19

1K 132 4
                                    

Happy Reading!
Tolong dimaafkan jika ada typo
✼•• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

"Kau sangat cantik"

Selama beberapa saat mata mereka masih bertemu, entah apa yang membuat keduanya betah berlama- lama melakukan komunikasi melalui mata.

Jennie melemparkan senyumannya yang menawan, saat kala Taeyong mengatakan bahwa ia cantik.

Itu seperti menyempurnakan segalanya. Buru-buru gadis itu mengalihkan pandangan kearah yang lain, sepertinya ada hal yang lebih baik dibandingkan dengan menatap pria di depannya ini.

Jika berlama-lama ia bisa jatuh kedalam pesona seorang Taeyong yang sangat menawan.

Selama beberapa saat mereka hanya terdiam, terlalu bingung untuk memulai percakapan.

"Sebenarnya tuan Taeyong ada perlu dengan siapa?" tanya Jennie ia melontarkan pertanyaan lebih dulu. Pasalnya, ia sendiri bingung apa yang dilakukan pria itu dirumahnya.

"Aku hanya berkunjung, dan ingin menemuimu saja, kenapa?" Jawab taeyong

Gadis itu semakin dibuat bingung dengan orang dihadapannya. Apakah ia tidak memiliki perkerjaan? Sampai ia hanya ingin menemuinya.

Oke, maafkan Jennie. Biarkan saja pria itu disini.

"Boleh aku pegang tanganmu?" Ujar taeyong mengulurkan tangannya untuk menggengam tangan milik gadis itu.

Jennie hanya diam, tidak menjawab dia seperti mematung dihadapan pria didepanya. Entahlah ia pun tidak mengerti mengapa.

Tanpa seizin dari Jennie, Taeyong mengambil tangan mulus gadis itu lalu, mencium setiap ruasnya, rasanya jika iya sudah menyentuh gadis itu hanya perasaannya kembali tenang.

Jennie mematung disaat taeyong melakukan itu padanya, ia tidak mengerti pada dirinya sendiri, seharusnya ia menolak. Tapi entah apa yang membuatnya membiarkan pria itu mencium tangannya.

"Aku tahu mengapa kau menolak lamaranku" ujar Taeyong sama sekali tidak melepaskan tangan Jennie. Sekarang, tangan gadis itu dibawa berpindah ke rahang tegas pria di depannya.

Memangnya dia tahu apa? Jika Jennie menolak lamarannya.
Gadis itu hanya diam tidak berkutik sama sekali.

"Mungkin-" ujar taeyong menelisik seluruh wajah gadis didepannya, matanya tak pernah teralihkan padanya sedikitpun. "Kau mendapatkan itu terlalu buru-buru" lanjutnya disertai senyuman lebar.

"Tapi aku berjanji, aku tidak akan menyerah padamu, kau akan menjadi miliku sepenuhnya" ujarnya

"Aku mau kau berjanji kepadaku" lanjutnya

"Ap-apa?" Tanya jennie

"Aku ingin kau berjanji kepadaku bahwa kau tidak akan menikah dengan pria manapun" ujar Taeyong

"Mengapa aku harus berjanji seperti itu?"

"Aku sudah bilang, kau hanya miliku"
Lanjutnya

Perjanjian macam apa yang seperti itu?

"Lalu, apa aku harus menikahimu?" Ujar jennie saat ini ia mencoba untuk menggeretak Taeyong.

𝖫𝗎𝖼𝗄𝗒 𝖹𝗈𝗇𝖾 [𝖫𝗍𝗒 𝗑 𝖪𝗃𝗇]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang