13-Serba Kejutan

57 13 22
                                    

Maaf, baru bisa update, hehehe.
Semoga masih ada yang baca.

Karena udah lama ga update jadi hampir lupa sama dua karakter utama ini (Gita & Malik) gimana awalnya, jadi kalau ada sedikit yang keluar jalur maaf yaaaaa...

Selamat membaca

•••••

Cewek itu melangkahkan kakinya tepat ke dalam kelas XI IPS 1. Suasana masih seperti biasa. Berisik. Cewek itu masih santai dengan raut wajah ceria dan berjalan ke arah kursi duduknya.

Sinar matahari yang menusuk dari jendela kelas ke arah wajahnya membuat wajahnya terlihat bersinar. Putih dan mulus.

Kemudian, dilanjutkannya dengan mengambil sebuah buku dari dalam tasnya. Ia membuka langsung ke bagian tengah buku. Lalu, mulai menulis.

Kalimatnya terasa hangat. Kata per kata ia tulis dengan pelan sambil memikirkan diksi yang pas untuk tulisannya.

Cewek itu menoleh ke arah matahari yang masih menyoroti wajahnya sambil tersenyum tipis. Lalu, kembali melanjutkan tulisannya.

Setelah beberapa detik menulis, akhirnya ia selesai.

Bel masuk berbunyi. Semua murid masuk ke dalam kelas serentak. Tak terkecuali murid-murid nakal.

Kok gue jadi melow gini ya, batin Gita.

Tak lama kemudian, seorang guru dan seorang siswa masuk ke kelas Gita bersamaan.

Cowok itu berpenampilan rapi. Wajahnya tampan, rambutnya pendek dan dagunya lancip.

Hidungnya mancung dan matanya hitam pekat.

Beberapa pasang mata yang tadinya melihat ke segala arah langsung tertuju ke arah cowok yang sedang berjalan bersama seorang guru di depan kelas.

Gita mengernyitkan keningnya bingung.

"Selamat pagi," sapa guru itu.

"Pagi, Bu," jawab serentak semua murid.

"Oh, iya. Hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan kamu memperkenalkan diri."

Cowok itu berjalan sedikit ke depan kelas agar presisi.

"Perkenalkan nama saya, Adam Bagas Sanjaya. Kalian bisa panggil saya Adam. Saya pindahan dari SMA Pelita, Jakarta. Salam kenal." Cowok itu memperkenalkan dirinya. Suaranya begitu berat.

Para kaum hawa di kelas Gita tak ada yang berkedip. Tak terkecuali Gita, wajahnya biasa saja.

"Ganteng banget," bisik salah satu cewek.

"Bu, gak ada kursi kosong," kata Adam setelah melirik ke segala arah.

"Itu di samping Gita."

"Ini Citra, Bu."

"Terus ke mana orangnya?"

"Katanya dia lagi nemenin Risa tugas OSIS."

"Yaudah Adam duduk di samping Gita dulu, ya."

Wajah Gita cemberut kesal. Sepertinya hanya Gita yang tidak suka dengan keberadaan Adam. Padahal Adam sendiri adalah cowok tampan pindahan dari SMA pelita, Jakarta.

"Gue duduk di sini, ya," kata Adam.

Gita hanya menjawab dengan anggukan pelannya.

"Kenalin-" Gita memotong omongan Adam, "tadi, 'kan udah."

Meteor SupernovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang