"ini pak saya mau beri sebuah video" ucap Arka
"Silahkan perlihatkan kepada saya mana videonya" ucap kelapa sekolah
Arka langsung memberikan sebuah video yg membuktikan bahwa Bulan tidak bersalah
Setelah kepala sekola melihat video tersebut ia menatap Arini dengan tatapan datar, Arini merasa tatapan kepala sekolah itu seperti tatapan kecewa Arini langsung buka mulut
"Bapa sudah tau kejadian yang sebenarnya jadi saya mohon maaf pak atas kesalahan saya dan saya mohon bapa jangan keluarkan Bulan dari sekolah ini karena ini salah saya pak" bujuk Arini sambil menempelkan kedua telapak tangannya
"Saya senang dengan orang yang mengakui kesalahannya, saya memaafkan mu Arini" ucap kelapa sekolah
"Benarkah pak terima kasih pak" girang Arini
Dan ia menatap kearah Arka dengan kegirangan karena kesalahannya sudah dimaafkan oleh kepala sekolah, Arka melihat itu hanya tersenyum bahagia sambil menatap Wajah Arini"Tapi kalau mengeluarkan Bulan saya sudah melakukannya" ucap kepala sekolah
Wajah Arini berubah menjadi suram yang tadinya kegirangan sekarang dia menjadi diam dan menatap kepala sekolah dengan tatapan sendu
"Saya mohon pak biarkan Bulan tetap sekolah disini, ini semua kesalahan saya pak bapa boleh hukum saya semau bapa tapi bapa jangan keluarkan bulan dia tidak bersalah pak" ucap Arini dengan mata yang berkaca-kaca
"Kamu tenang saja Arini saya tidak mengeluarkan Bulan saya hanya memindahkan Bulan ke sekolah lain karena dia mendapatkan beasiswa" ucap Kepala sekolah
"Benarkah itu pak" ucap Arini yang membulat kan matanya
"Iya Arini cepatlah kmu meminta maaf kepada Bulan pasti dia sakit hati atas perbuatan mu itu" ucap kelapa sekolah
Arini menggeleng kepala dengan antusias dia langsung menatap kearah Arka dan Arka pun sudah tersenyum melihat itu
"Terimakasih pak " ucap Arka
Kepala sekolah hanya mengangguk singkat
"Kalau begitu kami pamit yahh pak" ucap Arka
"Silahkan" ucap kepala sekolah
"Assalamualaikum pak" salam Arini dan Arka yang berbarengan
"Waalaikumsalam" jawab kepala sekolah
Setelah itu Arini dan Arka meninggalkan ruangan kepala sekolah, sekarang Arini sudah merasa tenang dia sudah dimaafkan atas kesalahannya dan Bulan tidak dikeluarkan di sekolah ini yang Arini pikirkan saat ini dia harus mintamaaf kepada Bulan
°°°
Bulan sudah sampai di depan pintu rumahnya ia membukakan pintunya dan mengucapkan salam
"Assalamualaikum Bulan pulangg"teriaknya
"Ehh anak mommy udah pulang" sambut mommynya Bulan
"Mommy ini orang salam tuh dijawab dulu ntr mommy dapet dosa" ucap bulan
Bulan memanyunkan bibirnya dan Alana pun tertawa melihat tingkah anaknya tersebut ia mengelus puncak rambut sang anak
"Waalaikumsalam sayang" ucap sang Mommy yang mencolek hidung sang anak
Akhirnya Bulan pun tertawa dengan menggelengkan kepalanya
"Momm Bulan punya kabar baik untuk mommy kuhh" ucap Bulan
"Apa itu mommy jangan bikin mommy penasaran" ucap mommynya
"Isi dari kabar baiknya adalah aku dikeluarkan di sekolah momm dan A..." Ucapan Bulan terpotong
"Masyaallah Bulan kenapa kamu bisa dikeluarkan sih dari sekolah kamu sudah mengecewakan mommy bulan mommy ngga nyangka, mommy sedih, mommy kecewa, mommy marah, mommy pusing, mommy puyeng,momm......"
Belum selesai ngomong Bulan sudah menyumpal mulut mommynya dengan Buku yang ia pegang tadi
"Suuuttttt jadi Bulan dikeluarin dari sekolah karena Bulan ud...." Terpotong lagi
"Udah ngelakuin hal yang tidak masuk akal yang diluar jangkauan hah kenapa kamu bisa begitu Bulan apa kamu tidak memikirkan perasaan mommy mu ini, mommy buat biaya rumah sakit Ade kamu aja mommy udah pusing banget dan sekarang kamu dikeluarkan dari sekolah bikin tambah pusing aja" Alana menarik nafas panjang
" Kmu tau kan mommy ngga bisa biayain sekolah kmu itu jga kamu dapet beasiswa terus sekarang mommy ngga punya tabungan buat biaya sekolah kmu biayanya sudah dibayarkan ke rumah sakit" lanjut Alana dia terisak-isak
Bulan jengah dengan pidato yang sangat panjang yang diberikan mommynya tersebut,
Bulan mengambil surat beasiswa dari tas sekolahnya dan memperlihatkan kepada mommynya itu yang dari tadi nyeros terus,
sang mommy diam dan melihat selembar kertas yang di tunjukan Bulan
"Apa ini Bulan pasti surat keluar kmu kan mommy tidak ingin melihat nyah bikin mommy sedih saja melihat kaya gituan" ucap sang mommy
Bulan memberi kertas tersebut dengan cepat ke tangan sang mommy
"Baca aja dulu mom ishhh" rengek Bulan
Mommynya membaca dengan teliti disetiap kata yang ada di kertas tersebut tak lama sang mommy tersenyum dan meliri kearah Bulan
Bulan mengangkat alis nya pasti hati mommynya sangat bahagia saat ini kan, bagaimana tidak seorang anak mendapatkan beasiswa dari sekolah lain
"Jadi kamu dipindahkan sekolah sayang" ucap sang mommy dengan lembut
"Iya momm aku dipindahin sekolah" ucap Bulan
"Kok kamu bisa dipindahin gini sih sayang" tanya sang mommy
"Jadi gini momm ceritanya................."
Bulan menceritakan semua kejadian yang sudah melandanya hari ini
Sang mommy mengangguk paham dengan cerita yang di berikan Anaknya
"Ouhh jadi gitu ceritanya tohh"ucap mommynya Bulan
"Iya mom" ucap Bulan dengan malas
"Kenapa kamu ngga cerita dari tadi sih bikin mommy emosi aja" ucap sang Mommy
"Diihhh orang mommy yang dari tadi nyeros Mulu Bulan mau ngomong geh susah" ucap sang anak
"Selamat yahh sayang kamu dapet beasiswa lagi mommy bangga sama kamu, kamu belajar yang rajin yahh biar jadi anak sukses" ucap sang mommy sambil memeluk tubuh sang anak
"Iya mom kan ini semua karena adanya mommy" ucap bulan dengan senyuman
Sang mommy melepaskan pelukannya
"Yudah deh kamu mandi dulu sono badan kamu bau terasi tau" ucap sang mommy sambil menutup hidungnya tersebut
"Ishhhh"
Bulan menghentakkan kakinya dan meninggalkan mommynya disana, sang mommy melihat itu hanya tersenyum dan ia merasa bahagia mempunyai anak yang pintar dan penurut
Minal'aizin walfaizin mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏
Maaf lama up nya lagi lebaran soalnya😋
Jangan lupa Vote yahhh 😊 wajib loohh😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dan Bulan
Fiksi RemajaCerita ini membuat kamu baper, tertawa sekaligus terharu, siapin tisu nyah sebelum membaca takut baper 😂😁 Cerita bergenre Fiksi remaja ini bercerita tentang remaja yang ingin banyak mendapatkan uang untuk menghidupkan kebutuhan keluarganya, dan ka...