21 - Beri Aku Dukungan

279 22 5
                                    

"Yak! Hoseok buka pintu nya!"

"Iya sebentar, Omo! Hyung dia siapa,"

"Jangan bertanya dulu, bantu aku membawa nya,"

"Ah baiklah,"

"Jadi dia siapa Hyung, kenapa Hyung membawa nya kesini,"

"Cerita nya sangat panjang, nanti aku beritahu setelah menyelamatkan nyawa gadis ini dulu,"

                                -oOoOo-

"Bagaimana keadaan nya dok?"

"Syukur lah dia baik-baik saja, Untung anda membawanya tepat waktu, jika tidak. kemungkinan besar dia sudah tiada," ujar sang dokter itu.

Pria itu bernafas lega.

"Tapi sangat di sayangkan, janin di dalam kandungan nya tidak bisa di selamat kan,"

"Apa! Jadi gadis itu mengandung dok,"

"Iya tuan,"

"Astaga, bagaimana ini,"

"Tuan jangan khawatir, biarkan saya yang tangani semua ini,"

"Terima kasih dok,"

"Kalau gitu saya permisi tuan,"

Pria itu mengangguk dan sang dokter itu melangkah pergi dari sana.

"Hyung, coba beritahu aku bagaimana bisa Hyung menemukan gadis itu,"

"Begini, waktu itu, aku di panggil Mr.Bang ke perusahaan, dia menyuruh ku agar membunuh ketua kriminal di negara ini, aku melaksanakan apa yang ia perintahkan, setelah aku menyelesaikan tugas itu, aku pulang, namun saat melewati jembatan menuju rumah, aku melihat tubuh seseorang yang tersangkut di sebuah bebatuan besar yang melintang di tengah-tengah deras nya sungai itu, aku ke sana, lalu memeriksa keadaan nya apa kah dia masih hidup, tuhan mungkin masih menyayangi nya hingga membuat gadis itu tersadar, dia meminta pertolongan ku agar menyelamatkan nya, keadaan nya di saat itu sangat mengenaskan, wajah nya penuh luka lembab, aku berfikir, kejadian ini di lakukan seseorang terhadap gadis itu, bagaimana menurut mu,"

"Aku juga berfikir seperti itu Hyung,"

"Lalu bagaimana?"

"Seperti biasanya, selidiki kasus ini, namun sebelum itu, biar kan dulu gadis itu sadar, kita akan bertanya, kenapa ini bisa terjadi pada nya,"

"Baiklah?"

                                 -oOoOo-

"Tuan Min?"

Panggil sang dokter, pria yang di panggil tuan min itu menoleh.

"Ada apa dok,"

"Dia sudah sadar tuan?"

Tuan min itu nampak terkejut dengan perkataan sang dokter.

"Sungguh dok?"

"Iya tuan,"

"Syukur lah,"

"Tuan bisa melihat nya sekarang,"

"Baik dok,"

                                -oOoOo-

suara burung di ranting pohon terdengar merdu jika di dengar, awan putih matahari terik menyinari seluruh kota Seoul.

Tuhan memang maha agung, dia menciptakan seluruh alam yang sangat indah, menciptakan manusia ada yang jahat dan ada yang baik.

Namun tidak dengan Eunha, gadis itu selalu mendapat kesialan di dalam hidup, dia hanya ingin kebahagiaan, namun. kenapa tuhan tak pernah mendengar kan doa yang selama ini ia lontar kan kepada nya, air mata, entah sudah berapa kali nya ia keluar kan, saat ini pun gadis itu menangis menutupi mulut nya mengunakan satu telapak tangan, dada nya perih ketika dia di beritahu bahwa sang janin yang baru dua bulan ia kandungi telah tiada, dia bersyukur dan berterima kasih kepada orang yang telah menyelamatkan diri nya dari maut yang menimpah nya, dia bersumpah akan membalas dendam pada orang-orang yang telah merebut sang janin serta berbuat jahat pada nya.

Semoga tuhan kali ini mendukung diri nya agar membalaskan dendam pada dua pria yang telah memperlakukan nya begitu keji.

Di menautkan jemari nya menjadi satu, mulut nya bergerak melantunkan sebuah doa yang mungkin membuat sang pencipta kali ini membantu nya dengan bentuk apapun dan dengan cara apapun.

mereka sudah berbuat jahat pada nya dan merenggut nyawa sang janin kan, dengan cara seperti itu jugalah Eunha membalas mereka, Kematian di balas kematian, dan kejahatan di balas kejahatan,

'Cklek'

Suara pintu yang terbuka membuat  Eunha tersadar, dia menoleh kearah pintu, dan melihat dua sosok pria berjalan mendekati.

"Anda sudah bangun," Tanya salah satu pria kepada Eunha.

"Anda siapa?" Tanya Eunha balik.

"Mereka yang sudah menyelamatkan nona saat nona terkenal musibah,"

Bukan dua pria itu yang menjawab melainkan sang dokter yang telah memberitahukan Eunha tentang kejadian yang menimpah nya.

Tatapan Eunha beralih pada dua sosok pria yang berdiri tegak di depan nya.

"Terima kasih," hanya kata itu yang bisa Eunha lontar kan, setelah nya, gadis itu menunduk dengan liquid bening yang seketika menetes membasahi pipi.

Dua Pria itu semakin mendekat kearah nya, menatap Eunha dengan perasaan kasihan.

"Kami bisa membantu nona dalam masalah yang nona hadapi saat ini,"

"Tinggal katakan saja masalah nona, kami akan membantu dengan cara apapun,"

Perkataan itu reflek membuat Eunha mendongak menatap kearah mereka dengan wajah di penuhi air mata.

"Kalian bisa di percaya?" tanya Eunha pada dua pria itu, ia tidak mau jika kejadian dulu terulang kembali, hanya percaya pada pria iblis itu dirinya menjadi seperti ini.

"Tentu nona?" Jawab mereka sambil tersenyum kearah Eunha.

Eunha membalas senyuman itu, Tuhan telah menggabulkan doa nya, dua pria ini yang akan membantu nya dalam pembalasan nya terhadap mereka yang telah berbuat jahat pada nya.

Jika dulu Eunha yang lemah, Eunha yang polos, Eunha yang menerima diri nya di perlakukan tak sewajarnya, kini telah musnah mulai dari saat ini, hanya balas dendam yang ada di pikiran nya, membalas kan perbuatan jahat mereka terhadap diri nya.

Mata Eunha berubah warna, ia mengepal kan tangan nya dengan erat dan berujar dan hati.

"Tinggal tunggu waktu dan hari, jeritan kalian akan terdengar menyakitkan sama seperti ku yang kalian lakukan,"

                               -oOoOo-

Terhitung, sudah dua Minggu Eunha pergi dari nya, pergi dari kehidupan nya untuk selamanya, dalam satu Minggu ini juga, Jimin mereka semua nya berbeda, tanpa Eunha diri nya tidak bisa melakukan apapun, menyesal? Tentu saja menyesal, menyesali perbuatannya dulu, bila saja tuhan bisa memberikan nya satu kesempatan untuk berubah, maka di ingin menembus segala dosa-dosa nya terhadap Eunha, namun dia tidak bisa hanya sekedar melangkah kan kaki nya menuju gereja, apa lagi berdoa kepada sang pencipta, pikiran nya hanya di penuhi masa kelam dan masa kelam hingga membuat nya menjadi seperti ini.

Kaki panjang nya memasuki sebuah Club ternama di kota Seoul, pikiran nya meraung minta di puas kan.

Entah gadis mana lagi yang menjadi sasaran nya kali ini, sasaran untuk pelampiasannya agar bisa membuat dirinya lebih tenang lagi.

                               -oOoOo-

"Kau sudah siap untuk melakukan nya,"

"Tentu? aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini,
dalam satu Minggu ini, ku habiskan hidup ku hanya untuk latihan dan latihan tanpa peduli keringat yang bercucuran deras membasahi seluruh tubuh serta rasa sakit yang ku derita kan, mungkin, hanya berterima kasih saja belum cukup atas bantuan yang kalian lakukan terhadap ku, kalian peduli pada ku bahkan mengajari ku hal-hal yang tidak pernah ku ketahui di dunia ini, mungkin, jika tidak ada kalian, aku sudah tiada di muka bumi ini dan membiarkan orang-orang jahat itu hidup berkeliaran bebas melakukan hal-hal keji yang mereka inginkan, aku bersumpah atas nama tuhan, bahwa aku akan membalaskan dendam ini, JUNG EUNBI AKAN MEMBALAS NYA! tunggu saja akhir dari hidup kalian, beri aku dukungan mu oppa,"

"Kami selalu mendukung mu Eunha, semoga berhasil,"

                                   TBC

SEX SLAVE - [EUNKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang