22 - Aku Bersumpah

310 24 3
                                    

"Tuhan, beri kan aku dukung mu dalam pembalasan dendam ku ini, beri kan berkat mu pada ku tuhan, aku mohon, dosa yang mereka lakukan terhadap ku, akan ku balas seperti apa yang mereka lakukan, akan ku buat mereka ketakutan, menjerit, memekik, bahkan air mata mereka mengalir memohon ampun pada ku, kesalahan terbesar mereka telah merebut sang janin yang tidak berdosa, dia park Jimin, pria bejat yang telah merebut keperawanan ku, menipuku, dan melakukan hal keji terhadap ku, Tunggu saja, hanya tinggal waktu. pembalasan ku akan terpenuhi, bersiap-siaplah, kau incaran ku yang pertama tuan Park Jimin, setelah itu, sahabat mu, Jeon Jeongguk, berkati aku Tuhan,"

Dia beranjak setelah menyelesaikan doa nya di sebuah gereja dekat rumah yang ia tepati saat ini, kaki mungil nya berjalan dengan cepat, wajah nya menunjukkan kemarahan, Eunha yang dulu sangat berbeda dari Eunha yang sekarang ini, hidup nya dan pikiran nya hanya di penuhi oleh balas dendam hingga membuat nya menjadi seperti ini, dia tidak akan pernah tenang sebelum membalaskan dosa mereka terhadap diri nya, Tinggal tunggu waktu dan hari, maka pembalasan nya akan terpenuhi.

"Eunha?"

Langkah kaki nya terhenti ketika nama nya di panggil, gadis itu berbalik dengan kedua mata menatap tajam.

"Kami telah mendapatkan informasi nya,"

"Apa?"

"Kau baca saja sendiri," pria itu memberi sebuah Map berwarna hijau pada Eunha, Map yang tentu nya berisi informasi penting di dalam nya, Eunha menerima Map itu, lalu membaca nya dengan ekspresi wajah serius, namun menit kemudian, gadis itu menyeringai, dia menutup kembali Map itu setelah selesai ia baca, dia menoleh menatap datar kearah dua pria itu, tersenyum kecil dan di balas dua pria itu.

"Terima kasih atas semua nya Hoseok oppa, Yoongi oppa, jika bukan kalian, mungkin aku tidak akan pernah tahu tentang informasi ini, dan tidak akan pernah tahu, bagaimana kehidupan pria bejat itu setelah aku pergi," tatapan Eunha berubah sendu, dia menunduk, menatap perut datar nya dengan perasaan sedih, namun detik kemudian, tatapan sendu nya berubah menjadi datar dan tajam yang bagi siapa saja yang melihat nya akan ketakutan. "Dia telah merebut nya kan, maka dari itu, akan ku balas dia, akan ku buat dia menderita, tersiksa, hingga membuat nya menyerah dan mati tak berdaya! Oppa, "panggil Eunha, kedua pria itu menoleh.

"Tahu kan apa yang kalian lakukan,"

"Tentu?"

"Lakukan sekarang, aku menunggu nya,"

"Hanya butuh tiga puluh menit saja, tugas ini akan selesai, pria itu akan ada di depan mata mu tepat pada jam dua belas siang, tunggu dan bersabar lah, kami pergi,"

"Semoga berhasil oppa,"

                                   -oOoOo-

"Target nya memasuki Club, lakukan penyamaran dan ikuti dia,"

"Oke Hyung,"

"Bersabar lah Eunha ini tidak akan lama,"

Sementara orang menjadi target mereka tanpa curiga mendudukkan tubuhnya di sofa yang tersedia di dalam Club itu, dia memberi isyarat kepada pelayan Club agar menyajikan wine untuk nya.

Sang pelayan itu berjalan kearah nya sambil membawa sebotol wine di tangan nya, menatap sekilas, lalu menuangkan wine itu kedalam gelas.

Detik kemudian, pelayan itu menyunggingkan senyuman licik di bibir nya ketika pria itu pingsan tak sadarkan diri, ternyata dengan cara seperti ini membuat rencananya berhasil Tanpa di curigai orang-orang termaksud pria ini.

