RARA 9

9.9K 479 35
                                    

Jangan lupa vote + comment :)
Happy reading

__________


"Aku akan selalu berjuang mendapatkan hatimu, sampai aku benar-benar lelah dan memilih menjauh darimu".

"Hallo," ujar seseorang diseberang sana, yang tak lain adalah Alvaro.

"Hai, kak Varo nya Rara." Rara menjawab dengan semangat.

Tut tut tut.

"Ih kok dimatiin sih." Rara sedikit kesal.

"Telpon lagi ah." Rara kembali menelpon Alvaro.

Teleponnya diangkat. "Kak Varo, kenapa tadi dimatiin sih."

"..." Alvaro enggan untuk menjawab Rara.

"Halo kak Varo, Rara cuman mau nanya doang kok." Seketika cara bicara Rara menjadi serius.

"Apa?" Rara menghembuskan nafasnya pasrah.

"Kak Varo yang tadi gendong Rara ya?" Rara penasaran.

"Bukan."

"Tapi kata Bella, kak Varo yang gendong Rara ke UKS." Rara sangat berharap kalau yang menggendong dirinya adalah Alvaro.

"Hm."

"Jadi bener kak Varo yang gendong Rara, yaampun sene-" Alvaro dengan teganya mematikan sambungan teleponnya sebelum Rara menyelesaikan omongannya.

Tut tut tut.

"Nyebelin! Tapi sayang." Rara senyum-senyum tidak jelas.

__________

Seperti hari-hari biasa, Rara sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tapi bedanya kali ini dia sangat semangat, mungkin efek Alvaro tadi malam.

"Eh putri papa, sini duduk kita sarapan bareng." Ajak Elson begitu melihat Rara keluar dari kamar.

"Iya pa." Dengan canggung Rara duduk disebelah Metta.

"Ingat baik-baik yang gue ucapin kemarin, itu semua bukan sekedar ancaman dari gue, tapi peringatan." Bisik Metta tepat ditelinga Rara.

"Rara, Metta kenapa bisik-bisik seperti itu." Tanya Karin yang sejak tadi diam menyimak apa yang dilakukan Metta.

Sebenarnya Karin tidak sudi menyebut nama Rara, tadi bagaimana lagi sekarang situasinya tidak tepat jika dia mengomelinya.

"Gapapa ma, biasa lah cewek sukanya malu-malu kalau curhat." Metta mengatakan dengan santai.

"Rara sudah selesai sarapan, Rara pamit dulu, assalamualikum ma, pa." Rara berpamitan dengan kedua orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati." Balas Elson. Karin hanya diam saja, dia juga sudah muak harus bersikap baik didepan Rara ketika ada papa nya.

"Metta juga mau berangkat ma, pa, assalamualikum."

"Wa'alaikumsalam." Jawab Elson dan Karin kompak.

RARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang