bab 2 : kebingungan

61 12 0
                                    

Happy Reading
*

****

"He nyet gue bingung banget, pertama kali gue suka cewek dan sekali ini juga cewek itu bodo amat sama gue" Bintang kesal.

"Berarti artinya di minta di perjuangin tu ntang " jelas Dika.

"Atau nggak dia nggak suka sama sifat lo" sahut Andi.

"Kalo cewek minta di perjuangin itu masuk akal, biasanya dika juga merjuangin cewek, kalo nggak suka sifat gue... sifat gue yang mana?"

"Sifat lo yang suka ngajak anak baik-baik kayak gue makan di kantin pas jam pelajaran" Andi merengut.

"Halah, tapi lo mau" Bintang mengelak.

"Iya kalo gue gak mau, lo gak mau nyontekin gue pas ulangan" Andi kesal sendiri.

"Hahahahahha" Bintang dan Dika tertawa bersamaan.

"Ulululuh jangan marah" Bintang memegang dagu Andi.

"Hahahaha, lo mau homo sama Andi" tanya Dika.

"Gue sih mau-mau aja, tapi Andinya mau nggak sama gue, padahal gue ganteng lo" Bintang percaya diri.

"Bodo Ntang bodo."

"Hahahahha."

"Udah gue balik" Dika mengangkat tasnya.

"Dik nanti malem jadi kan?" tanya Bintang.

"Jadi tapi jangan di rumah gue, Bokap habis pulang dari Bali."

"Iya, nanti di apartemen gue aja, lo jangan lupa bawa flesdis" ingat Bintang.

"Kalo itu sih tontonan wajib" sahut Dika lalu mereka berdua melirik ke arah Andi.

"Apa lo berdua liat-liat gue" Andi sudah hafal dengan keadaan ini.

"Jemput di rumah gue sekalian izinin gue ya Ndi" Bintang memohon.

"Iya gue juga" Dika ikut memohon.

"hmm!" Andi pasrah.

*****

Mobil sport Alexa memasuki perkarangan rumahnya. Sebuah rumah bergaya modern. Rumah berlantai tiga dengan kolam renang di lantai bawah itu memunyai halaman yg luas. Halaman sangat asri dengan tanaman bunga mawar warna warni berjejer di depan rumah lengkap dengan air mancur untuk memperindah.

Alexa terkejut mendapati mobil orang tuanya sudah ada di garasi yg masih di bilang sore. Biasanya orang tuanya akan pulang larut malam atau tidak pulang.

Ia segera turun dan memasuki rumahnya. Ayahnya sedang berbincang dengan mamanya mereka menoleh saat melihat pintu terbuka mendapati putri mereka yg kurang mereka perhatikan.

"Alexa!" Alexa menoleh "Ayah ingin berbicara padamu, sini duduk! "Alexa menghampiri ayahnya dan duduk di sampingnya. "Ayah ada tugas di swees selama 6 bulan dan mamamu juga menemani apa kamu mau ikut?" Alexa berdiri, ia baru saja melangkah tapi tangannya sudah di cekal Ayahnya "dengarkan ayah dulu lexa ayah belum selesai berbicara!" ayahnya marah.

"Kenapa ayah memberitahuku? Biasanya kalian juga langsung berangkat tanpa mempedulikan aku" lalu ia berdiri tampa di cekal kembali.

Alexa bergegas ke kamar yg dilantai 2, ia masuk kamarnya dan menangis sekencang-kencangnya karena kamarnya kedap suara. Setelah puas menangis ia ke kamar mandi untuk mendingin kan kepalanya.

Ia merenungi hidupnya yg sangat menyedihkan ia memiliki semua kecuali kehangatan keluarga. Ia lelah karena tidak ada yg peduli padanya.

*****

"He Dik, lo udah bawa!" ucap Bintang.

"Udahlah mau puter sekarang?" tanya Dika.

"jangan!" sergah Andi. Bintang dan Dika menoleh bersamaan ke arah Andi.

"Napa lo?" tanya dika.

"Jangan di puter dulu gue kan izin sama nyokap dan orang tua lo kita mau main PS" Andi menghela nafas "berarti kita main dulu urusan nonton nanti malem aja setelah main" ujar Andi.

Bintang menganngguk-anggukan kepalanya "iya-iya ustad Andi."

"Yaudah cepet kita mau main apa?" tanya Dika.

"Terserah" jawab Andi dan Bintang.

"Oke terserah gue" tapi sedetik kemudian Dika kembali menoleh kepada kedua sohibnya.

"Gaada game namanya terserah he" Dika menjawab polos.

Andi dan bintang saling pandang dan bersamaan mengucapkan "Astagfirullah Al adzim".

"Ternyata selain otak lo yg mesum semua, ternyata lo goblok juga ya" ucap Andi memelas sambil memukul bahu Dika.

"Enak aja, gue pinter ini".

"He! Gue lebih pinter ya daripada lo" Andi berujar.

"Semester kemarin gue peringkat 10, Bintang 1, dan lo, hahahha peringkat 3 tapi dari bawah" Bintang ikut tertawa mendengar ejekan Andi kepada Dika.

"Gapapa gue bodoh soal pelajaran yg penting soal cewek gue gak bodoh kayak kalian berdua" Bintang dan Andi langsung diam. Setelah keterdiamannya Andi kembali bersuara.

"Yaudah kita main Epep di hp aja" ide Andi.

Akhirnya mereka bertiga duduk bersampingan dan mabar bersama.

di akhir permainan bintang membanting I-phone nya "kok gue kalah terus sih, kesel gue."

"Iya hari ini permainan lo jelek nyet" Dika juga melihat permainan Bintang.

"Ayo main lagi"ajak Andi.

"Males"

"Lo bisa kalahin gue sama Andi, gue kasih lo ide buat deketin anak baru itu gimana?" tawar Dika.

"Ayo lanjut, buruaaaaan!"

Dika mengangkat bibirnya keatas ia melihat Bintang kembali bersemangat. Ia bingung ini pertama kalinya sahabatnya ini menyukai perempuan dan untuk pertama kalinya juga ia begitu bersemangat. Padahal Alexa hanya gadis biasa yg tidak seseksi atau secantik cewek-cewek yg menyukai Bintang. Kenapa bintang bisa sangat menyukai anak baru itu gadis dingin dan juga cuek.

Padahal banyak gadis cantik dan juga kaya yg mengejar ngejar bintang, tapi hati bintang malah memilih memperjuangkan hati si anak baru yg bernama Alexa, entahlah bisa melihat bintang bahagia ia juga ikut senang.

"He dik! Jangan bengong aja lo yg ngajakin lo."

"Iya"

****
TBC!

Suka? Alhamdulilah.
Kurang bagus? Kritik dong.
Di tunggu kelanjutannya ya.
Semoga yang baca selalu bahagia.

Salam sayang

Kiky💙

StarLexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang