UGH! - 01

2.8K 229 17
                                    

Minju beberapa kali mengehela nafas nya. Terlihat raut lelah dan jengah di wajahnya, namun gadis itu belum juga berhenti. Berhenti dari apa? Tentu saja, dari hubungan yang sangat memuakkan ini.

Minju sangat mencintai Jaemin. Dia rela menukar segala barang berharganya sampai nyawa nya sendiri hanya untuk Jaemin. Tetapi, apa yang dia dapatkan? Justru lelaki sedingin es itu selalu menolaknya. Melirik Minju dengan sudut mata saja rasanya tak sudi.

"Halo?"

Minju menghembuskan nafas lega setelah melihat panggilan tersebut akhirnya tersambung. Dengan secercah senyum hangat dia menjawab, "Halo, Jaemin? Keadaan kamu udah agak baikan?"

"Buat apa Lo nanyain gue?"

Kretak!

Tidak, sudah lama hati Minju patah hanya karena perkataan Jaemin. Dia sudah terbiasa dengan pernyataan menusuk lelaki itu yang membakar seluruh relung hatinya.

"A-ah… anu, maksud aku—

"Ck, udahlah! Gue lagi main game tadi dan Lo nelfon berkali-kali sampe gue kalah. Sekarang pas udah gue jawab Lo malah ngomong hal gak penting?"

"Jaem, bukan gitu. Aku—

Tut… tut…

Astaga, bahkan Minju belum mengatakan apa yang sedari tadi dia cemaskan. Yang membuatnya rela menganggu Jaemin si pemarah itu memainkan game nya, dan menghiraukan segala tugas sekolahnya yang harus selesai hari ini juga.

Ibu dari lelaki bermarga 'Na' itu tadi berkata Jaemin tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Tentu saja, sebagai seorang kekasih yang baik Minju ingin menghubungi dan menjenguk Jaemin jika diperbolehkan.

Namun, lihatlah? Lelaki itu justru malah berkata dia membicarakan hal tidak penting dan mematikan sambungan telepon mereka sebelum Minju berkata apa niatnya sedari tadi.

Haha, untung dia sudah terbiasa.

****

"Gimana kabar kamu, sayang? Udah lama banget ya kita gak ketemu."

Minju ingin muntah, sungguh. Mendengar pria yang sudah memasuki kepala tiga itu memakai panggilan 'sayang' untuknya. Ugh, untuk yang kedua kalinya—syukurlah Minju sudah terbiasa.

"Baik, Om. Om sendiri apa kabar? Terus, kalo soal Jaemin? Kata istri Om dia sakit."

Na Hyeonjoo, pria yang kini duduk dihadapan Minju mendengus. Hidung nya berkerut jijik. "Kenapa kamu nyebut nama anak sampah itu? Dan, kalo kamu lupa, istri saya 'kan kamu."

Hah! Selain ayah yang durhaka ternyata pria ini juga mengidap kelainan otak. Entah amnesia atau skizofrenia, sepertinya pria ini mengidap kedua penyakit itu.

"Plis deh, Om. Istri Om itu bukan saya, tapi tante Hani. Lagian saya masih SMA kok bisa-bisanya udah nikah."

"Bisa aja kok. Kalo anak sampah kayak Jaemin itu bisa lahir, kamu juga berarti bisa jadi istri saya."

Minju menautkan alis. "Tunggu dulu, maksudnya tuh apa sih? Saya gak ngerti."

Hyeonjoo tersenyum miring. Jemari kotor nya tiba-tiba merayap menyentuh milik Minju. Sambil melempar cerlingan menjijikkan pria itu berkata, "Jaemin lahir tanpa tau sebenernya ayah kandung dia itu siapa. Dan, berarti kamu bisa jadi istri saya tanpa tau kita pernah nikah atau enggak."

Ugh! Astaga benar-benar menjengkelkan!! Jika bukan karena Jaemin, Minju tidak akan rela berhadapan kembali dengan pria mesum ini!

"Maaf Om," Ujar Minju, sembari menyingkirkan jari jemari laknat milik Hyeonjoo. Kemudian dia melanjutkan, "Saya disini cuma buat bilang kalo Om harus balik ke rumah. Tante Hani sama Jaemin butuh Om."

"Cih! Mereka cuma butuh duit saya doang kali."

"Lah, iya dong? Sebagai kepala keluarga emang udah kewajiban Om buat nafkahin dan ngasih duit ke mereka. Kenapa Om malah lari dari tanggung jawab?"

Sebelum Hyeonjoo terlihat semakin marah, Minju sudah menyambar tas nya dan beranjak dari posisi duduknya. Dengan satu tarikan nafas dia berkata, "Jangan nikah Om kalo belum siap berkeluarga. Terus, jangan malah nuduh istri sendiri hamil anak cowok lain, padahal itu karena Om gak yakin bisa nafkahin anaknya.

"Dan, yang paling bego—Om kalo doyan abg kenapa nikahnya sama tante Hani? Kenapa gak nikah sama lon** deket persimpangan itu aja?"

Gigi Hyeonjoo bermeletuk. Pria itu sudah siap melemparkan kalimat caci maki beserta tinjuan ganas nya sebelum Minju berlari keluar restoran dengan cepat. Dia semakin emosi ketika melihat Minju tersenyum sembari melambaikan tangan kepada nya dari pintu resto yang transparan.

"Ck," Decak Hyeonjoo tak sadar.

****

UGH! [Jaemin Minju] | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang