12

1.1K 122 0
                                    

Happy Reading!
Tolong dimaafkan jika ada typo
Disarankan untuk mendengarkan lagu
✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

Jennie menelan ludah dengan susah payah, saat ia memperhatikan kakak perempuannya itu melanjutkan berkemas.

"Sebaiknya kau kembali ke pesta selama beberapa menit," ujar jennie menasehati Naeun sekali lagi.

Naeun mengangguk. "Mungkin kau benar. Aku akan kembali setelah aku selesai berkemas."

Jennie berjalan menuju pintu. " aku akan kembali sekarang. Jika seseorang menanyakanmu, aku akan..." jennie menggerakan tangannya ke udara dengan pasrah, seolah berusaha tengah memikirkan apa yang harus dikatakannya. "Yah, aku akan memikirkan sesuatu."

"Terima kasih" kata Naeun tersenyum

Jennie hanya mengangguk, merasa terlalu bingung dan cemas untuk bisa mengatakan apa pun. Ia menyelinap keluar dari kamar, menutup pintu dibelakangnya, dan bergegas menyusuri lorong untuk menuruni tangga.

Gadis itu sebenarnya tidak menyukai rencana ini; ia pikir ia cukup hebat dalam hal berbohong jika memang diharuskan, tapi ia tidak suka melakukannya, dan terlebih lagi, ia tidak suka berbohong. Sangat.

Semua pasti akan terasa lebih mudah jika saja tuan Taeyong tidak terlalu menyenangkan.

Menyenangkan. Entah kenapa memikirkan itu membuatnya tersenyum. Tuan taeyong pasti tidak suka disebut sebagai orang yang menyenangkan. Memesona, mungkin. Berbahaya, sudah pasti. Dan pendiam lah yang menggambarkannya.

Tidak peduli bahwa tuan taeyong menyukainya atau tidak, tapi yang pasti tuan taeyong memang orang yang menyenangkan, baik hati, dan tulus, yang pasti tuan taeyong tidak pantas mendapatkan perlakuan kejam dari kak naeun, apalagi dicampakan begitu saja didepan altar pada hari pernikahan mereka.

Kak Naeun dan...

Jennie berhenti di sambungan tangga samping dan memejamkan matanya, terdiam sambil menunggu gelombang rasa mual yang muncul akibat perasaan bersalahnya berlalu. Ia tidak
Mau memikirkan keterlibatan dalam rencana kak Naeun dan Kak taemin yang kabur. Setidaknya, tidak sekarang.

Ia harus memfokuskan perhatiannya, agar bisa berkonsentrasi dalam membantu kakaknya melarikan diri dengan selamat.

Dan setelah itu ia bisa melakukan tindakan yang benar. Setelah selamat membantu kakaknya ia akan mencari tuan taeyong dan menceritakan perbuatan kak naeun, agar dia tidak akan...

Jennie menutup mata,merinding sendiri membayangkan kejadian di gereja. Ia tidak bisa membiarkannya terjadi. Ia tidak akan membiarkannya.

Ia-

"Jennie?"

Matanya terbuka, "tuan taeyong?" seru jennie, tidak percaya bahwa pria itu berdiri di depannya. Ia tidak mau bertemu dengan tuan taeyong sampai semua selesai, dan tidak mau berbicara karena ia yakin hati nuraninya bisa menanggungnya.

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya taeyong, membuat hati jennie mencelos karena mendengar kekhawatiran di suara pria itu.

"Aku baik-baik saja" kata jennie sambil menelan beberapa kali, sampai ia menyunggingkan senyum.
"Hanya sedikit... Pusing"

𝖫𝗎𝖼𝗄𝗒 𝖹𝗈𝗇𝖾 [𝖫𝗍𝗒 𝗑 𝖪𝗃𝗇]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang