SEX SLAVE - [EUNKOOK]

25 - Belum Saat Nya

"apa ini Eunha, apa ini. kenapa kau tidak membunuh nya Ha," tanya yoongi tak percaya.

Pria itu mendekatkan diri nya kearah Eunha, menatap tak percaya akan dari yang Eunha lakukan, seharusnya pria park itu sudah tewas mengenas kan di sana, namun semua yang ia duka tidak lah terjadi.

Eunha menatap balik Yoongi dan tersenyum paksa.

"Belum saat nya oppa aku membunuh nya, butuh perlahan-lahan untuk aku melakukan nya,"

Masih dengan tatapan tak percaya.

"Maksud mu?" Tanya Yoongi.

Eunha berbalik arah menatap jendela dengan tatapan sedih.

"Matahari tiap kali bersinar menerangi seluruh alam, tapi jika malam datang, maka matahari itu akan tenggelam di gantikan oleh malam hari yg sangat gelap," Eunha menjeda perkataannya, melangkah maju hingga menuju ke arah jendela.

Kehidupan nya di saat ini sangat lah menyediakan, tiada kalah yang dapat membuat kehidupan nya kembali normal di saat-saat dulu, ingin rasanya menyerah dengan takdir yang saat ini ia hadapi, namun dia masih bisa berfikir dan melangkah maju membalas dendam yang telah dua pria itu lakukan terhadap diri nya.

Seteguh-teguh nya ia menahan ini semua namun runtuh juga bagaikan rumah jika sudah lama tidak dihenui dan tidak di jaga maka akan runtuh menjadi sekeping-keping kayu yang tidak layak untuk di lihat, tapi jika rumah yang runtuh itu di perbaiki menjadi sediakala maka rumah itu kembali berdiri dengan indah di sana, begitulah contoh seorang Jung Eunha bisa runtuh dan juga bisa bangkit kembali meskipun lemah di dalam diri nya.

Memang benar, ramalan takdir biasa saja berubah kelakuan juga sifat orang bisa berubah dengan sekejap tanpa kau sadari, ingin menyalahkan sang Pencipta juga tidak ada guna nya, hanya menerima dan tabah menjalani ini semua.

"Begitulah cara nya aku membalaskan dendam ini oppa dengan perlahan-lahan sedikit demi sedikit aku akan membalaskan nya,"

Entah sudah berapa kali setetes butiran air mata terjatuh ke pipi chubby itu, kemarahan untuk membalaskan dendam, hasrat untuk melakukan cara dan segala cara agar bisa melakukan ini membuat diri nya resah akan semua ini, kalau boleh tau, di hati kecil seorang Jung Eunha ada rasa ketakutan yang melanda dirinya, tapi gejolak membalaskan dendam lebih kuat dari pada rasa takut itu.

Berdoa kepada sang pencipta sudah berapa kali ia lakukan, rasa khawatiran bagaimana keadaan sang Eomma di sana itu membuat nya lemah dan menangis tiap kali mengingat momen nya bersama sang Eomma.

Tapi sekarang untuk lemah dan menyerah Eunha janji tidak akan pernah ia rasakan lagi, memfokus tujuan nya hanya itu yang pantas Eunha pikirankan.

Namun hati nuraninya sering kali bertanya-tanya berdosa kah membunuh manusia? Sering kali bertanya apa benar langkah yang ia ambil saat ini sudah benar? Itu membuat nya ingat prustasi jika kalau ia memikirkan nya.

Dosa, tentu saja ia dapatkan dari sang Pencipta, membunuh sesama manusia adalah suatu dosa yang sangat besar, namun jika orang itu melakukan hal-hal keji terhadap diri nya, hukuman menyakitkan yang pantas dia terima sekalipun membunuh nya hingga tiada.

***

Dentuman suara mesin mobil terdengar sangat jelas di telinga seorang pria yang sadari tadi menunggu kedatangan sang kakak,

Memasang ekpresi tajam dan menyapa kedatangan sang kakak.

"Dari mana saja?" Tanya nya dengan datar.

"Bukan urusan mu." Jawab pria itu cuek.

"Abis melakukan hal keji lagi Hyung? Ingat lah Hyung tuhan itu ada, dia melihat setiap umat nya melakukan hal-hal bejat yang Hyung lakukan saat ini, Hyung kira Jungkook tidak tahu semua yang Hyung lakukan, ingat hukuman pasti ada Hyung."

"Aku tidak peduli."

Jungkook menggeleng kan kepala nya sudah muak dengan kelakuan yang tidak senonoh yang Jeongguk lakukan, hanya Tuhan yang bisa membalas kan perbuatan Jeongguk, dia cuma bisa berharap Tuhan lekas memberi hukuman berat bagi pria itu.

                                   TBC

Haa sekian lama akhirnya publish jg nih cerita maaf ya🙏yang nunggu lama cerita ini hmm soalnya aku jg lgi buat cerita baru oh ya btw baca ya cerita baru aku nanti😁👌

See you😁💕