doyoung, jennie memang gadis yang baik. Namun doyoung? Taeyong tidak percaya seratus persen.

Taeyong menggusak rambutnya, lebih baik ia segera pulang dan beristirahat dirumah.

*******

𝖫𝗎𝖼𝗄𝗒 𝖹𝗈𝗇𝖾 [𝖫𝗍𝗒 𝗑 𝖪𝗃𝗇]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang