06 - Kehancuran Eunha

638 32 7
                                    

Rembulan di malam hari ini terlihat begitu indah jika dilihat, namun sayangnya Eunha telah terlelap tanpa melihat rembulan itu dulu, gadis mungil itu terlelap dengan posisi yang menyamping ke sebelah kanan.

'Ceklek'

Pintu terbuka dengan perlahan, menampakan Jimin di sana, Jimin mendekat, ia menduduki diri nya di samping ranjang tempat Eunha tertidur, pria itu mengerakkan tangannya kearah tubuh Eunha meraba dengan perlahan tubuh itu, dari bokong, hingga ke bahu mungil Eunha, nafas nya memburu, gairah nya bangkit dan junior nya berdiri tegak di sana, matanya terpejam lidahnya bermain kedalam mulut seakan menikmati sentuhan perlahan itu di tubuh Eunha.

Eunha melenguh dalam tidurnya ia merasakan tubuhnya seperti di raba tapi entah itu apa, gadis mungil itu membuka mata dan terkejut melihat sebuah tangan yang menyentuh payudara nya dengan reflek, gadis mungil itu mengubah posisi nya menjadi duduk.

"A..apa yang k..kau lakukan, Ji..Jimin- sih," tanya Eunha dengan terbata, namun bukan nya terkejut Jimin justru menarik tangan Eunha hingga membuat gadis mungil itu menabrak dada bidangnya.

"Aku telah menolong mu kan, dan sebagai gantinya, kau harus menjadi pemuas ku,"

Jimin sekilas menghirup aroma dari tubuh Eunha lalu menatap wajah Eunha dengan tatapan di penuhi gairah.

Eunha menggeleng ketika Jimin hendak meraih bibir nya, gadis mungil itu ketakutan dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipi chubby nya.

"Ji..Jimin-sih i..ini tidak benar, le..lepas kan a..aku Ji..Jimin-sih,"

"Melepaskan mu, tidak akan sayang, aku telah menolong mu, dan kau harus menjadi milik ku,"

Jimin meraih bibi Eunha melumat nya dengan kasar, Eunha memberontak dengan memukul dada Jimin, kaki nya ia tendang-tendang agar membuat Jimin berhenti melakukan nya, namun bukan nya berhenti, Jimin justru semakin liar membuat Eunha semakin menetes kan air mata.

Ciuman Jimin turun kebawah hal itu membuat Eunha membulatkan mata, dengan sekuat tenaga, Eunha mencoba mendorong tubuh Jimin agar menjauh dari nya namun nihil, pria itu sangat lah kuat tubuh nya justru yang di dorong oleh Jimin hingga terbaring di ranjang.

"Kau tidak akan sekuat itu, hanya menurut, aku akan memperlakukan mu dengan lembut jika kau menurut apa yang aku katakan hemm,"

"Ti..tidak Ji..Jimin-sih, i..ini tidak be..benar, ku mo..mohon pada mu to.. tolong le..lepaskan aku,"

"Jim____ Ahh...." Desahan laknat itu seketika keluar dari mulut nya ketika Jimin mencium dan menghisap leher nya membuat tanda di sana.

Tangisan Eunha pecah kala tangan Jimin membuka habis pakaiannya, memejamkan mata dan berdoa kepada Tuhan agar dia menolong nya dalam situasi seperti ini. Ia tidak bisa berbuat apa-apa, memberontak pun hanya percuma saja, berteriak pun hanya sia-sia saja, yang ia lakukan hanya berdoa agar Tuhan menolong nya.

"Pasrah sekali,"

Eunha membuka mata, menatap Jimin dengan air mata yang deras mengalir di kedua pipi chubby nya.

"Ji..Jimin-sih hikss.... Ku mo..mohon hikss.... ja..jangan lakukan hikss... ku mo..mohon hikss.... Jimin-sih hikss...."

"Tapi aku tidak bisa, gairah dan junior ku menginginkan mu,"

"Ku mo..mohon ak___ Ahh," erang Eunha ketika Jimin menghisap nipple payudara nya begitu kasar, tangan nya tidak tinggal diam saja, tangan nya ia gunakan menusuk lubang vagina Eunha dengan dua jari nya membuat Eunha semakin menangis.

"Anghh...." Pekik Eunha kesakitan ketika Jimin memasukkan penis besar dan panjang nya ke lubang vagina nya.

"Akha...."

"Shhh...." Jimin mencium bibir ranum Eunha saat gadis mungil itu memekik kesakitan untuk kedua kalinya ketika hentakan penis besar dan panjang nya yang seakan membuat vagina Eunha ter robek hingga ke rahim nya.

Pinggang nya masih bergoyang dengan perlahan, lama-kelamaan goyang itu semakin cepat dan cepat hingga membuat Eunha berteriak kesakitan karena tak kuasa menahan rasa yang amat sakit di vagina nya.

"Ji..Jimin-sih hikss.... Sakit hikss.... Sakit hikss...."

Seakan tuli, Jimin semakin mempercepat kan Tempo goyang nya ke lubang vagina Eunha ia bahkan tidak peduli sama sekali dengan rintihan kesakitan yang gadis mungil itu keluar kan dari mulut nya, hanya kepuasan, itu lah yang ada di otak kotor pria itu hingga membuat nya melakukan itu.

                                     TBC

SEX SLAVE - [EUNKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang