14

1.1K 129 3
                                    

Happy Reading!
Tolong dimaafkan jika ada typo
✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

"Mau pergi kesuatu tempat?"
Tanya taeyong, terkejut mendengar suara nya sendiri yang bernada menghina. Sebenarnya ia ingin menegur mereka dengan sikap yang tenang.

Naeun melompat kebelakang, sementara jennie sedikit terkejut dengan menjatuhkan tasnya ke lantai.

Taeyong menyandarkan sebelah bahunya ke ambang pintu sambil menyilangkan lengan di depan dada, menyadari ia harus tetap bisa mengendalikan emosinya.

"Sekarang sudah terlalu larut untuk pergi keluar, iya kan?" tanya taeyong, menjaga suaranya agar tetap terdengar terkendali.

Kedua gadis bermarga kim itu menatapnya dengan tubuh gemetar.

"Tebakanku sekarang sudah lewat pukul dua dini hari," ujar Taeyong

"Ini tidak seperti kelihatannya," cetus Jennie

Taeyong menoleh ke Naeun, untuk melihat apakah dia akan mengatakan sesuatu, tapi sepertinya Naeun sangat ketakutan hingga tidak bisa bicara.

Bagus.

Taeyong menoleh ke Jennie karena jelas sekali Jennie yang berani berbicara.

"Aku sendiri tidak yakin seperti apa kelihatannya. Mungkin kau bisa menjelaskannya kepadaku?"

Jennie menelan susah payah dan meremas-remas ujung bajunya.

"Yah," ujar Jennie, jelas sekali sedang berusaha untuk mengulur waktu. "Yah..."

"Jadi aku bukanlah pria yang cerdas," cetus Taeyong
"Aku mungkin berfikir calon pengantinku tercinta sedang berniat untuk melarikan diri pada malam sebelum pernikahan kami, tapi kemudian aku berfikir lagi, "itu sungguh tidak mungkin"

Taeyong menatap tajam kearah Naeun.
Taeyong berhasil membungkam mereka berdua.
Ia hampir bisa melihat pikiran Jennie yang sedang berputar mencari celah untuk mengakhiri semua.

"Jadi" lanjut Taeyong, menikmati situasi ini dengan perasaan sakit hati dan kecewa, "karena jelas sekali kau tidak berniat untuk melarikan diri, dan kau"- Taeyong berbalik ke Jennie dan memberikan tatapan tajam-"Jelas Sekali kau tidak sedang membantunya, mungkin kalian bisa menjelaskan apa yang sebenarnya kalian lakukan." ucapnya dengan ketenangan.

Naeun menoleh ke Jennie, sorot mata wanita itu terlihat takut sekaligus bingung. Jennie menelan beberapa kali, sebelum berkata, "yah, sebenarnya, aku..."

Taeyong mengamati Jennie.
Jennie mengangkat matanya untuk menatap Taeyong.
Tatapan Taeyong tidak sedikit pun bergeming.

"Aku...aku..."

Dan mata mereka masih terkunci.

"Dia berniat untuk kabur dengan kekasihnya," ujar jennie dengan pelan, akhirnya tatapan gadis itu tertunduk ke lantai.

"Jennie!!" seru Naeun, suara nya terdengar tajam di keheningan malam. Naeun menoleh ke adiknya dengan tatapan kesal sekaligus tidak percaya. "Tega sekali kau?"

"Oh, demi apapun, kak," balas Jennie "jelas sekali dia sudah mengetahuinya."

"Mungkin dia-"

"Kau pikir aku sebodoh yang kau kira?" tanya Taeyong kepada Naeun disertai wajah yang sarkas.
"Astaga, kau menikahi pria yang tidak cukup pintar untuk bisa menebak"

Taeyong menggerakan tangannya ke udara- "situasi ini?"

"Aku sudah mengatakannya kak, rencana ini tidak akan berhasil," kata Jennie kepada Naeun, suara Jennie terdengar putus asa dan sedih.

𝖫𝗎𝖼𝗄𝗒 𝖹𝗈𝗇𝖾 [𝖫𝗍𝗒 𝗑 𝖪𝗃𝗇]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang