07 : Baper

19 6 0
                                    

Happy reading!🥰

🥀 • 🥀 • 🥀

"JADI LO YANG TADI PAG—"

"Eh, Woon. Udah lama lo?"

Ucapan Ryujin terpotong oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh kakaknya, Jaehyun.

"Oh engga, Jae. Baru aja." Kata Rowoon sambil melirik Ryujin

Tatapan Jaehyun kearah Ryujin.

"Terus lo kenapa disini? Jangan bilang lo mau ngegebet temen gue?" Tebak Jaehyun kemudian mendapat pukulan dilengan kekarnya.

"Jangan ngadi ngadi lo!" Kata Ryujin lalu masuk kedalam rumah.

"Cantik." Ucap Rowoon pelan. Pandangan Jaehyun yang semula melihat adiknya masuk kedalam rumah, menjadi teralihkan karena kata-kata Rowoon.

"Hah? Lo ngomong apa barusan? Burik?" Tanya Jaehyun.

"Ah?" Jawab Rowoon. "Oh, e-engga, tadi gua ga bilang apa apa." Sambung Rowoon berbohong.

"Mending otw sekarang."

"Ayo dah, Jae."

🥀 • 🥀 •🥀

"Hallo Yut, Sorry banget gua gabisa dateng."

"Oh, santai aja, Young. Gapapa kok."

"Oh okedah, gua tutup ya."

Doyoung memutuskan panggilan sepihak.

"Doyoung gabisa ikut, Yut?" Tanya Johnnny dari arah dapur. Kedua tangannya membawa toples berisi kue kering.

"Iya, gabisa. Lagi ribut kali sama cewenya." Tebak Mark, tangannya sibuk menuangkan minuman soda ke gelas teman-temannya.

Ya, mereka tidak jadi nge-amer­, karena keinginan mereka tiba-tiba saja berubah. Yang tadinya ingin anggur merah berubah menjadi minuman bersoda.

"Ini coca cola apa cola AW?" Taeyong bertanya, lalu meletakan ponselnya diatas nakas.

Ia habis chatingan dengan teman-temannya di line. Jungwoo bilang, kontak Taeyong 24/7 isinya perempuan semua atau bisa dikatakan sebagai asrama putri.

"Cocacola lah." Kata Mark terus buang sampah botolnya di plastic yang sudah ia sediakan.

Winwin mengangguk, "Bagus dah, aing gasuka cola AW, rasana cem balsam cok." Keluhnya tidak suka.

Apakah valid pernyataan Winwin bahwa cola AW rasanya seperti balsem?

"VALID!"

Kata Haechan yang baru aja datang bersama Rowoon dan Jaehyun. Mengapa Jaehyun, Rowoon, dan Haechan bisa masuk? Karena sidik jari mereka sudah terdaftar di apartemen Yuta. Tak hanya mereka ber-3 tetapi semua anggota Neozone, jadi bisa kapan saja mereka berkumpul.

Mengapa tidak mengajak seluruh anggota Neozone? Karena awalnya geng 127 ingin minum anggur merah. Tak mungkin ia mengajak adik-adiknya untuk meminum minuman seperti itu.

Namun pada akhirnya tidak jadi dikarenakan keinginan mereka tiba tiba berubah ingin meminum-minuman soda.

"VALID! NO DEBAT." Kata Jungwoo bersemangat.

"You-you ga like cola AW? Sama saya juga."—Mark

"Minuman doang, Yut. Makanannya mana?" Sindir Hendrey

"Yaudah ayo otw McD, gue ga ada stok makanan dirumah." Ajak Yuta lalu ia berdiri.

"Kenapa ga gofood aja?"Tanya Haechan. Ia baru saja datang, malas sekali untuk bangun dari posisi wenak, rebahan.

Yuta mendecak pelan, "Langsung ditempatnya aja biar bisa nambah. Ayo cepet." Paksa Yuta.

🥀 • 🥀 • 🥀

Ryujin dan Somi sudah mengerjakan tugas pak Jongin. Buktinya saja, mereka sudah leha-leha diatas kasur.

"CCM yu" Ajak Somi. Pandangan Ryujin yang semula terfokus kepada macbooknya, kini menatap Somi heran.

"Tiba-tiba banget sih, Som. Gue lagi ngetik cerita di wattpad."

"Novel kesukaan gue udah ada di gramed, ayo anterin beli" Ajak Somi memelas.

Ryujin menggeleng. Ia sedang tidak mood keluar rumah.

"Plissss, nanti gue beliin Double Choco Greentea size venti!"

"Ah lo, jangan gitu dong. Jadi enak nih guanya hehe." Kata Ryujin menyetujui ajakan Somi. Lagipula siapa sih yang tidak tertarik dengan gratisan, haha.

Mereka pergi menggunakan grabcar dikarenakan mobil kak Jaehyun dipakai oleh Mama Yeri. Sesampainya di mall. Somi dan Ryujin segera menuju Gramedia yang terletak dilantai paling atas.

"Gue ke bagian stationery ya, Som. Kalo udah lo samperin gue." Kata Ryujin. Somi mengangguk kemudian langkahnya berjalan ke rak novel.

Ryujin adalah anak yang suka mengumpulkan stationery. Ia membeli bindernote baru, karena yang lama sudah usang dan sudah penuh. Jadi mau tidak mau ia harus membeli baru. Tak lupa ia membeli isi binder, brushpen, dan stationery lainnya.

Langkah Ryujin terhenti saat melihat rak yang berisi pulpen sarasa. Ia mengambil satu lalu menulis dikertas yang telah disediakan.

'Lo enak dipake tapi kenapasih mahal banget' batin Ryujin dalam hati.

Tetapi ia tetap membeli beberapa pulpen sarasa. Ketika sedang asyik melihat stationery. Pundak Ryujin ada yang menepuk. Empunya kemudian berbalik badan.

"Oh udah?" Kata Ryujin setelah melihat beberapa novel ditangan Somi.

"Iya udah, lo udah."

"Udah kok."

"Ayo bayar."

Ketika Ryujin ingin membayar tiba-tiba ada tangan yang memberikan black card kepada mba kasir.

"Bayar pake ini aja mba."

"Eh, Kak.", Ryujin terperanjat. "Gausah, Kak." Tolak Ryujin halus.

"Gapapa, sebagai permintaan maaf." Kata seseorang yang telah membayar barang Ryujin. Tangannya mengusap pelan kepala Ryujin.

Ah, Ryujin tak pernah merasa deg-deg an seperti ini, dan Ia tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh pria lain selain kakaknya dan papa nya.

"Cantik banget kalo lagi senyum."

Sial, pipi Ryujin menjadi bersemu.

🥀 • 🥀 • 🥀

▪︎ Maroonshinesss ▪︎
200523

》》》》》》》》》》●《《《《《《《《《《

Destiny || RowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang