Bab 4 : Hari Minggu

45 11 2
                                    

HappyReading—

"Waktu yang selalu aku sukai adalah waktu dimana aku selalu sabar menunggumu, menunggu kamu yang akan membalas perasaanku walaupun aku tidak tahu itu kapan"—BG


******

Hari yg di tunggu-tunggu Bintang akhirnya datang juga. Minggu pukul 7 pagi Bintang sudah siap dengan penampilannya yang sangat tampan. Ia memakai kaos pendek berwarna orange dan celana jins berwarna hitam. Ia sudah siap untuk menjemput Alexa, padahal mereka janjian pukul 10 baru berangkat ke Dufan. Tapi sejak pukul 5. Ia sudah  bangun dan mempersiapkan apa saja. Ia sudah tidak sabar berjalan berdua bersama Alexa. Padahal kalau di pikir ia tidak akan mungkin hanya berdua karena di Dufan pasti ramai saat hari Minggu.

"Kamu mau kemana?" tanya Sakti ayah Bintang. Ia terheran-heran melihat anaknya yang biasanya masih tidur di kasur sekarang sudah rapi.

"Ayah ini udah liat Bintang ganteng gini masak gak tau mau kemana."

"Masak ayah tau kamu gak ngasih tau. Memangnya kamu mau kemana?" tanya Sakti lagi. "Main?" tebak Sakti.

"Enak aja. Kalau Bintang cuma main gak mungkin Bintang sampek minta uang ayah buat beli baju baru" terang Bintang.

"Jadi, kamu mau kemana?"

"Bintang ini mau kencan"

"Hahhaha ayah kira pacar kamu Andi soalnya yang jemput kamu pasti Andi kalo nggak si Dika" ejek ayahnya.

"Ayah ini masak Bintang di bilang Homo."

"Emang ada cewek yang mau sama kamu?" tanya ayahnya mengejek.

"Hei hei!" jari telunjuknya di goyang-goyangkan ke kanan dan ke ke kiri" anak ayah ini ganteng kalo gak ganteng berarti Bintang bukan anak ayah. Lagipula Bintang di sekolah banyak yang suka" jawab Bintang menyombongkan diri.

"Yayaya secara tidak langsung kamu sudah memuji ayah yg tampan ini, ayah jadi terharu."

"Hm"

"Tapi beneran kamu mau kencan sama pacar kamu?" tanya Sakti.

"Bukan pacar sih yah. Bintang masih PDKT" Bintang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hahahah bener kan kata ayah. Kamu itu gak laku-laku" ayahnya tertawa lagi.

"Heleh ayah juga jomblo. Sesama jomblo di larang menghina."

"Ayah bukan jomblo tapi ayah belum bisa melupakan Bundamu. Emang kamu mau punya ibu baru?" tanya Sakti.

"Hmm pertanyaan yg sulit" Bintang sok-sok berfikir. "ahaa ayah boleh nikah lagi kalo Kak Langit, Kak Lintang, sama Bintang udah nikah" jawab Bintang.

"Dasar. Kalo nunggu kalian bertiga nikah mendingan Ayah gak usah nikah lagi udah tua. Nanti kalo ayah udah tua Bintang mau rawat ayah nggak?" tanya Sakti sedih.

"Tanpa ayah minta pun kami bertiga akan selalu jaga ayah dan rawat ayah. Ayah jangan sedih takut kita ninggalin ayah" ucapan Bintang membuat hati Sakti menghangat.

"Ayaaaaah, Bintaaaaang cepet turun lama banget" suara teriakan dari bawah.

"Oh iya tadi ayah kesini buat manggil kamu buat sarapan malah ngobrol di sini kasian kakak kamu nungguin, ayo turun" Sakti merangkul bahu Bintang.

"Lama banget sih" kesal cewek cantik bercelana pendek dan berkaos pendek dengan rambut tidak berbentuk.

"Weeeek biarin" ejek Bintang kepada kakaknya.

StarLexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang