3. Pria Aneh

161 105 29
                                    

"Terkadang cewek jutek lebih menarik daripada cewek yang banyak tingkah." _Kelviano Ifgara Hadiyasa

---

Tok tok tok

"Bang Vender! nih ada paket! Lo kok ke biasaan banget sih ngirim paket ke rumah gue. Capek nih gue balik sekolah harus ke rumah lo terus." ucap seorang laki-laki tampan memakai seragam putih abu.

Laki-laki itu terlihat kesal sambil memegang sebuah paket di tangan nya. Laki-laki itu terus berteriak sambil mengetuk pintu agak kesal. Bagimana tidak? Ia baru saja pulang sekolah, dan ibu nya menyuruhnya mengantarkan paket milik Vender. Memang rumah Vender dengan rumahnya sangat dekat, tapi jika keseringan dia juga kan yang lelah.

"Bang Vender! Lo dimana sih? Ini paket lo, mau diambil kagak? Yaudah buat gue aj---" ucapan laki-laki terhenti karena pintu yang sejak tadi ia ketuk menampilkan sosok perempuan yang cantik, siapa lagi kalo bukan Calandiva Azalea Daisy.

"Ada apa?" tanya Lea dingin.

Sedangkan pria itu masih mengaga sambil menatapnya.

"Kesambet nih orang," batin Lea.

Ekhem! Lea berdehem agak keras.

"Eh i-ini, eh maksudnya lo ngapain ada disini? Lo selingkuhannya bang Vender ya?" tuduh pria itu.

"Nih orang ngomong asal jeplak aja. Tapi kok muka dia kaya familiar gitu ya, gue kaya pernah liat tapi dimana ya?"

"Nih gue kasih tau ya neng cantik, lo jangan mau sama bang Vender, apalagi cuma jadi selingkuhannya,"

"Dih,"

"Lo itu cantik, aduh jangan mau deh di duain gitu,"

"Aneh nih orang, kurang belaian kali yak,"

"Oh iya! Lo anak basket dari SMA Bandung itu kan? Yang juara pertama itu, kalo gak salah lo juga kaptennya kan?" ucap pria itu histeris, ia tak menyangka bahwa gadis cantik yang ia kagumi saat pertama kali bertemu itu ada di hadapannya.

"Oh pantes gue ngerasa gak asing, ternyata dia juga pernah ngeliat gue, tapi gue gak pernah tuh ngeliat dia pas lomba waktu itu,"

Lea hanya diam dengan wajah dinginnya, ia hanya menatap dingin laki-laki di hadapannya itu. Dia tak menggubris perkataan pria itu, ia cukup pusing mendengarkan ucapan pria itu. Setiap Lea ingin menjawab, pria itu langsung mencelanya, dan berbicara dengan cepat. Bawel, pikir Lea.

"Kok lo ada di sini sih? Gila. Bang Vender niat banget nyari selingkuhan. Gue tau, pasti bang Vender nyari selingkuhan yang jauh supaya pacarnya gak akan tau kan? Sumpah gak nyangka gue, bang Vender ternyata kaya gitu."

"Brisik lo. Ngoceh aja terus dari tadi. Nyerocos aja yang lo bisa! Gak ada faedahnya tau gak? Masih mending lo ibu-ibu komplek. Lah ini modelnya aja maco, mulut lo banci banget!" kesal Lea, dia sudah tidak tahan mendengar ocehan dari pria di depannya ini. Pria aneh, pikir Lea.

"Sumpah gue nggak nyangka kalo lo bukan hanya cantik, tapi juga manis, ucapan lo itu manis bangettttt," ucap pria itu dramatis.

Lea memutar bola matanya malas, masih ada ya ternyata orang seperti ini.

"Gelo nya maneh? Atau sinting ya lo?!" ucap Lea tak habis pikir.

"Sekarang gue tau."

"Apa?!" ketus Lea.

"Lo lebih baik jangan ngomong deh," ucap pria itu.

"Kenapa?! Masalah buat lo?!" ketus Lea.

"Bukan, bukan gitu, gue gak masalah sama sekali. Tapi ucapan lo itu manis banget, udah biar gue aja yang ngerasin ucapan manis lo, orang lain jangan."

Rumit - LeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang