Jangan lupa vote & comment kalau suka sama cerita ini.
Follow Instagram: @aksalj_
•••••
Note: Ada Bahasa Sunda dibeberapa dialog.
• Gawean = Kerjakan.
• Kamana wae = Kemana aja.
• Saha = Siapa.
• Muhun = Iya.
• Maneh = Kamu.
• Bebeja = Memberitahu.Selamat membaca.
"Kalau bisa, lo setiap hari harus bawa kaca. Di situ ada sesosok manis yang kayaknya lebih manis dari gula, deh."
•••••
Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, cewek itu masih sibuk dengan roti yang masih tergigit di mulutnya, ia bergegas berjalan-membuka gerbang untuk pergi sekolah.
Gita memang setiap hari harus jalan kaki untuk pergi sekolah karena memang sekolahnya tidak jauh dekat dengan rumahnya.
Ia mengunyah roti itu sambil berjalan dan mengotak-atik handphone-nya.
Suara motor Vespa itu semakin dekat mendekati Gita.
"Kalau jalan jangan sambil maen hp, tar di copet," celetuk Malik sambil memelankan gas motornya.
Ia memberhentikan motornya.
Gita melirik. "Oh, ya? Pencopetnya malah takut sama gue."
Malik terkekeh. "Ayo naik."
"Sekolah lo kan bukan di situ?"
"Udah, naik."
"Nih, helmnya."
Kemudian Gita menaiki motor Vespa itu dengan posisi duduk menyamping, disusul dengan Malik yang meng-gas motornya pelan.
"Jadi, ini Cindy?"
"Kenalin, Cindy. Nama panjangnya Cindy lieur."
Gita tertawa kecil.
"Lo asli Bandung?"
"Muhun."
"Lo?"
"Gue ini asalnya dari Jakarta, pindah ke Bandung karena Bokap buka usaha kuliner di sini, jadi sekolah pengen yang deket,"
Malik menganggukkan kepalanya.
"Kita ke warung Bi Iyem dulu."
Gita mengerutkan keningnya. "Mau ngapain? Eh, gue udah telat."
"Udah lo tenang aja, kita kenalan dulu sama temen-temen."
Gita kembali mengerutkan keningnya. Yang ia mau hanya langsung pergi ke sekolah dan belajar bukan mampir sana-sini. Ia terkejut karena Malik bukan mengantarkannya ke sekolah
•••
Malik memberhentikan motornya tepat di depan warung kopi pinggir jalan itu, terlihat ramai dengan parkiran motor-motor tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor Supernova
Подростковая литература[BELUM REVISI!!!] Tidak ada hal lain yang membuat Gita Rinjani Pramesti merasa cuek selain masalah cinta. Ia sangat trauma dengan masalah percintaan yang pelik. Terkenal sebagai cewek paling pintar dan labil di kelas XI IPS 1 SMA Bakti Mandiri namun...