                                   -oOoOo-

mereka benar, ketika mengatakan bahwa pukul dua belas siang pria itu akan ada di depan mata nya. Mereka benar, bahwa dirinya tidak akan menunggu lama.

saat ini, pria yang menjadi incaran nya, pria yang merenggut keperawanan nya, menghancurkan seluruh kehidupan nya, dan merebut sang janin nya yang tak berdosa, dia ada di depan mata nya sekarang ini dengan keadaan tangan dan kaki nya terikat di sebuah kursi yang tersedia di dalam ruangan itu, rasa bencinya ketika melihat wajah pria ini, sungguh membuat nya ingin melenyapkan pria ini sekarang juga, bayang-bayangan kejadian satu Minggu yang lalu, berputar-putar bagaikan cincir angin jika di tatap memusingkan kepala, air mata nya ingin menetes karena mengingat semua itu, ia hampir terjatuh lemah kebawah lantai, namun sebuah tangan menarik nya hingga membuat nya kembali tersadar.

"Apa yang kau lakukan Eunha!" Sentak Yoongi, reflek. membuat Eunha menatap kearah nya dengan air mata yang sudah menetes membasahi pipi.

"O..oppa, a..aku Hikss...." Tangis Eunha pecah, dia menubruk tubuh Yoongi, memeluk nya dengan tangisan yang membuat Yoongi tersayat mendengar nya.

"Kau tidak bisa seperti ini Eunha, kuat lah, ingat tujuan mu, dia sudah ada di depan mata mu sekarang ini,"

"Ta..tapi oppa, ingatan kejadian itu membuat ku lemah dan tak berdaya, aku tidak bisa berbuat apa-apa oppa hikss...." Eunha semakin erat memeluk tubuh Yoongi, ia mencengkram kuat dada bidang pria itu menjulurkan rasa sesak di dada nya. Dia masih lemah, buktinya saat ini, meskipun satu Minggu ini dia berusaha merubah hidupnya menjadi kepribadian yang sangat dingin, namun hati nya tetap sama, si Eunha, gadis lemah lembut mempunyai sikap yang sangat baik, dia benci dirinya yang seperti ini, benci kenapa dia menjadi lemah seperti ini, benci air mata ini mengalir membasahi pipi. Dia ingin kuat layaknya penjahat-penjahat pada umumnya, membalas kan dendam tanpa hambatan yang menghalanginya, Namun air mata ini membuat nya lemah dan tak berdaya.

"Dengar kan aku," Yoongi melepaskan pelukannya dari tubuh Eunha, dia menatap wajah sang gadis dengan tatapan penuh iba. "Kuat lah Eunha, balas kan dendam mu, jangan ingat masa lalu itu, ingat lah berbuat keji mereka terhadap diri mu, kau pasti bisa oppa yakin,"

Jari-jari nya bergerak menghapus air mata yang mengalir bebas membasahi pipi, perkataan Yoongi membuat dirinya kuat, benar, dia tidak boleh seperti ini, dia harus kuat agar bisa membalas kan dendam ini, tuhan pasti ada untuk nya membantu nya dalam pembalasan ini.

"Kau benar oppa kau benar, aku harus kuat, Jung Eunbi harus kuat, ia harus bangkit agar bisa membalas dendam ini,"

"Iya Eunha iya, kau harus kuat dan bangkit, oppa mendukung mu dan juga hoseok,"

"Iya Eunha, kami mendukung mu, kami ada untuk mu,"

Tatapan Eunha beralih pada sosok pria yang sangat ia benci, dia mendekat dengan amarah yang memuncak.

"Aku bersumpah akan membalas mu! aku bersumpah akan membuat kau menderita sama seperti ku dulu! aku bersumpah akan membuat kau ketakutan hanya melihat wajah ku saja! aku bersumpah akan membuat kau menjerit, memekik kesakitan! aku bersumpah akan membunuh mu PARK JIMIN!"

"Tunggu saja, setelah kau sadar aku akan memberikan kejutan untuk mu, kejutan yang membuat kau menyesal akan dari perbuatan mu dulu, tunggu saja,"

Dia beranjak pergi setelah mengatakan semuanya, meninggal kan pria Park itu di sana.

                                   TBC

SEX SLAVE - [EUNKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang